Viral Medsos

Viral Isu Jual Beli Data E-KTP dan KK, Kemendagri Tak Terima Malah Laporkan Akun Ini ke Polisi

Sempat heboh isu jual beli data E-KTP dan kartu keluarga yang diposting netizen malah ditanggapi kemendagri begini

kolase foto/twitter
Akun twitter ini laporkan adanya jual beli data E-KTP namun kemendagri tak terima malah laporkan lagi ke kepolisian 

Belakangan ini di media sosial dihebohkan dengan adanya isu jual beli identitas data e-KTP dan Kartu Keluarga (KK).

Padahal, ata Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di KTP Elektronik alias e-KTP dan Kartu Keluarga (KK) merupakan data pribadi yang sifatnya sangat privasi.

Karena sifatnya yang sangat pribadi, data NIK dan KK wajib dijaga kerahasiannya agar tak disalahgunakan oleh orang lain.

Viral di Medsos, Jual-Beli Data KTP Elektronik dan Kartu Keluarga Harganya Jutaan Rupiah

Namun, kini malah ada dugaan data tersebut telah diperjual belikan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

Fenomena ini pertama kali viral di media sosial Twitter usai diunggah oleh akun @hendralm.

Namun Kemendagri laporkan pemilik akun ke Bareskrim Polri soal isu jual beli data E-KTP dan KK.

Dikutip GridHot.ID dari akun Twitter @hendralm yang mengunggah sebuah postingan pada 26 Juli 2019.

Dulu Pengusaha Sukses, Kini Harus Kembali dari Nol Keliling Pakai Sepeda Pink dan Tidur di Masjid

Awalnya, akun @hendralm tak habis pikir saat melihat unggahan akun Facebook M. Iqbal Nur Fahmi Al. yang hendak membeli NIK dan KK.

Tak disangka, unggahan akun M. Iqbal Nur Fahmi Al. tersebut mendapat banyak respon dari pengguna Facebook lain yang mengaku punya banyak data NIK dan KK.

"Ternyata ada ya yang memperjual belikan data NIK + KK. Dan parahnya lagi ada yang punya sampe jutaan data. Gila gila gila," TULIS AKUN @hendralm dalam cuitannya.

Tak hanya data NIK dan KK saja, bahkan ada juga yang mengaku punya data KTP dan foto selfie pemilik KTP tersebut.

Ilustrasi: e-KTP yang telah selesai dicetak.
Ilustrasi: e-KTP yang telah selesai dicetak. (KOMPAS/WISNU WIDIANTORO)

"Dan bahkan ada yang punya 1000 data KTP + Selfie.....kok bisa ya?," ujar @hendralm dalam cuitan selanjutnya.

Bahkan usut punya usut, data KK perlembar ditawarkan dengan harga Rp 5000.

Unggahan Twitter @ hendralm ini pun viral dan dibagikasn lebih dari 30 ribu kali pengguna Twitter.

Dan bahkan ada yang punya 1000 data KTP + Selfie.....kok bisa ya?

View image on TwitterView image on Twitter
 
343 people are talking about this
 
 

Baca Juga: Jadi Napi Justru dapat Gaji dan Fasilitas Mewah, Sistem Penjara Pulau Terpencil di Norwegia ini Buat Penghuninya Kerasan

Kabar tentang viralnya jual beli data NIK dan KK tersebut terdengar sampai pihak Polda Metro Jaya.

Samuel Christian H@hendralm
 

Dan bahkan ada yang punya 1000 data KTP + Selfie.....kok bisa ya?

View image on TwitterView image on Twitter
Samuel Christian H@hendralm
 

serius data KK perlembar ditawar goceng doang? gila anjing gila

View image on TwitterView image on Twitter
Pihak Polda Metro Jaya pun akhirnya angkat bicara untuk menyelidiki kasus tersebut.

Dikutip GridHot.ID dari Tribrata, Polda Metro Jaya mengaku akan turun tangan menyelidiki jual-beli data tersebut.

“Akan kita selidiki dan proses,” jelas Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu, Sabtu (27/07/19).

Namun usai adanya penyelidikan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tiba-tiba melapor ke Bareskrim Polri soal cuitan Twitter @hendralm yang membahas tentang temuan dugaan jual-beli KTP dan KK.

Daftar Barang Milik Hotel yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa Pulang

SADIS, ABG 18 Tahun Cekik dan Paksa Nenek 9 Cucu Layani Nafsu Syahwatnya, Tiap Hari Lihat Nenek

Ahok Beberkan Asmaranya dengan Puput Hingga Ditanya Anak: Kenapa Nikah dengan yang Muda

Kemendagri melaporkan akun Twitter @hendralm berkaitan dengan adanya pelanggaran pencemaran nama baik Ditjen Dukcapil.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.

Pasalnya Kemendagri merasa usai adanya unggahan dari akun Twitter @hendralm, semua warganet memberikan tanggapan negatif dan mengkritisi kinerja Ditjen Dukcapil dalam melindungi identitas warga negara.

Tak lama kemudian, berita pelaporan Kemendagri pada Bareskrim Polri pun terdengar si pemilik akun Twitter @hendralm.

Merasa tak punya salah, Samuel Christian si pemilik akun @hendralm pun membuat cuitan menanggapi tindakan Kemendagri.

Ia merasa dirinya tak bersalah, justru berniat untuk memberi informasi supaya kasus tersebut dapat perhatian dari pemerintah.

Selain itu ia juga berniat untuk memberikan imbauan pada masyarakat melalui cuitannya supaya waspada dengan kasus tersebut.

"Lah ini gimana? Kenapa saya yanag malah jadi dilaporin? So far saya bikin thread mention sana sini supaya kasus ini dapat perhatian dari pemerintah dan supaya masyarakat lebih waspada terhadap data peribadinya sendiri. Kenapa malah saya yang dilaporkan?" cuitn akun @hendralm.

Tanggapan akun Twitter @hendralm ini pun juga mendapat dukungan dari beberapa warganet yang mengomentari cuitanya ini.

Banyak warganet yang merasa pemilik akun @hendralm tak bersalah.

Pasalnya ia hanya ingin memberikan masukan justru malah dilaporkan oleh pemerintah.

Hingga berita ini ditulis, Tweet lanjutan dari akun @hendralm yang menanggapi laporan Kemendagri ke Bareskrim Polri telah dibagikan sebanyak 16.216 pengguna twitter.

Jika dilihat-lihat, kasus ini mirip seperti kasus yang dialami oleh seorang Youtuber Rius Fernandez saat mengunggah foto menu makanan maskapai Garuda Indonesia yang ditulis tangan.(*)

 
Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved