Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan : Pembangunan DKI Melibatkan Masyarakat

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai pembangunan Ibu Kota selama ini selalu melibatkan masyarakat.

Mereka turut berperan aktif dengan menuangkan ide dan gagasannya demi DKI Jakarta yang lebih baik lagi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, selalu ada pesan di setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Kata dia, bila menyaksikan integrasi antar moda transportasi dengan bangunan Mass Rapid Transit (MRT), maka gagasannya adalah membuat lebih banyak ruang interaksi antar warga. 

Kemudian bila menyaksikan trotoar yang lebih luas dan ramah untuk kaum disabilitas, maka di belakangnya ada gagasan tentang membuat fasilitas publik yang setara bagi semua.

• Anies Menang Tarik Tambang Lawan Camat Cilandak di Perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74

• Upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI, Walikota Ajak Masyarakat Bekasi Miliki Jiwa Patriotisme

• Dampak Kepergian Aurellia, Formasi Paskibraka Kota Tangerang Selatan Tak Lengkap saat Upacara HUT RI

Lalu bila menyaksikan taman-taman baru yang ada di Jakarta, maka di belakangnya ada gagasan tentang menjadikan taman-taman sebagai tempat retensi air dan tempat berekspresi. 

Salah satu taman yang baru saja dibangun DKI adalah Pantai Maju atau Pulau D hasil reklamasi di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Konsep pembangunan taman di sana berdasarkan musyawarah bersama masyarakat.

“Bila kita menyaksikan dinding-dinding yang bergambar mural (di Jalan Kendal, depan Stasiun Sudirman). Bayangkan, itu merupakan wujud partisipasi warga dalam membangun dan menghiasi kota,” kata Anies pada Sabtu (17/8/2019).

Hal itu disampaikan Anies dalam pidatonya saat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI Ke-74 di Pantai Maju, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Menurut dia dibalik setiap karya yang diciptakan, selalu ada gagasan dan pesan.

Isi pesannya bahwa kota ini bukan dibangun oleh pemerintah saja, melainkan dibangun bersama oleh seluruh unsur masyarakat.

“Oleh karena itu, hasil pembangunan yang sudah kita capai harus kita pelihara bersama, agar nilai manfaatnya maksimal, serta memberikan kualitas hidup kita yang lebih baik,” imbuhnya.

Dia menambahkan, wajah baru Jakarta juga bukanlah soal tampilan yang berbeda, tapi soal cara berpikir, soal cara bekerja, cara pandang, sekaligus pola interaksinya.

Wajah Jakarta juga harus menampilkan keadilan dan kedaulatan dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan.

“Karena itulah, kami selalu mendorong keadilan bagi semua kebijakan termasuk memperhatikan dan mendukung masyarakat marjinal agar mereka bisa hidup dengan baik, mendapatkan kesempatan yang layak seperti semuanya,” imbuhnya. (faf)