Eksklusif Warta Kota
Penyanyi Campursari Didi Kempot Berhasil Rebut Hati Penggemar Muda, Ingin Duet Sama Tulus
Penyanyi campursari Didi Kempot ternyata disukai kawula muda. Mengapa demikian?
Penulis: Luthfi Khairul Fikri | Editor: Dian Anditya Mutiara
Nama Didi Prasetyo penyanyi campursari asal Solo, Jawa Tengah atau kesohor dengan nama Didi Kempot, kembali naik daun.
Bahkan Didi Kempot dijuluki The Godfather of Broken Heart.
Didi Kempot sebelumnya pernah populer di awal tahun 2000-an dengan lagu Stasiun Balapan, Kalung Emas, atau Layang Kangen.
Belakangan ia membius kawula muda dengan lagu Cidro, Banyu Langit, dan Pantai Klayar.
• Tanggapan Didi Kempot Saat Disandingkan dengan Penyanyi Pop Dunia Bruno Mars
Seusai mengisi acara di Kompas TV, Kamis (1/8) lalu, Didi Kempot bersedia diwawancarai wartawan Warta Kota Luthfi Khairul Fikri. Berikut petikan wawancaranya.
Nama Didi Kempot kini digandrungi anak-anak muda. Bahkan, di setiap konser, mereka kompak berjoget sambil menghayati lagu-lagu Anda. Apa pendapat Anda?
Iya itu semuanya saya juga gak nyangka. Tapi memang anak muda harus membuat seperti ini, karena ini keinginan anak muda untuk mendengarkan lagu daerah memang layak dinikmati.
Terima kasih buat anak-anak muda.
Ini era pertama konser Anda banyak didatangi anak muda?
Iya ini membuat saya seperti dapat tambahan energi baru lagi. Biasanya nyanyi lima lagu sudah ngap-ngapan, tapi sekarang tujuh sampai delapan lagu.
• Connie Nurlita Gandeng Didi Kempot di Album Anyarnya
Apa rahasianya?
Ya tetap eksis dalam membuat lagu, berkarya terus menerus tanpa mengenal lelah.
Memang ini pekerjaan saya. Jadi anak muda senang lagu kayak apa, ya saya bikin dia suka lagi. Ya, (termasuk) lagu-lagu patah hati.
Apa Anda berniat membuat lagu di luar bahasa Jawa?
Kayaknya lagu Jawa saja, karena Tuhan kasih saya di lagu Jawa. Terus lagu saya itu pakai nama tempat, karena sebagai warga negara baik ya harus ikut mempromosikan pariwisata yang ada di daerah.
Kayak saya bikin Kopi Lampung, Perawan Kalimantan, Pantai Klayar, Parangtritis, Janji Semarang, Stasiun Balapan Solo.
Kayaknya senang aja gitu bisa membahagiakan orang daerah tersebut.
Apakah karena punya pengalaman di daerah itu?
Enggak, karena tempat wisata banyak orang punya kenangan ya di situ. Terminal, stasiun, pelabuhan, tempat wisata, ada cinta dan ada tangis di situ.
Saat membuat, saya datangin tempatnya. Kayak bikin lagu Banyu Langit, saya datang ke Malang dan Yogyakarta sana.
Awalnya datang dulu, saya tanya-tanya orang di situ, 'Di sini ada apa saja?'. Kemudian saya tuangkan sambil diramu ditambah bumbu-bumbu patah hati.
• Kegigihan Remaja Blasteran Indonesia-Prancis Lolos Ikut Akmil, Kuasai 4 Bahasa Asing
Lagu patah hati itu berdasarkan pengalaman sendiri?
Ada yang sebagian, yang Cidro saya pengalaman pribadi, karena itu kan bikinnya pas masih di jalanan juga.
Ceritanya waktu itu saya naksir wanita dan si pasangan mau tapi keluarganya kurang bisa menerima kehadiran si pengamen (profesi Didi Kempot) waktu itu. Cidro itu di album pertama 1989.
Yang jelas apa yang saya dapatkan ini adalah perjuangan kurun waktu yang tidak sebentar, dari Stasiun Balapan sampai saat ini hampir 10 tahun.
Saya tenang-tenang tapi tetap berkarya. Tiba-tiba di tiga bulan terakhir jadi semacam begini, luar biasa.
Kalau dibandingkan era 1980-an dengan tahun 2000-an, ada perubahan dalam pembuatan lagu?
Ada beberapa lagu saya seperti Cidro dibikin format baru lagi seperti melodinya. Karena saya pengin mendekatkan 'kemelowan' tadi dengan zaman-zamannya anak sekarang.
Cidro itu melodi gitarnya dibikin beda dan di situ memang kita harus mengikuti perkembangan zaman juga karena anak muda juga udah bisa menerima kita.
Tinggal bagaimana kita juga harus menyatukan dengan keinginan anak-anak muda.
Lalu apa kiat saat manggung mengingat usia Anda kan sudah tidak muda lagi?
Enggak ada, Saya cuma ngerokok sama air putih saja. Mungkin nenangin pikiran (kemudian tertawa)
Ada pemanasan dulu sebelum bernyanyi?
Enggak, enggak, karena saya sudah kebiasaan ngamen dari dulu di bus, enggak apa-apa tuh.
Terakhir, bila ada kesempatan berduet dengan musisi muda, siapa yang Anda pilih?
Saya pernah duet sama Endank Soekamti, waktu lagi booming-boomingnya dia.
Kalau sekarang mungkin mau sama Tulus ya, karena dia nyanyinya, penjiwaannya luar biasa. (m20)
SUBSCRIBES CHANNEL YOUTUBE WARTA KOTA PRODUCTION