Puluhan Siswa SMP di Bekasi Diduga Keracunan Makanan Kadaluarsa Usai

Puluhan siswa SMP di Kota Bekasi mengalami keracunan makanan kadaluarsa, namun pihak sekolah menolak menjelaskan kejadiannya.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Max Agung Pribadi
Warta Kota/Muhammad Azzam
UPTD Puskesmas Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi menjadi lokasi puluhan siswa dirawat usai mengalami keracunan. 

Puluhan siswa SMP di Kota Bekasi mengalami keracunan makanan kadaluarsa.

Akibat kondisi itu siswa mengalami sakit perut, mual hingga muntah hingga harus dilarikan ke rumah sakit maupun puskesmas.

Kabar itu dibenarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

"Ya benar, itu kejadian di sekolah wilayah Bekasi Timur pada Senin (19/8/2019) kemarin," ujar Kepala Bidang Pencegahan Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Sukrawati saat dihubungi awak media, Selasa (20/8/2019).

Dezy menuturkan ada sebanyak 39 siswa yang mengalami keracunan makanan kadaluarsa tersebut.

Saat ini semua siswa itu telah pulih dan sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Semua tertangani dengan baik, kemarin dari 39 orang, 34 orang sempat dibawa ke Puskesmas Bekasi Jaya, sedangkan 5 orang sempat dirujuk ke Rumah Sakit Mekarsari Bekasi Timur. Semua sudah pulih dan pulang," jelas Dezy.

Ketika itu, kata Dezy, usai diduga mengkomsumsi makanan kadaluarsa para siswa itu mengalami sakit perut, mual hingga muntah.

Untuk penyebab keracunan diduga berasal dari makanan ringan yang ada di sekolah berupa sukro, susu dan makanan lainnya.

"Kita sudah bawa barang bukti makanan diduga penyebab keracunan ke Balai Besar Teknik Kesahatan Lingkungan (BBTKL), hasilnya masih menunggu," jelas dia.

Wartakota mencoba menyambangi ke Puskesmas tempat sejumlah siswa mendapatkan perawatan usai keracunan. Benar saja kondisi sepi dan sudah tidak ada para siswa tersebut.

Sementara ketika menyambangi ke sekolah SMP Swasta di Jalan Irigasi 2, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi menutup diri saat dimintai konfirmasi terkait kejadian dugaan keracunan.

Perwakilan dari pihak sekolah, hanya membenarkan kejadian itu akan tetapi menolak menceritakan secara gamblang.

"Iya benar (kejadian keracunan), semua sudah selesai ya. Anak-anak kita sudah beres semua enggak ada yang gimana-gimana sudah pulang semua," ujarnya yang enggan meladeni kembali pertanyaan sejumlah awak media.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved