Wali Kota Bekasi Enggan Ungkap Sosok yang Mewacanakan Penggabungan Bekasi dengan Jakarta
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi enggan membeberkan sosok yang lebih dulu menggulirkan isu penggabungan Kota Bekasi dengan Jakarta.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Max Agung Pribadi
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi enggan membeberkan sosok yang lebih dulu menggulirkan isu penggabungan Kota Bekasi dengan Jakarta.
Politisi dari Partai Golkar ini justru berdalih, Kota Bekasi dan Jakarta memiliki kultur budaya dan letak geografis yang tidak jauh berbeda.
“Kalaupun ada yang menggulirkan, nggak akan saya buka siapa yang menggulirkan,” kata Rahmat saat menghubungi Warta Kota pada Kamis (22/8/2019).
• Dahulu Bekasi Bagian dari Jakarta, Mengapa Berpisah? Begini Sejarah Singkatnya
Menurut Rahmat, yang terpenting saat ini bukan membahas mengenai sosok yang mencetus penggabungan itu.
Tapi membahas mengenai sejarah Kota Bekasi yang memang berdekatan dengan Provinsi DKI Jakarta.
“Karena dekat dengan DKI, yah jadinya Provinsi Jakarta Raya. Tapi kini syarat administrasi ikut ke Jawa Barat,” ujarnya.
Kota Bekasi mengaku sempat mendapat tawaran untuk menjadi bagian dari Pemprov DKI Jakarta.
Dengan demikian, namanya juga berubah menjadi Pemprov Jakarta Tenggara.
• Wacana Kota Bekasi Jadi Jakarta Tenggara, Begini Komentar Warga dan Netizen
Hal itu dikatakan Rahmat saat diminta tanggapannya mengenai pemekaran Pemprov Jawa Barat menjadi Pemprov Bogor Raya.
Pemekaran Pemprov Jawa Bara itu sempat diusulkan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin beberapa waktu lalu.
Hingga kini, kata dia, rencana penggabungan Kota Bekasi masih berbentuk gagasan yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat. Dia berharap, agar pemerintah pusat merespon usulan tersebut.
“Sekarang baru gagasan-gagasan saja, dan bisa dibuat jajak pendapat buat masyarakat Kota Bekasi mengenai penggabungan Kota Bekasi dengan Jakarta,” imbuhnya.