Keuangan
Luncurkan Program Pembinaan Mitra, Wahyoo Targetkan Jangkau 13.000 Warung Makan
WAHYOO merupakan startup perusahaan sosial yang berfokus pada digitalisasi dan modernisasi warung makan melalui paltform teknologi.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
“Kami membekali para mitra dengan P3K yaitu Pelatihan, Pembimbingan, Pendapatan (tambahan) dan Kemudahan. Fokus kami lebih kepada pembenahan aspek pelayanan, kebersihan warung dan makanan serta pengaturan keuangan...”
WAHYOO startup perusahaan sosial yang berfokus pada digitalisasi dan modernisasi warung makan melalui paltform teknologi, mengumumkan peluncuran program Akademi Wahyoo di Jakarta, Selasa (20/8/2019).
CEO Wahyoo Peter Shearer mengatakan Akademi Wahyoo dirancang untuk memberdayakan para mitra warung makan Wahyoo dalam meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan, menjaga kebersihan makanan dan dapur, serta menambah keterampilan mengelola keuangan.
“Akademi Wahyoo bertujuan memberi nilai lebih kepada para mitra warung makan kami serta pelanggan mereka," katanya.
• Jakarta Penantang Kuat sebagai Kota dalam Ekosistem Start Up Potensial
• OVO Mudahkan Pelanggan JNE di Seluruh Indonesia Lakukan Transaksi Digital

"Kami ingin memudahkan pelanggan untuk mendapatkan makanan yang bersih dan sehat, sembari mengembangkan potensi mitra warung makan untuk menaikkan kualitas pelayanan pelanggan mereka sehingga mendapatkan loyalitas jangka panjang dari pelanggan,” imbuh Peter.
Untuk mengembangkan program ini, Wahyoo menggandeng Politeknik Sahid dengan menggarap dua modul yaitu modul pelayanan pelanggan dan modul kebersihan makanan dan dapur.
“Kami senang bisa turut berkontribusi dalam misi keluarga besar Wahyoo yang ingin memajukan standar pelayanan pelanggan dan juga kebersihan makanan dan dapur warung makan," tutur sep Parantika, Wakil Direktur Bidang III Politeknik Sahid.
"Kami berharap pelanggan dapat merasakan pelayanan yang baik dan makanan yang lebih terjaga kebersihannya; tidak hanya terbatas di kafe atau restoran terntentu saja, tetapi juga di warung-warung makan yang lebih sederhana,” katanya lagi.
Literasi keuangan, Kalkulator Impian
Dalam program ini, Wahyoo juga bekerja sama dengan Bank OCBC NISP untuk menggarap fitur baru, yaitu fitur Kalkulator Impian di aplikasi Wahyoo.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mempraktekkan perencanaan keuangan untuk meraih impian mereka seperti membuka cabang usaha baru atau naik haji.
“Salah satu hal yang paling sulit bagi mitra warung makan kami adalah memahami literasi keuangan dan membangun keterampilan mengelola keuangan," kata Peter.
"Untuk membantu para mitra, kami bekerja sama dengan Bank OCBC NISP modul literasi keuangan bagi pengusaha mikro bisnis ini,” imbuhnya.

'Tidak Ada yang Tidak Bisa'
Sementara Mirah Wiryoatmodjo selaku Direktur Bank OCBC NISP mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan realisasi dari semangat ‘Tidak Ada yang Tidak Bisa #TATTB’ yang diusung Bank OCBC NISP.
“Melalui kolaborasi ini, Bank OCBC NISP ingin membantu mitra Wahyoo meraih aspirasi mereka dengan tidak hanya piawai mengelola keuangan, tetapi juga mampu mengambil keputusan keuangan yang tepat didukung oleh akses kepada berbagai produk perbankan,” papar Mirah.
Dengan diluncurkannya Kalkulator Impian pada aplikasi Wahyoo, lanjut Mirah, para mitra dapat dengan mudah mempraktekkan perencanaan keuangan kapan saja, dimana saja sehingga akan semakin banyak pemilik warung yang maju dan bersaing di era modern saat ini.
“Dengan dukungan keuangan yang tepat, Bank OCBC NISP berharap usaha yang dijalankan mitra Wahyoo tidak hanya berjalan baik tetapi semakin berkembang,” tuturnya.
Target 13.000 Warung Makan
Akademi Wahyoo akan memberikan pembinaan secara bertahap, berfokus pada satu modul setiap sesi.
Saat ini, Wahyoo mencatat lebih dari 9.000 mitra warung makan telah bergabung dalam keluarga besar mereka.
“Kami tmenargetkan hingga akhir 2019 ada 13.000 warung makan bergabung bersama Wahyoo. Saat ini mitra kami tersebar di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Tahun depan kami akan menggarap pasar di luar Jaabodetabek,” kata Peter.
Jutawan
Wahyoo sendiri didirikan pada Juni 2017 oleh Peter Shearer.
Startup ini bertujuan untuk memberdayakan pengusaha warung makan di Indonesia agar lebih profesional, digital dan sejahtera.
“Kami membekali para mitra dengan P3K yaitu Pelatihan, Pembimbingan, Pendapatan (tambahan) dan Kemudahan. Fokus kami lebih kepada pembenahan aspek pelayanan, kebersihan warung dan makanan serta pengaturan keuangan,” kata Peter.
Selain memberikan pembinaan teknis, Wahyoo juga mendorong para mitra warung makan untuk membentuk karakter seorang jutawan yaitu jujur, tangguh dan menawan.
“Kami ingin para mitra tidak melupakan betapa pentingnya memiliki karakter yang baik dalam berusaha," paparnya.
"Tolok ukur keberhasilan bagi kami tidak hanya terbatas oleh kesuksesan finansial. Melalui Akademi Wahyoo, kami berharap bisa menemani perjalanan para mitra menuju kesejahteraan bersama,” imbuh Peter.
Peningkatan
Pemilik warung makan Ayam Bakar Misdian di Tangerang, Vivit Savitri, mengaku mengalami peningkatan jumlah pengunjung sejak bergabung dengan Wahyoo sejak tahun lalu.
“Saat bergabung ke Wahyoo, saya mendapat pelatihan tentang bagaimana menjaga kebersihan warung dan makanan," tuturnya.
"Setelah menerapkan teori yang didapatkan, usaha warung saya makin bagus. Pengunjung meningkat sehingga berdampak terhadap pendapatan,” tambah Vivit.
Hal senada diungkapkan Erni, pemilik warung makan Ayam Bakar Cak Opek yang berlokasi di Puri Garden, Jakarta Barat.
“Alhamdulilah, tampilan warung saya berbeda sejak bergabung dengan Wahyoo setahun lalu. Selain mengajari cara mengelola keuangan, Wahyoo juga sangat membantu saya untuk mendapatkan stok barang belanjaan sehingga tidak membuat cape,” tutup Erni.