WaG Pesepak Bola
Sara Carbonero Belajar dari Setangkai Mawar Berduri
Setangkai mawar berduri ternyata bisa memberi pemahaman baru soal kehidupan bagi istri Iker Casillas ini.
Mengidap kanker seperti mendapat vonis hukuman mati, mengingat penyakit ini sangat menyakitkan dan
memutuhkan proses penyembuhan yan lama.
Itu juga yang dirasakan Sara Cabonero, seorang jurnalis di Spanyol, yang di Indonesia lebih dikenal
sebagai istri mantan kiper Timnas Spanyol, Iker Casillas.
Perempuan cantik itu dinyatakan mengidp kanker rahim, sebab dokter menemukan tumor ganas di organ
tubuhnya itu.
Menurut Sara, hidupnya langsung seperti terpuruk ke dasar dari dasar. Apalagi suaminya mengalami
serangan jantung pada Mei lalu, yang membuatnya untuk sementara ini dilarang bermain sepak bola.
Hanya saja. di saat semuanya terlihat tak ada harapan, Sara menerima sebuah hadiah remeh yang
membuatnya sadar bahwa itulah hidup.
Proses kesadaran itu lalu diceritakannya di media sosial Instagram.
"Pagi ini saya menerima hadiah kecil dari Martin, setangkai mawar berduri. Dia memetiknya dari kebun
dan membawanya ke kamar saya. Sebuah hadiah yang berbahaya," kata Sara mengawali tulisannya.
Menurut jurnalis berusia 35 tahun ini, putra sulungnya, Martin, tertusuk duri mawar saat memetik
bunga itu.
Maka, Sara memotong duri itu sebelum memasukkan setangkai mawar tersebut ke vas. Hanya saja wajah
Martin terlihat tidak senang. "'Bu, sekarang mawar ini terlihat seperti bukan mawar asli' katanya
saat itu. Pernyataannya itu seperti menyentak," tulis Sara lagi.
Sara jadi merenungi pernyataan Bocah berusia 5 tahun itu dan seperti menemukan pemahaman baru.
"Bunga mawar tetap indah meski memiliki duri, atau duri akan menjadi tumpul karena mawar sangat
indah. Maka, akan selalu ada kesulitan dalam hidup yang indah, atau ada sesuatu yang indah dalam
masa yang sulit," kata Sara.
• Iker Casillas Minta Publik Tenang dan Tidak Mendesaknya Untuk Pensiun
• Sara Carbonero Nostalgia dengan Foto Lama
Cinta
ibu dua anak ini mengaku dia seperti teringat bahwa sejak dirinya di vonis mengidap kanker, dia
memperoleh banyak cinta. Bukan saja dari keluarga dan teman-teman dekatnya, melainkan dari semua
orang di dunia lewat media sosial.
Selama ini dia hanya melihat ucapan dan doa itu hanya sekadar teks untuk menghibur dirinya. Namun
sekarang dia sangat menghargai teks itu sebagai wujud perhatian dan doa dari banyak orang tersebut.
"Ternyata hal-hal kecil yang kelihatannya remeh itu juga memiliki keajaibannya. Saya tertawa yang
belum pernah saya lakukan sebelumnya. Hidup ternyata memang seperti itu, unik," katanya.
Manusia seringkali tidak menyadari keunikan dalam hidup, karena terlalu sibuk mengejar hal-hal yang
besar. Karena itu, kata Sara, seperti dirinya saat divonis kanker merasa hidup sudah berakhir.