Berita Jakarta
Rusun Komarudin Bakal Direnovasi Berat, Simak Satu Alasan yang Membahayakan Penghuni
Tidak terawat dan rusak berat, kondisi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Komarudin sangat memprihatinkan saat ini.
CAKUNG, WARTAKOTALIVE.COM -- Tidak terawat dan rusak berat, kondisi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Komarudin sangat memprihatinkan saat ini.
Buruknya kondisi rusun terlihat saat Warta Kota kembali menyambangi rusun yang berlokasi di Jalan P Komarudin, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur itu pada Kamis (4/7/2019).
Jalan masuk komplek rusun yang berupa paving block terlihat hancur pada seluruh bagian.
Bukan hanya pada jalan utama, Jalan setapak paving block yang menghubungkan tiap tower rusun pun terlihat pecah.
Kondisi tersebut terlihat sangat berbahaya, karena jalan berlubang dan tidak rata.
Kondisi tersebut pun membuat tidak nyaman para pengendara maupun sejumlah anak-anak yang bermain di jalan.
Begitu juga dengan para pemilik warung dan rumah makan yang berada di dalam komplek rusun.
Mereka mengaku harus rajin menyapu dan mengelap etalase dan lantai lantaran debu tebal kerap kali tertiup masuk kios.
Sejumlah lahan kosong terlihat tidak terawat dipenuhi ilalang, lapak tenda milik Suku Dinas (Sudin) Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan (UMKMP) Jakarta Timur pun terlihat lusuh dan robek tidak terpakai.
Tidak hanya pada bagian depan rusun, menapaki lebih dalam Rusun yang berada tidak jauh dari Kantor Wali Kota Jakarta Timur itu, kondisi rusun terlihat sangat tidak terawat.
Cat terlihat terkelupas pada seluruh permukaan dinding gedung, beberapa pojok bangunan bahkan didominasi bercak jamur dan lumut mengering.
Tidak hanya itu, sejumlah keramik terlihat pecah dan menyisakan lantai beton, sejumlah pipa air yang bocor pun menggenangi sejumlah sudut gedung.
Kerusakan tersebut diakui Yusuf (45) warga Blok B Rusun Komarudin sudah terjadi sejak dirinya tinggal atau sekitar tahun 2015.
Namun, pihak pengelola hanya melakukan perbaikan sederhana.
Oleh karena itu, sebagian warga katanya secara swadaya turut memperbaiki sejumlah sarana yang rusak, termasuk membersihkan saluran air yang penuh dengan lumpur.
"Memang sudah dari awal itu kondisinya gedung sudah nggak kerawat, banyak yang rusak sama bocor, termasuk di dalam (unit) rumah.
"Makanya kita yang ngerjain (perbaiki) sendiri," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, dirinya berharap agar pihak pengelola yakni, Unit Pengelola (UP) Pulogebang dapat segera memperbaiki sejumlah sarana dan prasarana gedung yang sudah tidak layak.
Mengingat, Rusun juga dihuni oleh warga umum atau non relokasi.
"Kalau permintaan warga ya suoayaa diperbaiki menyeluruh aja, jadi total.
"Soalnya kalau satu-satu, pasti nanti ada masalah lagi, contoh sederhananya itu kayak pipa bocor, jangan disambung, tapi diganti supaya nggak bocor lagi," jelasnya.
Buruknya kondisi rusun yang dibangun sejak tahun 2007 dan selesai dibangun pada tahun 2009 itu diakui oleh Kepala Unit Pengelola (UP) Rusun Pulogebang, Vita Nurviatin.
Rusun Komarudin yang merupakan bagian dari pengelolaan Rusun Pulogebang katanya dalam waktu dekat akan direnovasi berat pada tahun ini.
"Banyaknya kerusakan di Rusun Komarudin memang sudah ada sejak diserahterimakan dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) tahun 2014,
"karena memang sejak rusun selesai dibangun itu kosong selama tujuh tahun tanpa perawatan, karena itu tahun ini akan direnovasi total," ungkapnya ditemui pada Kamis (4/7/2019).
Proses renovasi Rusun Komarudin katanya sudah melewati tahap lelang perencanaan.
Sehingga tahapan selanjutnya adalah lelang konstruksi yang dilakukan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DKI Jakarta yang bersifat terbuka.
"Kita saat ini masih proses menunggu, lelang perencanaan sudah dilakukan, tinggal lelang konstruksi. Kalau pemenang lelang sudah didapatkan, rehab total bisa segera dikerjakan," ungkapnya.
Rehab total tersebut katanya tidak hanya bangunan gedung, tetapi juga saluran air yang mengalir menuju permukiman warga yang berada di belakang komplek Rusun.
"Termasuk sarana dan prasarana penunjang, khususnya saluran air sehingga tidak mengganggu warga yang tinggal di belakang Rusun Komarudin.
Karena permasalahannya selalu sama, saluran mampet sampai banjir," jelasnya. (dwi)