Listrik Padam
Listrik Tidak Kunjung Menyala, Warga Kelurahan Gondrong Cipondoh Kerepotan hingga Cuti Kerja
Padamnya listrik di sebagian wilayah Banten menyebabkan warga di Kelurahan Gondrong, Kota Tangerang kerepotan karena kesulitan mendapatkan air
Penulis: Zaki Ari Setiawan |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Zaki Ari Setiawan
TANGERANG, WARTAKOTALIVE.COM - Kondisi listrik padam di sebagian wilayah Banten menyebabkan warga di Kelurahan Gondrong Cipondoh, Kota Tangerang kerepotan karena kesulitan mendapatkan air.
Keluhan itu dilontarkan Ucok (50), warga Kelurahan Gondrong yang gagal untuk bekerja di daerah Jakarta
karena kesulitan mendapatkan air akibat padamnya listrik sejak Minggu (4/8/2019) hingga Senin (5/8/2019).
"Gara-gara listrik mati jadi enggak ada air dan enggak bisa mandi, jadinya enggak kerja izin," ujar Ucok.
• KISAH Tragis Perwira TNI Berwajah Bule Jadi Korban Kekejaman PKI demi Lindungi Jenderal AH Nasution
• Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN, Jokowi Kecewa: Bapak Ibu Ini Orang Pinter, Apa Tidak Dihitung?
• Ahmad Dhani Dipenjara, Mulan Jameela Memasuki Babak Baru Demi Bertahan Hidup

Ucok menambahkan, di daerahnya tinggal memang banyak warga yang masih menggunakan mesin air
sehingga sangat tergantung dengan aliran listrik untuk memompa.
Listrik di daerah Kelurahan Gondrong, kata Ucok, sempat menyala beberapa saat namun kembali padam.
"Dari jam 12 kurang kemarin sudah mati, jam 9 malam sempat nyala ngedip, sampai sekarang belum nyala lagi," terangnya.
Keluhan kekurangan air juga disampaikan warga Kelurahan Gondrong lainnya, Yuli yang tidak bisa
mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sampai sekarang belum nyala, nyusahin warga juga, merepotkan," kata warga Kelurahan Gondrong, Yuli (30).
Menurut Yuli, padamnya listrik sangat mengganggu aktivitas warga.
Apalagi warga yang masih menggunakan mesin air kini tidak bisa mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhannya.
"Kita kan pengen mandi pakai air tanah," sambungnya.
Kini warga mengharapkan listrik kembali menyala serta bantuan pasokan air bersih ke wilayahnya agar tidak mengganggu aktivitas.
Untuk menangani kekurangan air yang dihadapi warga, PDAM Tirta Benteng memberikan bantuan dengan
mengirimkan pasokan air bersih di Gang Puskesmas Gondrong.
Warga yang kekurangan air pun segera mendatangi mobil pemasok air bersih itu dengan membawa galon dan jeriken.
"Kami membawa 4.000 liter air bersih, akan ada dua mobil," ujar Pegawai PDAM Tirta Benteng, Yadi.
Diketahui pemadaman listrik itu disebabkan oleh gangguan pada sebagian gas turbin PLN, sehingga
menyebabkan sebagian wilayah Banten, Jakarta, hingga Jawa Barat black out.
Setengah Daerah di Banten Masih Padam Listrik
Listrik padam masih menyelimuti sebagian daerah di Provinsi Banten. Bahkan hampir setengah bagiannya.
Hal itu didapat dari data yang dihimpun Warta Kota di Kantor PLN Distribusi Banten, Cikokol, Kota Tangerang.
Sebanyak 1.042 penyulang listrik di Banten sampai saat ini baru 68 persen yang telah beroperasi.
Ada 712 penyulang belum mengaliri listrik.
Data itu tercatat pada Senin (5/8/2019) pukul 10.00 WIB.
Ada bagian daerah Banten yang memang belum teraliri listrik sampai saat ini.
"Kami total punya 1.042 penyulang tapi yang sudah normal baru 68 persen saja," ujar Asisten Manager Komunikasi PLN Distribusi Banten, Bernanto Lubis kepada Warta Kota saat dijumpai di kantornya, Senin (5/8/2019).
Ia menjelaskan, daerah yang paling berdampak berada di Kota Tangerang.
Untuk wilayah Cikokol, Kota Tangerang baru 60 persen saja yang sudah dialiri listrik.
"Sedangkan daerah yang sudah 100 persen ada di kawasan Banten Selatan," ucapnya.
Warga Bekasi Susah Cari Lilin
Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan pemadaman serentak di area Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) sejak kemarin, Minggu (4/8/2019) siang.
Hal tersebut membuat warga mencari alternatif penerangan untuk rumah mereka, satu di antaranya yakni lilin.
Lilin menjadi pilihan alternatif untuk penerangan sementara.
Saking banyaknya pembeli, mulai dari warung kelontong hingga mini market sudah kehabisan stok.
Salah satunya di mini market Simpang Ratna, Jalan Raya Jatikramat, Jati Asih Bekasi.
Tertempel di pintu masuk secarik kertas bertuliskan 'Maaf lilin habis'.
Seorang petugas mini market tersebut mengatakan stok lilin sudah habis sejak sore kemarin.
"Mati lampu kan siang, pada kesini borong lilin. Dari sore kamarin sudah habis," ujarnya kepada Warta Kota, Senin (5/8/2019).
"Tapi masih banyak yang mencari, makanya kita info pakai kertas ditempel dipintu," tambahnya.
Akibatnya para konsumen beralih membeli batu baterai untuk menyalakan senter.
"Sudah muter-muter cari lilin susah. Ini mau beli baterai aja untuk senter," kata seorang pembeli, Yusuf kepada Warta Kota.
Tak hanya itu, mini market pun tidak bisa melayani pembayaran online.
"Listrik kita pakai genset, tapi sinyal untuk mesin EDC (Electronic Data Capture) gk ada.
Jadi tetap enggak bisa bayar online," kata petugas.
Diketahui pemadaman listrik serentak yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah terjadi sejak kemarin sekitar pukul 11.50 WIB.
Hal tersebut terjadi karena Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 dalam posisi mati. (M16)