Proyek Trotoar Sembrono Membuat Kawasan Kemang Semrawut, Sudin Binamarga Jaksel Lepas Tangan

Kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan kini semrawut terimbas penataan trotoar interaktif yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Wartakotalive.com/Dwi Rizki
Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019). 

Kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan kini semrawut terimbas penataan trotoar interaktif yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. 

Warga penghuni kawasan Kemang meradang. Namun, lantaran proyek pembangunan diambil alih oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta, pihak Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Selatan lepas tangan karena mengaku tak memiliki kewenangan.

Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Selatan Muhammad NajibTerbatas mengakui pihaknya terbatas dan tidak dapat melaksanakan tugas.

Proyek revitalisasi trotoar interaktif di Jalan Kemang Selatan, Kemang, Bangka, Mampang, Jakarta Selatan pada Rabu (7/8/2019).
Proyek revitalisasi trotoar interaktif di Jalan Kemang Selatan, Kemang, Bangka, Mampang, Jakarta Selatan pada Rabu (7/8/2019). (Warta Kota/Dwi Rizki)

Menurutnya, kewenangan penataan kawasan Kemang sebagai wilayah percontohan di Ibu Kota secara langsung menutup akses pihaknya untuk melakukan penataan.

Berbagai masalah yang muncul dari pengerjaan proyek secara langsung dibebankan kepada Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Suku Dinas Binamarga selaku penanggung jawab terkait pemeliharaan jalan, trotoar hingga utilitas di wilayah Kotamadya Jakarta Selatan tidak dapat menyentuh kawasan Kemang.

Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019).
Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019). (Wartakotalive.com/Dwi Rizki)

Karena itu ia tak bertanggungjawab atas masalah seperti buruknya proses pembangunan trotoar, semrawutnya listrik jaringan atas serta pengaspalan jalan yang tidak sempurna di Kemang.

"Kemang itu kerjaan Dinas, kerjaan PTK (Pengelola Teknis Kegiatan) Khusus ibu Riri (Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Riri Asnita). Kalau saya ngak bisa nanggapi itu karena itu kerjaannya dinas," tuturnya, Jumat (16/8/2019).

Hal serupa juga disampaikannya terkait kondisi jalan yang tidak diaspal sempurna hingga beda tinggi di Jalan Kemang Raya, tepatnya mulai dari Halte Jalan Kemang hingga Jalan Pangeran Antasari.

Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019).
Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019). (Wartakotalive.com/Dwi Rizki)

"Sama, yang jalanan juga itu Bidang Jalan, pak Rakim (Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Rakim), mohon maaf saya tidak bisa komentar ya," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Kotamadya Jakarta Selatan, Munjirin menyebutkan hal senada.

Dipaparkannya, penataan kawasan Kemang yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta masih berlangsung hingga saat ini.

Hanya saja, pembangunan tidak dapat dilakukan sekaligus lantaran pihaknya masih melakukan sosialisasi terkait lahan milik warga yang terkena pelebaran trotoar.

Lahan tersebut akan dibangun lewat skema kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemilik lahan, dengan catatan kewajiban pemilik lahan terlihat penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) telah terpenuhi sebelumnya.

"Pembangunan trotoar lagi dijalanin sama Dinas Bina Marga, untuk penataan kawasan Kemang kan masih berjalan keseluruhan, nanti semuanya itu. Jadi yang sekarang lagi dikerjain itu yang (lahan) bebas dulu itu, kalau yang belum bebas masih terkena punya perorangan masih dikumpulin (pemilik) untuk dibikin perjanjian kerjasama," ungkap Munjirin dihubungi pada Jumat (16/8/2019).

"Bagi yang belum menyerahkan fasos fasum disuruh nyerahin dulu. Semuanya itu kan sudah sosialisasi di Wali Kota, masih jalan sampai sekarang," tambahnya.

Semrawut

Kawasan Kemang yang terkenal sebagaimana salah satu destinasi wisata kuliner dan hiburan di wilayah Jakarta Selatan kini tidak indah lagi.

Kawasan Kemang Kini Tidak Indah Lagi, Simak Ini Penyebabnya

Beragam penataan yang dihadirkan justru membuat kawasan yang berada dekat dengan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan itu terlihat kumuh dan kusam.

Buruknya pemandangan sudah terlihat dari Jalan Kemang Selatan hingga Jalan Kemang Raya. Ratusan meter trotoar interaktif yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan di ujung wilayah Kecamatan Mampang itu dibangun tanpa perencanaan yang sempurna.

Tidak hanya area pembangunan yang tidak tertutup pagar seng sebagai pengaman, sejumlah material seperti pasir dan separator beton jalan terlihat berserak di sepanjang trotoar hingga tercecer ke sisi jalan.

Trotoar pun dibangun secara bersamaan tanpa jeda sepanjang lebih dari sekitar 1,8 kilometer, mulai dari Simpang Jalan Benda hingga Simpang Jalan Kemang VI. Akibatnya, pejalan kaki turun ke jalan menghindari proyek pembangunan.

Warga melepas Edy yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di dekat proyek revitalisasi trotoar di Kemang Selatan, Jakarta Selatan.
Warga melepas Edy yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di dekat proyek revitalisasi trotoar di Kemang Selatan, Jakarta Selatan. (istimewa)

Kondisi serupa terlihat di sepanjang Jalan Kemang Raya hingga Simpang MC Donald.

Pada lokasi tersebut, trotoar dan sisi jalan terlihat telah dihancurkan, proyek berdampingan dengan galian pemasangan utilitas milik Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta.

Tidak adanya penutup di sepanjang galian menambah gersangnya kawasan. Belum lagi pekatnya debu yang kerap kali tersapu apabila kendaraan melintas.

Menapaki lingkar Jalan Kemang 1, pudarnya daya tarik Kemang terlihat seketika. Jalan penuh debu ditambah dengan ratusan kantong berisi lumpur bekas galian saluran air teronggokdi sejumlah siis jalan. Jalanan pun terlihat memerah lantaran penuh debu bekas galian tanah merah.

Namun, hal paling mencolok terlihat dari sejumlah kabel listrik semrawut di sepanjang Jalan Kemang Selatan.

Bahkan sejumlah kabel terlihat menjuntai, tepatnya di depan KFC Kemang hingga setinggi 1,5 meter dari trotoar.

Trotoar beton yang selajur dengan kabel menjuntai itu pun dihindari pejalan kaki. Para pegawai perkantoran dan pertokoan yang berada di lokasi mengaku khawatir apabila berjalan di sisi kabel.

Selain itu, sebagian sisi Jalan Kemang Raya sepanjang sekitar 100 meter menuju Jalan Pangeran Antasari terlihat tidak teraspal penuh. Kondisi jalan terkelupas dengan beda tinggi dengan badan jalan sekitar 15 c

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved