Ibu Kota Pindah

Ibu Kota RI Pindah ke Penajam Paser dan Kutai Kartanegara, Begini Kritik Ridwan Kamil

Mendadak, Ridwan Kamil kritik pemindahan ibu kota RI, yang diketahui Ridwan Kamil kritik desain ibu kota baru RI.

Editor: Panji Baskhara
Warta Kota/Gopis Simatupang
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, didampingi Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad (kanan), saat kunjungan kerja ke Balai Kota Depok, Jalan Raya Margonda, Kota Depok, Kamis (18/7/2019). 

Mendadak, Ridwan Kamil kritik pemindahan ibu kota RI, yang diketahui Ridwan Kamil kritik desain ibu kota baru RI.

WartaKotaLive melansir Kompas.com, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dukung rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Namun, sebagai arsitek ia menyoroti soal desain dan asumsi pembangunan kota baru yang dinilai terlalu boros lahan

"Kalau sudah jadi pertimbangan pemerintah pusat dan DPR saya kira kita dukung"

Mayat Dibopong Jalan Kaki, Dinkes Tangerang Revisi SOP Mobil Ambulans Bawa Jenazah Kondisi Darurat

Bayar Biaya Bikin dan Perpanjangan SIM di Polda Metro Jaya Bisa Pakai Go-Pay

Telkomsel dan Bluebird Berkolaborasi Hadirkan Taksi Berbasis IoT

"Cuma sebagai arsitek saya melihat desain dan asumsi kota baru banyak hal-hal kurang tepat"

"Asumsinya lahannya terlalu luas, 200.000 hektar untuk 1,5 juta penduduk. Menurut saya boros lahannya," kata Emil, sapaan akrabnya di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (26/8/2019). Baca juga:

Sebelum Umumkan Lokasi Ibu Kota Baru, Jokowi Sudah 2 Kali ke Penajam Paser Utara Emil menyebut, Indonesia harus bercermin dengan kondisi ibu kota Brasilia di Brasil atau Myanmar.

Kini dua negara itu sepi aktivitas lantaran lahannya yang terlalu luas.

Pasang Foto Pria Bule di Instagram, Kirana Larasati Menerima Cinta Elliot Hawkins sebagai Pacar Baru

Acara Bedah Buku Pengusaha Muda dan Penulis Buku Fahd Pahdepie Disambut Antusias Anak Muda Tangsel

Terkuak Saat Pelantikan Anggota DPRD Kota Bekasi, Kursi PKS Bertambah, Partai Hanura Tak Dapat Kursi

Kondisi itu, sambung dia, akan membuat penduduk tak betah.

"Ibu kota yang baik di dunia, banyak mengalami kesalahan. Contohnya Brasil di Brasilia sampai sekarang tanahnya terlalu luas, manusia tidak betah. Myanmar juga sama sepi," ujarnya.

Emil menilai, salah satu pengembangan ibu kota yang baik adalah di Washington DC.

Menurut dia, ibu kota Amerika Serikat itu punya perbandingan lahan dan populasi yang ideal.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved