Korban Kebakaran Menteng Atas Mendapatkan Bantuan Sampai Tiga Hari ke Depan
Mursyidin menyebutkan, pihaknya telah membangun tiga posko penampungan korban di dekat lokasi kebakaran.
Musibah kebakaran pemukiman padat penduduk di kawasan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Minggu (4/8/2019) malam meluluhlantakan sebanyak 50 rumah warga.
Seluruh harta benda termasuk pakaian dan makanan pun ludes dilalap si jago merah.
Meringankan beban warga terdampak kebakaran, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin menyebutkan, pihaknya telah membangun tiga posko penampungan korban di dekat lokasi kebakaran.
Yakni lokasi di Gang 2 RT 04/13 dan RT 05/13 serta sebagian rumah di Jalan Menteng Atas Selatan RT 03/13 Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, sejak semalam.
Posko tersebut katanya melayani kebutuhan kesehatan warga, hunian sementara serta pendirian dapur umum untuk penyaluran bahan makanan.

Selain itu, posko digunakan sebagai lokasi pendataan warga terdampak guna pengurusan berkas kependudukan.
"Untuk menampung pengungsi, kita sudah dirikan dua tenda dan satu di mesjid."
"Selain itu, kita juga sudah dirikan dapur umum untuk menyalurkan kebutuhan makanan sampai tiga hari ke depan," ungkapnya ditemui di lokasi pada Senin (5/8/2019).
Penyerahan bantuan tersebut katanya meliputi sebanyak 50 lembar selimut, 50 paket pakaian dewasa, 24 paket perlengkapan mandi, dua karton sarden isi 24 kaleng per karton, enam lembar terpal, lima karton biskuit, enam bal popok bayi dan ratusan paket sembako.
"Bantuan diberikan secara bertahap selama tiga hatike depan, tetapi jika dinilai bantuan masih dibutuhkan, maka akan ditambah tiga hari lagi," ungkapnya.
Pantauan di lokasi pada Senin (5/8/2019) siang, ratusan warga telah menempati tenda-tenda yang telah didirikan Sudin Sosial Jakarta Selatan.
Namun, tidak sedikit warga yang menumpang tinggal to masjid dan rumah warga yang lolos dari kebakaran.
• Satu Keluarga Korban Tewas karena Peristiwa Kebakaran Dikenal Baik di Mata Tetangga
Seperti diketahui sebelumnya, pemadaman listrik massal yang meliputi wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat pada Minggu (4/8/2019) siang kemarin membawa duka.
Kawasan permukiman padat penduduk Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan mengalami kebakaran hebat semalam.
Kejadian tersebut diungkapkan Kapolsek Setiabudi, AKBP Tumpak Simangunsong berasal dari api lilin yang dinyalakan warga pada sekira pukul 20.15 WIB.
Akibatnya, api yang diketahui bermula dari salah satu warga merambat hingga membakar rumah warga di Gang 2 RT 04/13 dan RT 05/13 serta sebagian rumah di Jalan Menteng Atas Selatan RT 03/13 Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Penyebab (kebakaran) karena api lilin saat pemadaman listrik," ungkapnya dihubungi pada Senin (5/8/2019).
Lebih lanjut diungkapkannya, berdasarkan keterangan tiga orang saksi yang turut menjadi korban, yakni Ketua RT 04/13, Hadi Miharta, Supri dan Julian Haryadi, kebakaran diketahui berasal dari bau tidak sedap dan asap dari salah satu rumah warga pada sekira pukul 20.15 WIB.

Lima menit berselang, warga berupaya melakukan pemadaman api secara swadaya sekaligus melaporkan kejadian kepada Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan.
Pemadam kebakaran yang tiba beberapa menit kemudian katanya dapat menguasai si jago merah.
Kebakaran itu melalap sebanyak 50 rumah warga pun berhasil dijinakkan.
Hanya saja, kobaran api yang turut membakar kabel listrik di lingkungan warga merambat hingga meledakkan sebuah gardu listrik.
Ledakan pun memicu percikan api yang menyala hebat, usai melokalisir lokasi sekaligus pemadaman, akhirnya api dapat dikendalikan pada sekira pukul 21.35 WIB.
"Kebakaran sudah berhasil dilakukan, tetapi kabel yang terbakar membakar salah satu gardu di lokasi."
"Setelah dilakukan pemadaman dan pendinginan, sekitar pukul 21.40 WIB, situasi sudah kondusif," katanya.
• Seorang Ibu Muda Ungkap Tips Agar Stok ASI di Kulkas Terjaga dan Tetap Aman Meski Listrik Padam
• Dinda Terpaksa Membuang Stok Air Susu Ibu yang Disimpan di Kulkas Akibat Pemadaman Listrik
• PDAM Tangerang Salurkan 4000 Liter Air ke Warga Cipondoh yang Terdampak Gangguan Pemadaman Listrik
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, Kota Tangerang mengerahkan dua mobil tangki dengan kapasitas masing-masing 4.000 liter untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada warga di wilayah Gondrong Cipondoh yang pasokan airnya terganggu akibat pemadaman listrik.
"Kami mengirimkan, sekarang, sejumlah dua mobil tangki.
"Jadi, warga tak perlu mengambil dari pipa secara langsung," kata Kepala Bagian Humas PDAM Tirta Benteng Iksan Sodikin kepada Warta Kota, Senin (5/8/2019).
• Ribuan Pelanggan PDAM Tangerang Sengsara karena Aliran Listrik Belum Juga Dinyalakan
• Seorang Ibu Muda Ungkap Tips Agar Stok ASI di Kulkas Terjaga dan Tetap Aman Meski Listrik Padam
• Dinda Terpaksa Membuang Stok Air Susu Ibu yang Disimpan di Kulkas Akibat Pemadaman Listrik
Ia mengatakan bahwa PDAM siap membantu warga yang pasokan airnya terganggu akibat pemadaman listrik yang berlangsung sejak kemarin.
Warga yang membutuhkan air bersih maka bisa mengajukan permohonan kepada PDAM Tirta Benteng atau melalui camat dan lurah setempat.
PDAM Tirta Benteng telah menyiapkan empat mobil tangki dengan kapasitas masing-masing 4.000 liter untuk penyaluran air bersih.
Jika permintaan bantuan air bersih meningkat, PDAM akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kota Tangerang untuk mengerahkan lebih banyak armada.
"Kami terus memantau terkait kebutuhan air bersih.
Sebab, persediaan air bersih warga sudah habis, sejak kemarin, pascapemadaman listrik," kata Iksan.
Masyarakat Kabupaten Tangerang sengsara akibat pelayanan listrik, yang hingga kini, masih belum kunjung menyala.
Mereka menderita kesulitan untuk mendapatkan air bersih bahkan jumlahnya hingga ribuan pelanggan dari PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang.
Manajer Humas PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Samsudin menjelaskan, pihaknya, saat ini, menderita kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Pasalnya aliran listrik ini masih terus dipadamkan do sekium;ah wiayah.
"Di daerah Balaraja, listrik masih mati, sehingga booster pump tidak beroperasi," ujar Samsudin kepada Warta Kota, Senin (5/8/2019).
Menurutnya, booser pump tidak bisa berfungsi tanpa dialiri listrik.
Sebab pihaknya tak menyiapkan genset untuk melakukan antisipasi.
"Jumlah pelanggannya sekitar 2.000-an," ucapnya.
Samsudin menyebutkan, pihaknya saat ini tengah mengerahkan bantuan ke lokasi tersebut.

Seperti dengan melakukan pemberian bantuan air bersih di wilayah Balajara dan Tigaraksa.
"Kami sedang kirim dua mobil tangki untuk pelayanan air bersih ke warga," kata Samsudin.
• Penjelasan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani Soal Pemadaman Listrik Bergilir di Sejumlah Wilayah
• Seorang Ibu Muda Ungkap Tips Agar Stok ASI di Kulkas Terjaga dan Tetap Aman Meski Listrik Padam
• Dinda Terpaksa Membuang Stok Air Susu Ibu yang Disimpan di Kulkas Akibat Pemadaman Listrik
Sebanyak satu keluarga tewas dalam kebakaran di Jalan Teluk Gong, RT 06/RW 10, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019) dini hari.
Keempat korban masing-masing yakni TN (45), JR (44), EW (17), dan KW (8), yang merupakan satu keluarga.
Namun, ternyata bagi tetangga sosok sekeluarga yang memiliki bisnis menjual alat dan properti sembahyang seperti dupa tersebut dikenal sosok baik.
“Mereka orangnya bergaul, baik, udah lama kita kenal, ya temenlah,” ujar salah satu tetangga korban, Arifin (45), saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (5/8/2019) siang.
• Lokasi Satu Keluarga Tewas Terbakar Saling Berpelukan di Teluk Gong Kini Jadi Tontonan Warga
• Buntut Pemadaman Listrik, Seorang Ibu Tewas Dalam Kebakaran Hebat di Menteng Atas
• Listrik Padam, Pasangan Suami Istri Tewas Terbakar
Bahkan, menurutnya setiap sore harinya para tetangga korban sering berkumpul di kediamannya untuk bercengkrama.
“Iya apalagi orang-orang kita (tetangga) setiap sore kita ramai-ramai nongkrong di depan rumahnya kok,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim mengatakan bahwa, peristiwa itu terjadi berlangsung pada pukul 00.53 WIB.
“Awal mula terjadi kebakaran ketika korban Tn (45) meminta bantuan kepada warga untuk memadamkan api, kemudian korban naik ke rumahnya lagi setelah mendengar teriakan istrinya (JR, 44 Tahun)," ucap Mustakim di Jakarta, Senin (5/8/2019).
Namun, nahas saat ingin membantu istri dan kedua anaknya ES (17) dan KW (8), mereka terjebak di lantai dua rumah toko tersebut.
Sementara, korban luka terdapat satu warga lainnya berinisial MN (60) yang mengalami sesak nafas dalam peristiwa tersebut.
“Setelah dilakukan olah TKP benar ada empat orang meninggal dunia di lantai 2. Selanjutnya ke empat korban meninggal dunia dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum," tutur Mustakim.
Warga kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Penjaringan dan kantor pemadam kebakaran. 13 mobil DPK pun diturunkan untuk memadamkan api tersebut yang baru bisa padam pukul 02:15 WIB.
Hingga kini, pihak kepolisian pun masih memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui penyebab dari kebakaran tersebut.
Dalam tragedi kebakaran di Teluk Gong membuat satu keluarga tewas terpanggang api, dan warga dan petugas temukan empat jenazah saling berpelukan di lokasi kebakaran tersebut.
Hasil peliputan WartaKotaLive, ada dua ruko terbakar di Teluk Gong, tepatnya Jalan K Teluk Gong RT 006 RW 010, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019) dinihari tadi.
Satu dari dua ruko terbakar di Teluk Gong, ditemukan satu keluarga tewas terbakar saling berpelukan satu sama lain.
Mereka itu pasangan suami istri TN (45) dan JR (44) tewas bersama kedua anaknya, EW (17) dan KW (8), dalam kebakaran tersebut.
• Buntut Pemadaman Listrik, Seorang Ibu Tewas Dalam Kebakaran Hebat di Menteng Atas
• Listrik Tidak Kunjung Menyala, Warga Kelurahan Gondrong Cipondoh Kerepotan hingga Cuti Kerja
• VIDEO: Kebakaran di Cipondoh, Korban Sempat Menceburkan Diri ke Kolam
“Satu keluarga mereka. (Ditemukan dalam posisi) berpelukan," ujar tetangga korban bernama Arifin (45) di lokasi kejadian, Senin (5/8/2019) siang.
Arifin mengatakan, jenazah keempat korban ditemukan pada lantai 2 ruko tersebut.
“Jadi pas saya buka pintu saya kira orangnya sudah keluar tapi saya dapat informasi semua masih di dalam"
"Sudah nggak bisa ditolong. Karena kondisi asap sama apinya sudah nggak mungkin bisa," kata Arifin.
• VIDEO: GALIH Ungkit Masa Lalu Hubungan dengan Fairuz A Rafiq: Ingat Ketika Orangtuamu Sakit!
• Begini Serunya Anies Baswedan Lawan Jusuf Kalla dan Menteri Basuki di Lomba Balap Kelereng
• LINK Live Streaming Final Piala Indonesia 2019 PSM Makassar Vs Persija Jakarta, PSM Bakal Menyerang?
Lebih lanjut, menurutnya bahwa kala itu, sempat melihat TN keluar dari rukonya dan kembali masuk ke dalam ketika mendengar sang istri berteriak dari dalam ruko.
“Suaminya sempat keluar, masuk lagi, mungkin mau jemput istri sama anaknya kali. Masih di dalam, di lantai dua," cerita Arifin.
Nahas, hingga api berhasil dipadamkan, empat orang korban itu tak bisa keluar dari ruko berteralis besi itu akibat terjebak di lantai dua.
Keempat jenazah itu kemudian dibawa ke RSCM.