Rusuh Papua
Dalam Waktu Dekat Staf Khusus Presiden Ini Bakal Ajak Jokowi ke Papua dan Papua Barat
STAF Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya, akan mengajak Presiden Jokowi ke Papua dan Papua Barat.
STAF Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya, akan mengajak Presiden Jokowi ke Papua dan Papua Barat.
Hal itu terjadi seusai kerusuhan di Bumi Cendrawasih. Apalagi, ada dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.
Hal tersebut diutarakan Lenis Kogoya saat dirinya menghadap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
• Jusuf Kalla: Draf Konstitusi Cuma Dibuat 10 Hari, DPR Bahas Satu Pasal Saja Bisa Berbulan-bulan
"Mungkin dalam waktu tidak terlalu lama, kami ajak Pak presiden ke Papua lagi, untuk berdialog, untuk berdiskusi dengan masyarakat Papua."
"Mungkin Papua dan Papua Barat, dari tokoh adat, atau pemerintah," ujar Lenis Kogoya.
Menurut Lenis Kogoya, diskusi dengan tokoh dan masyarakat adat di Bumi Cendrawasih sangat perlu.
• Massa Bakar Gedung DPRD Papua Barat, Dipicu Aksi Protes Dugaan Persekusi di Mahasiswa di Jawa Timur
Mengingat, beberapa bulan lagi akan memasuki pemerintahan yang baru, sehingga Presiden bisa mengetahui keinginan masyarakat di sana.
"Harapan-harapan apa saja yang masyarakat Papua memikirkan, saya akan minta langsung pada Pak Presiden."
"Diajak, mungkin minggu depan atau bulan ini, supaya Presiden ketemu langsung dengan masyarakat Papua dan Papua Barat," tutur Lenis Kogoya.
• Tak Rela Bakal Dilamar Pria Lain, Pemuda Ini Gerayangi Gadis Pujaannya Saat Tidur
Lenis Kogoya mengaku sudah melakukan upaya penenangan masyarakat Papua dan Papua Barat, agar tidak terpancing isu yang tidak benar dan mengutamakan sikap pemaaf.
"Jadi sakit hati yang cukup satu hari, yang bakar kantor kah, di Papua Barat toh, bakar kantor DPR, kantor gubernur lama, dibakar, cukup sampai situ," paparnya.
Kemarin, Presiden Jokowi meminta masyarakat Papua dan Papua Barat mengedepankan sikap memaafkan.
• Susi Pudjiastuti Curhat Lambannya Kinerja Anak Buahnya: Seperti Tarik Gigi Kerbau
Hal tersebut disampaikan Jokowi menyusul kerusuhan di Manokwari dan Sorong, Papua Barat.
Kerusuhan dipicu aksi protes massa atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.