Berita Jakarta

Setahun Anies Menjomblo, PKS Sebut Kursi Wagub DKI Dipermainkan oleh DPRD

Sudah setahun Jakarta dipimpin tanpa seorang Wakil Gubernur. Pihak PKS meyakini jika pemilihan Wagub sudah dipermainkan oleh DPRD.

Penulis: Desy Selviany |
Kompas Tv
Ketua Bapilu DPW DKI PKS Agung Setiarso dalam acara Mencari Pemimpin pada Senin (12/8/2019) 

Sudah hampir setahun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjomblo tanpa didampingi oleh Wakil Gubernur.

Salah satu partai pengusung Anies saat itu, PKS menyebut jika ada kemungkinan pemilihan Wagub DKI Jakarta dipermainkan oleh DPRD.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bapilu DPW DKI PKS Agung Setiarso dalam acara Mencari Pemimpin yang tayang di Kompas Tv Senin (12/8/2019) malam.

Agung menjelaskan jika untuk proses administratif PKS sebagai partai koalisi yang berhak mengirimkan Wagub ke DKI sudah menjalankan seluruh ketentuan yang berlaku.

Namun kata Agung, tidak adanya tenggat waktu di dalam undang-undang membuat pemilihan Wagub DKI rentan untuk dipermainkan oleh DPRD DKI Jakarta.

“Ada satu yang belum jelas di Undang-undang yaitu tidak ada deadline, sehingga itu bisa dipermainkan oleh DPRD,” kata Agung dalam acara tersebut.

Namun saat ditanya siapa oknum DPRD yang dianggap bermain dalam penentuan Wagub DKI, Agung enggan menjawabnya.

“Saya gak tau, saya gak bisa bilang, tapi lihat aja, Pansus sekian bulan, Tantib sekian bulan, gak jelas,” kata Agung.

Ketika ditanya apakah pihak Partai koalisi Gerindra yang menjadi penghambat pemilihan Wagub DKI, sekali lagi Agung tidak mau menjawab dengan lugas.

“Saya gak bisa bilang gitu, tapi yang jelas ada,” kata Agung.

Meski demikian, Agung tidak menyangkan jika selain sisi administratif, dibutukan juga sisi kemauan politik dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan Wagub DKI.

“Inikan memang harus ada political will, kalau ada kemauan politik besok juga bisa, tapi karena gak ada kemauan politik ya ini juga susah,” kata Agung.

Pengamat Demokrasi Rey Rangkuti menyebut jika kemauan politik tersebut ada di partai Gerindra. Menurutnya jika Gerindra legowo dengan posisi tersebut maka pemilihan Wagub tidak akan berlarut hingga kini.

“Political Willnya itukan ada di Gerindra sebenarnya, kalau PKS dan Gerindra kuat setengah tahun aja selesai,” kata Rey Rangkuti.

Sehingga kata Rey undang-undang seharusnya tidak menjadi masalah dalam pemilihan kursi Wagub DKI.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved