Tiga Bank BUMN Telah Merealisasikan Suntikan Modal ke LinkAja!

Bank BUMN telah merealisasikan suntikan modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola aplikasi LinkAja!

Editor:
Warta Kota/Adhy Kelana
Aplikasi pembayaran digital LinkAja. 

Pada tahap pertama ini, ketiga bank itu telah merealisasikan suntikan modal ke anak usahanya demi menggenggam modal LinkAja!

Penambahan modal itu sebagai cara untuk menyertakan modal ke Finarya.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Bank BUMN telah merealisasikan suntikan modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola aplikasi LinkAja!

Ketiga bank BUMN itu adalah Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Mandiri.

Realisasi penyetoran modal ini merupakan tahap pertama yang telah jatuh tempo pada 31 Juli 2019.

Sebagai lembaga keuangan, bank-bank ini tak bisa langsung menyuntikkan modal ke institusi di luar lembaga jasa keuangan.

Pada tahap pertama ini, ketiga bank itu telah merealisasikan suntikan modal ke anak usahanya demi menggenggam modal LinkAja!

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, telah menambah penyertaan modal ke entitas anaknya, yaitu PT BNI Sekuritas sebanyak 225 juta saham senilai Rp 225 miliar.

Tensi Perang Dagang Naik Lagi Setelah Trump Buat Putusan soal Tarif Tambahan

Corporate Secretary BNI, Meliana, dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (1/8/2019) mengatakan, jumlah penyertaan modal BNI merupakan 75 persen dari total 100 persen saham yang diterbitkan BNI Sekuritas.

Jumlah itu setara dengan 300 juta lembar saham senilai Rp 300 miliar.

BNI juga menyatakan kesediaannya untuk mengeksekusi sisa 25 persen saham senilai Rp 75 miliar jika pemegang saham lain, yaitu SBI Financial Services Co. Ltd tidak mengambil porsinya.

Setelag eksekusi ini, modal disetor BNI ke BNI sekuritas kini menjadi Rp 433,13 miliar.

Jika pemegang saham lain tak mengeksekusi haknya, kepemilikan BNI akan berubah menjadi 75 persen menjadi 92,32 persen.

Sedangkan porsi kepemilikan SBI Financial akan terdilusi dari 25 persen menjadi 7,68 persen.

Pra Kualifikasi PON XX/2020, DKI Target Sukses Penyelenggaraan dan Prestasi

Aksi penambahan modal BNI Sekuritas ini merupakan bagian dari penyertaan modal BNI ke Finarya.

Sebab, sebagai sebuah bank BNI tak bisa langsung menyertakan modal ke Finarya yang bukan lembaga jasa keuangan.

Di sisi lain, BNI sekuritas menjadi kendaraan sebab saat ini BNI juga belum merampungkan akuisisi terhadap perusahaan modal ventura.

Sementara jadwal penyertaan modal ke Finarya tahap pertama jatuh pada 31 Juli 2019.

Mobil Listrik Bebas PPnBM, Bagaimana Nasib Mobil LCGC?

Sebelumnya Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI, telah menyatakan bahwa untuk penyertaan modal tahap pertama ke Finarya, BNI memang akan menggunakan BNI Sekuritas.

“Untuk penyertaan modal kedua dan ketiga tentunya kami harap akan dilakukan melalui perusahaan modal ventura,” kata Anggoro belum lama ini.

Aksi serupa juga dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Pada Selasa (30/7/2019), BRI telah menambah modal ke entitas anaknya yaitu PT BRI Ventura Investama senilai Rp 800 miliar.

Penambahan modal itu sebagai cara untuk menyertakan modal ke Finarya.

Aksi ini dilakukan BRI dengan mengeksekusi 800.000 saham BRI Ventura.

Wanita Tertangkap Bawa Sabu ke Rutan Salemba Merupakan Jaringan Pengedar

Setelah transaksi, BRI kini menggenggam 1,01 juta saham senilai Rp 1,01 triliun di BRI Ventura.

“Peningkatan penyertaan modal sebesar Rp 800 miliar menyebabkan porsi kepemilikan kami di BRI Ventura setelah tambahan modal menjadi 99,96 persen,” kata Corporate Secretary BRI, Bambang Tri Baroto, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/7/2019).

Aksi yang dilakukan bank terbesar di tanah air ini kemungkinan besar merupakan bagian dari penyertaan modal BRI ke Finarya.

BRI Ventura menjadi kendaraan sebab sebagai bank, BRI tak bisa melakukan penyertaan modal secara langsung kepada Finarya yang bukan lembaga jasa keuangan.

Penyertaan modal BRI ke Finarya akan dilakukan dalam beberapa tahap hingga akhirnya kepemilikan BRI menjadi di Finarya mencapai 17,03 persen.

BNI kelak juga akan menyertakan modal hingga 17,03 persen kepemilikan saham Finarya yang akan dilakukan dalam beberapa tahap.

Sedangkan untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura, BNI telah menyiapkan dana hingga Rp 600 miliar.

Menikmati Makan Sepuasnya Menu Khas Nusantara di Swiss Cafe Pondok Indah

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan, Bank Mandiri juga telah menunaikan kewajibannya menyetor modal ke Finarya pada Rabu (31/7/2019).

Menurutnya, suntikan modal ke Finarya dilakukan lewat entitas anaknya yakni PT Mandiri Capital Indonesia.

"Sudah setor modal ke Finarya kemarin Rabu (31/7) melalui Mandiri Capital," kata pria yang akrab disapa Tiko ini kepada Kontan.co.id, Kamis (1/8/2019).

CEO Mandiri Capital, Eddi Darmasaputra, membenarkan hal ini.

Ia menjelaskan untuk penyertaan modal ke LinkAja!, Bank Mandiri juga telah menambah modal ke Mandiri Capital.

“Bank Mandiri sudah suntik modal ke Mandiri Capital lebih dari Rp 300 miliar yang peruntukannya memang untuk Finarya,” kata Eddi.

Mandiri Capital jadi kendaraan sebab sebagai bank, Bank Mandiri tidak bisa melakukan penyertaan modal secara langsung kepada Finarya yang bukan lembaga jasa keuangan.

Penyertaan modal Bank Mandiri ke Finarya akan dilakukan dalam beberapa tahap hingga akhirnya kepemilikan Bank Mandiri di Finarya sebesar 17,03 persen.

Apakah Daerah Anda Termasuk Wilayah Berpotensi Tsunami?

Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Genggam saham LinkAja, tiga bank pelat merah ini sudah setor modal ke Finarya

Sumber: Kontan
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved