Pengolahan Sampah

Dibandingkan dengan DKI, Begini Surabaya Olah Sampah, Tidak Ada Bau dan Lalat

Pengelolaan sampah DKI sempat dibandingkan dengan Surabaya. Risma menunjukan bagaimana Surabaya mengelola sampahnya.

Penulis: Desy Selviany |
Youtube Kompas Tv
Aiman memperlihatkan pengelolaan sampah di Surabaya 

Belakangan pengelolaan sampah di DKI Jakarta kerap dibandingkan dengan pengelolaan sampah di Surabaya.

Pengelolaan sampah di DKI disebut tidak efisien mengingat anggarannya yang mencapai Rp3,7 triliun.

Jurnalis senior Aiman Witjaksono pun mencoba mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di

Surabaya yang tengah menjadi sorotan.

Ditemani Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Aiman mencoba melihat TPST yang banyak diganjar

penghargaan dari mancanegara itu.

Berbeda dengan tempat pengelolaan sampah pada umumnya, TPST di Surabaya justru dipenuhi dengan

tanaman hijau.

Di sekelilingnya bahkan terdapat beberapa bibit-bibit tanaman.

Bukan hanya asri, Aiman mengaku jika TPST tersebut sama sekali tidak bau seperti tempat pengelolaan

sampah pada umumnya.

“Saya tidak mencium bau apapun disini meskipun ini tempat pengeloaan sampah,” kata Aiman dalam tayangan di Aiman Senin (19/8/2019).

Kepada Aiman, Risma menjelaskan tips agar sampah tidak berbau.

“Kalau mengelolanya benar memang tidak bau sampah itu. Gak boleh terlambat ngangkut, karena kalau

terlambat akan ada proses pembusukan, proses pembusukan itulah yang membuat bau,” jelas Risma.

Sehingga kata Risma, bukan hanya tidak berbau, sampah yang diangkut dengan cepat juga mencegah adanya

lalat dan belatung.

“Kalau ngelolanya benar, itu organik ngeluarin kaya gas, itu panas jadi lalat gak mau,” kata Risma.

Aiman juga mencoba membuktikan sendiri hal tersebut saat truk pengangkut sampah tiba di TPST tersebut.

Saat sampah-sampah tersebut dipindahkan ke TPST sama sekali tidak tercium bau busuk dan lalat di sampah-sampah tersebut.

Risma juga menjelaskan, jika sampah-sampah organik yang biasa ada di pasar diangkut dan dipress secara otomatis oleh truk.

Sehingga air-air yang ada di dalam sampah tersebut terbuang dan di buang ke tempat penampungan khusus.

“Saya punya sistem software yang ngontrol ini dari TPS ini jam berapa dia nyampe jam berapa saya punya,” jelas Risma.

Risma juga menjelaskan pengelolaan sampah yang benar bukan hanya berdampak pada ramah lingkungan.

Tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan.

Sehingga kata Risma, listrik yang digunakan di TPST tersebut seluruhnya berasal dari sampah-sampah yang diolah oleh Pemkot Surabaya.

Jika secara keseluruhan kata Risma, Pemkot Surabaya sudah mengelola 11 juta kilowatt listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS).

Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung terkejut saat

mendengar anggaran pengelolaan sampah di DKI Jakarta mencapai Rp3,7 triliun.

Peraih piala adipura kencana 7 kali berturut-turut itupun langsung memegang kepalanya seolah tidak percaya.

Video Risma saat mendengar pemaparan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)

DPRD DKI Jakarta dibagikan oleh akun twitter @Murtadhaone pada Selasa (31/7/2019) dan viral.

“Begini Ekspresi Bu Risma Saat Mendengar Anggaran Sampah DKI 3,7 T,” tulis @MurtadhaOne.

Di dalam video anggota DPRD dari fraksi Nasdem Bestari Barus terang-terangan meminta Risma untuk

membantu DKI dalam penyelesaian masalah sampah.

Namun bukannya mendapatkan tanggapan positif dari Pemprov DKI Jakarta, hal tersebut malah ditanggapi

sinis oleh Pemprov DKI.

Hal itu misalnya saja datang dari anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya.

Bukan menanggapi soal kemauan Risma bekerjasama dengan DKI dalam menyelesaikan permasalahan

sampah. Marco justru menyindir soal jabatan Risma hingga ke masalah pribadi.

“Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan

Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan,” kata Marco dalam cuitan di akun twitter

@mkusumawijaya pada Rabu (31/7/2019) lalu.

Bahkan dalam cuitannya, Marco sempat menyindir anak Risma yang sempat dikait-kaitkan dengan amblesnya

Jalan Gubeng, Surabaya.

“Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya,” kata Marco.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved