Kabar Tokoh

Pemenang Jurnal Internasional Dipuja Eropa Dibuang Indonesia, Menteri Susi Ikut Tegur Jokowi

Muhammad Nur Ali Akbar tengah pontang-panting sendiri untuk mendapatkan sponsor kejuaraan penelitian tingkat dunia.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Instagram @mn_aliakbar
Diaspora Indonesia di Hungaria memenangi banyak kejuaraan penelitian minyak dan gas bumi 

Juara kontes Jurnal Internasional dan peneliti asal Indonesia Muhammad Nur Ali Akbar sayangkan sikap pemerintah Indonesia yang kerap abai terhadap diaspora Indonesia berprestasi.

Selama ini kata Nur Ali pemerintah luar negeri justru jauh perduli dengan prestasinya ketimbang pemerintah Indonesia sendiri.

Hal itu Nur Ali ungkapkan kepada Wartakotalive.com melalui pesan WhatsApp Minggu (1/9/2019).

Ali menjelaskan selama aktif kuliah di Hongaria selain sibuk menuntut ilmu dirinya juga aktif dan gemar mengikuti berbagai kompetisi dan konferensi internasional terkait bidang perminyakan dan gas bumi.

“Alhamdulillah, hampir setiap perlombaan yang saya ikuti, saya mendapatkan penghargaan sebagai juara,” jelas Ali.

Juara Jurnal Dunia Terkatung-katung Tak Ada Dana, Menteri Susi Tegur Jokowi Hingga Ridwan Kamil

Lucunya, bukan disorot oleh Indonesia, Ali menjelaskan jika apresiasi itu kerap datang dari pemerintah Hongaria dan media luar negeri.

“Hampir setiap kegiatan saya ini, selalu didukung moril dan materil oleh perusahaan, organisasi, ataupun pemerintah di Hongaria,” ungkap Ali.

Misalnya kata Ali saat ia mengikuti lomba student paper contest 2019 di bidang oil dan gas di SPE ATCE 2019 region Eropa.

Lomba yang dilaksanakan pada April 2019 lalu itu ia mendapatkan sponsor dari SPE Student chapter University of Miskolc untuk transportasi dan akomodasi.

Pengamat Malaysia Bicara Soal Dampak Pemindahan Ibukota Indonesia

Hal tersebut lantaran dirinya saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa internasional di University of Miskolc pada program MSc Petroleum Geoengineering.

Ali menyayangkan pemerintah Indonesia yang masih belum jeli dalam memantau dan mendukung diaspora Indonesia yang tengah menuntut ilmu di luar negeri.

Sehingga kata Ali, tidak heran banyak diaspora Indonesia berprestasi yang justru memilih bekerja di luar ketika lulus dari pendidikannya.

“Sehingga, ketika mereka selesai masa studinya, untuk kemajuan bangsa Indonesia, baiknya pemerintah bisa mengarahkan dan menempatkan mereka pada instansi atau perusahaan di Indonesia sebelum mereka direkrut oleh perusahaan luar negeri,” jelas Ali.

“Juga, apresiasi yang diberikan oleh pemerintah indonesia harusnya bisa lebih baik dibandingkan apresiasi dari negara lain,” imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved