Pembuat Oleh-oleh Khas Pulau Tidung Kepulauan Seribu Semakin Berkurang
Pulau Tidung Kepulauan Seribu memiliki camilan atau oleh-oleh khas yakni keripik sukun.
Zaitun mengaku, pembeli keripik sukun buatannya berasal dari berbagai jenis latar belakang yang berbeda.
Mulai dari wisatawan yang berkunjung, aparatur sipil negara (ASN) pemerintah daerah setempat hingga pembeli yang berasal dari pulau lain di Kepulauan Seribu.
"Mereka yang membeli ada yang untuk dikonsumsi sendiri, ada yang untuk dijual kembali," ujar Zaitun.
• Nasib Perusahaan Surat Kabar Setelah Dibeli oleh CEO Amazon Jeff Bezos
Ia mencontohkan, salah satu pembeli rutin keripik sukun buatannya merupakan pembeli yang berasal dari Pulau Kelapa.
Setiap minggunya, pembeli tersebut membeli sebanyak tujuh puluh bungkus.
"Rasanya pembeli dari Pulau Kelapa ini, mereka beli untuk dijual lagi," ucap Zaitun.
• Tips Bagi Pengantin Baru, Cara Mengelola Uang Angpao Pernikahan Agar Tidak Habis Sia-sia
Zaitun mengatakan, dalam satu bulan dirinya dapat melakukan kurang lebih enam kali proses penggorengan keripik sukun.
Setiap kali menggoreng, ia membutuhkan kurang lebih 25 sampai 30 buah sukun.
Dari satu kali proses penggorengan itu, Zaitun mampu menghasilkan 100 bungkus keripik sukun dengan berat setiap bungkusnya adalah 100 gram atau 1 ons per bungkus.
Ia menjual setiap bungkus keripik sukun tersebut dengan harga Rp 9.000 per bungkus.
• Demo di Hong Kong Berkepanjangan, 10 Warga Hong Kong Kehilangan Uang Senilai Rp 213 Triliun
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Menggiatkan kembali produksi keripik sukun di Pulau Tidung