Soeharto Pernah Ketakutan Saat Dielu-elukan Anak Kecil
Soeharto Pernah Ketakutan Saat Dielu-elukan Anak Kecil. Simak selengkapnya di dalam berita ini.
SOEHARTO ternyata pernah mengalami ketakutan karena anak kecil saat masih menjabat sebagai Presiden RI.
Peristiwa itu terjadi saat dirinya dielu-elukan oleh bocah SD.
Saat itu, Soeharto memiliki sebuah kebiasaan semasa menjadi Presiden Republik Indonesia ke-2.
• Peraturan Blokir Ponsel Ilegal Mundur? Berikut Isi Lengkap Aturan Blokir Ponsel BM
Kebiasaan Soeharto itu adalah langsung turun ke bawah.
Hal itu bertujuan untuk memastikan apakah pembangunan berjalan sebagaimana mestinya.
Terkait kegiatan Soeharto yang turun ke masyarakat, sebuah pengakuan disampaikan oleh Kunarto, yang pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat itu.
Kunarto menceritakan kisah itu dalam buku "Pak Harto The Untold Stories".
Suatu ketika, Soeharto hendak meresmikan pompa air tanah di Caruban, Madiun, Jawa Timur.
• Dilanisme Bersiaplah, Film Milea yang Mengakhiri Cerita Dilan akan Segera Diputar di Bioskop
Saat itu, di sepanjang perjalanan dia ditemani oleh Wahono yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.
Menjelang di Caruban, konvoi berjalan lambat.
Ternyata di tepi jalan, ada ribuan bocah SD yang melambaikan sejumlah bendera merah putih berukuran kecil.
Soeharto kemudian menurunkan kaca jendela mobil yang ditumpanginya.
Soeharto lalu tersenyum, dan melambaikan tangannya.
Namun, tiba-tiba saja sebuah pertanyaan meluncur dari mulut Soeharto.
"Pak Gub, orang mengira saya senang dielu-elukan dan disoraki anak-anak ini, padahal hati saya tidak begitu. Kenapa, coba?" tanya Soeharto seperti yang ditirukan oleh Kunarto.
• Viral Video Para Penggemar JKT48 Dikatain Pengangguran Sama Temannya Michelle Christo Kunadi
Ditanya seperti itu, Wahono rupanya hanya terdiam, dan tidak mengeluarkan jawaban sama sekali.
Beberapa saat kemudian, Soeharto melanjutkan perbincangannya.
Soeharto justru merasa takut, dan khawatir terhadap hal itu.
"Yang ada di pikiran saya, sepuluh tahun lagi mereka akan memasuki pusaran kerja. Jika mereka sulit mendapat kerja, mereka akan mengecam saya. Memang sekarang kelihatannya lucu-lucu, tetapi sepuluh tahun lagi tuntutannya banyak sekali," lanjut Soeharto kala itu.
Pembicaraan itu sempat terhenti saat mereka tiba di tempat acara.
Selain itu, mereka juga sempat bertemu dengan para peserta Kelompencapir.
Pembahasan masalah itu kembali terjadi begitu acara selesai.
• Daftar 17 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik Versi Kemenristekdikti
Wahono yang berusaha menenangkan Soeharto, menanggapi masalah bocah SD tersebut.
"Yang nanti, dipikir nanti sajalah Pak," ucap Wahono.
Mendapatkan jawaban seperti itu, Soeharto malah menyanggahnya.
"Lho ya ndak (tidak) bisa begitu toh, Pak Gub. Kita tidak boleh meninggalkan bom waktu pada pengganti kita. Itu sama saja berbuat tanpa mau bertanggung jawab. Yang benar itu ya sekarang ini direncanakan dan dikendalikan. Stop produksi anak, misalnya. Galakkan transmigrasi dan seterusnya. Jadi sejak kecil anak-anak sudah siap menghadapi kenyataan," sanggah Soeharto.
Soeharto kemudian masih melanjutkan pembicaraan itu.
• Kisah Zahra Terpilih Jadi Paskibraka DKI, Awalnya Pemalu, Sekarang Jadi Lebih Mandiri dan Disiplin
"Buat saya, banyak penduduk itu tidak apa, asal mereka penduduk produktif dan tidak membebani negara. Penduduk banyak itu sebenarnya kekuatan, sepanjang mereka mampu bekerja dan membangun. Tetapi kalau cuma bisa makan dan menganggur, mereka akan menjadi beban selamanya," tandas Soeharto.
Apa yang menjadi kekhawatiran Soeharto itu rupanya terbukti di kemudian hari.
Tepatnya, saat kekuasannya tumbang.
Indonesia dilanda krisis ekonomi, dan bermunculan banyak pengangguran.
Tidak hanya itu, masih menurut Kunarto, banyak cercaan yang diterima Soeharto saat gerakan reformasi meletus di tahun 1998.
"Setelah itu berbagai cercaan dilontarkan kepada Pak Harto. Sakit hati betul saya. Hujatan-hujatan itu semuanya mencampakkan begitu saja jasa-jasa Pak Harto selama masa-masa beliau memimpin pembangunan bangsa ini dari berbagai sisi kehidupan rakyat," kata Kunarto.
• Menjalankan Bisnis Online Harus Serius, Ini Penjelasan dari Alibaba
Pengakuan mantan pengawal soal jumlah uang Soeharto
Soeharto menjadi Presiden Indonesia yang kedua setelah kekuasaan Soekarno tumbang.
Kekuasaan Soeharto selama menjadi presiden terbilang cukup lama, yaitu selama 32 tahnu.
Pada tahun 1998, kekuasaan Soeharto mulai goyah.
Hingga pada puncaknya, kekuasaan Soeharto benar-benar jatuh pada Mei '1998.
Meski telah jatuh, namun Soeharto masih meninggalkan kenangan bagi sejumlah orang, tidak terkecuali para pengawalnya.
Satu di antaranya adalah Letjen TNI Purnawirawan Soegiono.
• Nasib Perusahaan Surat Kabar Setelah Dibeli oleh CEO Amazon Jeff Bezos
Dalam buku "Pak Harto The Untold Stories" yang diterbitkan pada tahun 2012, Soegiono mengaku pernah menjadi ajudan Soeharto.
Saat dipilih, dia sedang menjabat sebagai Komandan Brigade Lintas Udara 17 Kostrad.
Soegiono mengaku memiliki sejumlah kenangan selama menjadi ajudan Soeharto.
Satu di antaranya terkait pakaian yang dikenakan oleh Soeharto.
Menurutnya, Soeharto merupakan orang yang bandel apabila sudah berurusan dengan pakaian kesayangannya.
"Beberapa kali saya meminta pengurus rumah tangga agar menyimpan saja celana dan kaus golf Pak Harto yang usang, tetapi beliau malah menanyakan celana dan kaus yang biasa dipakainya,"ujar Soegiono dalam buku itu.
• Nasib Perusahaan Surat Kabar Setelah Dibeli oleh CEO Amazon Jeff Bezos
Tidak hanya itu, Soeharto kemudian meminta kaus barunya yang sudah disiapkan Soegiono di dalam koper untuk dikeluarkan.
Bukannya dikenakan, kaus-kaus baru itu justru dibagikan Soeharto kepada staf yang lainnya.
Sehingga, Soeharto tetap mengenakan kaus yang lama saat bermain golf.
Oleh karena itu, Soegiono pun heran saat banyak orang yang menghujat Soeharto.
"Cobalah kita pikirkan kembali, siapakah yang menikmati apa yang sudah diperjuangkan Pak Harto selama hidupnya,selain kita semua?"kata Soegiono.
Selain itu, menurut Soegiono juga masih ada orang yang menuduh Soeharto menyimpan uang triliunan.
• Ramalan Zodiak Cinta Senin 19 Agustus 2019 Aries Diuji, Cinta Leo Bersemi, Sagitarius Keras Kepala
"Malah saya juga dibilang sebagai penyimpan uang Pak Harto. Saya berani katakan bahwa saya tahu persis berapa besar uang yang dimiliki Pak Harto,"ucap Soegiono.
Soegiono mengungkapkan, Soeharto memiliki rasa kepedulian terhadap banyak hal yang terkait kemanusiaan.
Di antaranya kesejahteraan keluarga para veteran, keluarga prajurit, pendidikan untuk anak-anak tidak mampu, pemberdayaan ekonomi rakyat, pelestarian budaya, dan masih banyak lagi.
Bahkan, Soegiono berpendapat semua yayasan yang dimiliki Soeharto memang ditujukan untuk hal itu.
"Ketika orang lain mencerca yayasan-yayasannya tersebut, Pak Harto pun bergeming. Bahkan, hebatnya, Pak Harto tidak pernah marah atas hujatan-hujatan itu,"tandas Soegiono.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Soeharto Ketakutan Saat Dielu-elukan Bocah SD, Ucapannya Terbukti Saat Kekuasannya Tumbang.
Penulis: Januar AS