Wacana Wisata Halal Danau Toba Ditentang Habis-Habisan, Gubernur Edy Rahmayadi Bantah Wacana Itu
"Apabila ada wisata halal, berarti ada wisata haram. Siapa yang menyediakan wisata haram itu? Kan tidak ada,"
“Wisata halal yang dicanangkan oleh Pemerintah menciptakan pemisahan/segregasi antar umat beragama bahkan suku bangsa.
• Ada 11.000 Personel Gabungan Amankan Laga Indonesia Kontra Malaysia di GBK Kamis (5/9) Ini
Bukankah Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan agama namun tetap satu di dalam Indonesia sebagaimana konsep Bhinneka Tunggal Ika yang ditetapkan oleh para pendahulu negeri ini.
Jika hal ini diterapkan tentu akan menciptakan diskriminasi antar satu kelompok dengan kelompok yang lain,” ujar Sihar Sitorus, Sabtu (31/08/2019).
Senada tokoh muda berdarah Batak, Martin Manurung menyayangkan isu-isu yang berkaitan dengan keyakinan agama dibawa ke ranah publik.
• 18 September Samsung Luncurkan Galaxy M30s, Baterai 6.000 mAh plus 3 Kamera 48 MP, Ini Harganya
"Halal dan haram itu kan persoalan keyakinan individu. Hal-hal seperti itu harusnya tidak usah dibawa ke dalam ranah publik, karena akan jadi problematik," kata Martin Manurung, Selasa (3/9/2019).
Martin menuturkan, lebih baik pembahasan terkait wisata halal dilakukan dalam rapat tertutup bersama kepala daerah sekawasan dan tokoh masyarakat atau diskusi.
Dalam diskusi itu, juga harus dibahas bagaimana menata kawasan Danau Toba menjadi lebih baik serta kebersihan lebih bagus.
• Mola TV dan TVRI Siarkan Laga Timnas Indonesia Vs Malaysia Nanti Malam
Kemudian kelengkapan-kelengkapan lain, seperti rumah makan yang ditambah. Misalnya rumah makan nasional (rumah makan tidak menjual daging babi). Karena sebenarnya, sudah banyak rumah makan nasional di kawasan toba.
Hal-hal seperti itu tidak usah dibawa ke dalam ranah publik dalam wacana diskusi terbuka. Istilah wisata halal itu saja sudah menjadi hal yang problematik.
"Apabila ada wisata halal, berarti ada wisata haram. Siapa yang menyediakan wisata haram itu? Kan tidak ada," katanya.
• Dipecat Persija, Bruno Matos Meradang, Terang-terangan Tagih Gaji dan Tiket ke Brasil di Medsos
Terkait keyakinan, lanjut Martin merupakan urusan masing-masing dengan Tuhan-nya. Jika dibawa ke ranah publik, yang ada semua orang memperdebatkan.
"Jadinya identitas dan bisa menimbulkan gesekan. Kita ini sudah cukup bergesekan. Sudah ada soal Papua," sebutnya.
"Sampai sekarang Bapak Presiden Joko Widodo juga harus menyelesaikannya dengan tuntas. Jangan ditambah-tambah lagi persoalan bangsa ini," sambungnya.
• Kisah Gus Dur Curi Hati Rakyat Papua Diungkap Mahfud MD, Mau Lihat Matahari Terbit Pertama pada 2001
Lebih lanjut, alangkah lebih baik jika Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berikan jawaban bagaimana menyelesaikan masalah narkoba, kemiskinan, pendidikan, mentalitas, kebodohan dan stunting yang terjadi di Sumut.
Heru Budi Hartono Kendarai Moge Patwal Dishub DKI, Usai Hadiri Acara dengan Kapolda Metro |
![]() |
---|
Massa Serbu Kantor Kantor Polres Malinau Buntut Aksi Penembakan Oknum Polisi kepada Warga |
![]() |
---|
Miliki Ciri Khas Tersendiri, Perayaan Cap Go Meh Karawang Hadirkan Ruwat Bumi dan Kirab Budaya |
![]() |
---|
Shinta Bachir Punya Pacar Baru dan Siap Menikah Setelah Menyandang Status Janda Sejak 5 Tahun Lalu |
![]() |
---|
Wacana Penyeragaman Tarif Parkir Valet, Pengamat: Sangat Diperlukan bagi Masyarakat |
![]() |
---|