Rusuh Papua

Satu Perusuh di Deiyai Papua Tewas Terpanah, Kapolri: Dari Kelompok Penyerang, Kena Kawan Sendiri

Tito Karnavian membantah pihaknya disebut bertanggung jawab atas meninggalnya warga sipil dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Deiyai, Papua.

Editor: Yaspen Martinus
Warta Kota/Henry Lopulalan
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan keterangan pers terkait penembakan pekerja Trans Papua di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12/2018). Presiden mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban serta memerintahkan prajurit TNI dan Polri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku dan menjamin pengerjaan jalan Trans Papua tetap berjalan dengan pengamanan petugas keamanan. 

Sebelumnya diberitakan, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto menyatakan seorang anggota TNI Angkatan Darat gugur dalam kontak tembak di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).

 TOTAL Ada 20 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di Tahun 2020, Ini Daftar Lengkapnya

"Satu orang anggota TNI AD meninggal terkena panah dan sabetan parang," kata Eko ketika dihubungi lewat telepon oleh Tribunnews.com, Rabu (28/8/2019).

Ia mengatakan, saat ini jenazah tengah dievakuasi ke Nabire untuk dibawa ke Jakarta pada Kamis (29/8/2019) besok.

 Dahnil Anzar Simanjuntak Bilang Prabowo Tak Punya Lahan di Lokasi Ibu Kota Baru, Adanya di Sini

"Saat ini jenazah sedang dievakuasi ke Nabire untuk dibawa ke Jakarta besok, Kamis (29/8/2019)," kata Eko.

Selain itu, ia juga mengatakan tiga anggota TNI lainnya terluka akibat sabetan senjata tajam dan parang.

"Tiga orang terluka akibat senjata tajam dan parang," ujar Eko.

 Rizieq Shihab Minta BPIP Dibubarkan Lalu Disuruh Mendagri Belajar Pancasila, Bagaimana Nasib FPI?

Tribunnews.com masih menunggu identitas lengkap dari satu prajurit TNI AD yang gugur tersebut.

Juga, keterangan resmi dari Penerangan Kodam XVII Cenderawasih terkait peristiwa tersebut.

Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja mengatakan, kontak tembak masih berlangsung di Deiyai pasca-tewasnya satu anggota TNI AD dan dua anggota Polri yang terluka.

 Anggota DPRD Kota Bekasi Periode 2014-2019 Minta Honor karena Kerja Melebihi Masa Bakti

Anggota TNI AD meninggal akibat terkena panah, demikian pula dua anggota Polri yang berasal dari Brimob dan Dalmas.

"Kapolres Paniai dan tim masih kontak tembak," ungkap Rodja yang dihubungi Antaranews.com melalui telepon selularnya dari Jayapura, Rabu.

Katanya, dalam insiden tersebut dilaporkan satu pucuk senjata milik TNI AD hilang.

 Wanita Dalang Pembunuhan Ayah dan Anak Ingin Kuasai Rumah Korban untuk Bayar Utang Rp 7 Miliar

Ketika ditanya tentang korban lainnya, Kapolda Papua mengaku belum dapat laporan lengkap.

Irjen Rudolf Rodja mengaku masih berada di Timika.

Terpisah, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengonfirmasi adanya enam aparat keamanan yang menjadi korban kontak senjata di wilayah Deiyai, Papua, Rabu.

 PNS Rekrutan Tahun 2017 ke Atas Wajib Pindah ke Ibu Kota Baru, Tidak Perlu Beli Atau Kontrak Rumah

Dedi Prasetyo menyebut 1 anggota TNI Angkatan Darat gugur dalam kontak senjata tersebut. Sementara lima anggota Polri terluka akibat panah.

"1 anggota TNI AD gugur, ada tambahan 5 anggota Polri terluka (akibat) panah," ujar Dedi Prasetyo di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/8/2019).

Ia menjelaskan, awal mula kontak senjata terjadi akibat unjuk rasa yang dilakukan 150 orang untuk meminta bupati setempat menandatangani persetujuan referendum.

 Calon Pimpinan KPK Ini Sebut Operasi Tangkap Tangan Melanggar Prinsip Ilmu Hukum

Saat itulah, tiba-tiba massa berjumlah ribuan datang membawa senjata tajam dan menyerang aparat keamanan.

Terkait adanya korban dari masyarakat sipil, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengaku berita tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.

"Jadi informasi tersebut masih terus akan dicek oleh Polda Papua," katanya.

 Calon Pimpinan KPK Ini Pernah Dipanggil Jaksa Agung karena Usut Kasus Korupsi Petinggi Partai Nasdem

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya terus berupaya mengendalikan dan mengamankan aksi massa tersebut.

Bersama tokoh masyarakat dan pemerintah daerah, pihaknya mengimbau warga untuk tak terprovokasi sehingga tercipta suasana kondusif.

"Saat ini diupayakan semaksimal mungkin supaya situasi kondusif di wilayah tersebut," cetusnya. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved