Formula E Jakarta

Pemprov DKI Jakarta Tunggu Proses Administrasi FIA Soal Formula E

Penyelenggaraan Formula E di Jakarta terus digodok. Kini Pemprov DKI Jakarta tengah menunggu proses administrasi dari FIA.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Kompas.com
Jakarta bakal menjadi tuan rumah turnamen balap mobil bertenaga listrik Formula E Tahun 2020. 

Karena itulah, Dwi yakin kedua pembalap ini bisa ikut bertarung demi mengharumkan nama bangsa.

Dia juga meyakini, kedua pemuda ini mau mewakili Indonesia dalam ajang Formula E.

“Formula E itu kelasnya di bawah Formula 1, artinya Formula E itu setara dengan Formula 2 dan 3. Nah saya yakin mereka bisa ikut ajang ini,” imbuhnya.

Digelar Juni 2020

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membeberkan jadwal penyelenggaraan ajang balap Formula E 2020.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang ditunjuk sebagai pelaksana Formula E ini menyebut, acara akan digelar pada Juni 2020 mendatang.

Acara sengaja digelar bersamaan dengan kegiatan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2020 di Kemayoran, Jakarta Pusat karena kehadiran masyarakat diprediksi akan lebih banyak.

 Program Sahabat Semata, Akhirnya Bagus dan Bagas Bisa Terbang Kembali

“Dipilih bulan Juni karena bersamaan dengan Jakarta Fair. Nanti di sana (Jakarta Fair) akan ada penandatanganan bussines to bussines (antar bisnis) untuk penggunaan mobil listrik dengan pihak TransJakarta,” kata Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto pada Sabtu (17/8/2019).

Lantaran kegiatan ini dimulai pada Juni, maka sejak awal tahun 2020 Jakpro sudah harus menyiapkan sarana dan prasarananya. Infrastruktur yang sangat diperlukan adalah lintasan Formula E yang akan digunakan oleh para atlet.

 Horor, Pengalaman Mistis Bianca Hello Ketika Menjalani Syuting Film Makmum

“Nah yang perlu diketahui, aspalnya itu harus selesai bulan Maret 2020 apabila event dilaksanakan bulan Juni. Aspal sudah harus siap 2 bulan sebelum event, supaya tidak terkelupas saat digunakan karena kecepatan mobil ini hampir 300 kilometer per jam,” ujarnya.

Dwi yakin ajang balap mobil ini akan mendorong perekonomian Indonesia, khususnya Jakarta.

Biasanya, kata dia, setiap tim balap akan memboyong sekitar 100 anggotanya demi kelancaran perlombaan.

Sementara yang diundang dalam kegiatan ini ada sekitar 10 tim.

Artinya, kata dia, akan ada sekitar 1.000 warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia.

Kedatangan mereka tidak hanya menyaksikan perlombaan saja, tapi mereka bisa berbelanja dan menginap di Ibu Kota sehingga perekonomian DKI meningkat.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved