Dua Bintang Serial India Laris Ini Tak Menyangka Bisa Datang dan Punya Banyak Penggemar di Indonesia

Adnan Khan (30) dan Eisha Singh (20) berhasil membuat penonton serial Ishq SubhanAllah terbawa perasaan (baper).

Begitu banyaknya pemirsa ANTV yang melihat akting Adnan Khan dan Eisha Singh, membuat mereka memiliki penggemar di Indonesia.

Adnan Khan dan Eisha Singh justru terkejut saat diberi tahu jika penggemarnya di Indonesia begitu banyak setelah 'jatuh cinta' pada serial Ishq SubhanAllah.

"Saya tidak tahu kalau (Ishq SubhanAllah) ditayangkan di Indonesia. Saya kaget bisa pemutarannya di Indonesia sebesar ini," kata Adnan Khan ditemani Eisha Singh berbincang di Redaksi Warta Kota, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).

"Saya juga tidak menyangka (Ishq SubhanAllah) disenangi penonton ANTV," timpal Eisha.

Begitu banyaknya penonton yang mengikuti pemutaran Ishq SubhanAllah sejak ditayangkan perdana di ANTV pada 15 Juli 2019, Adnan Khan dan Eisha Singh didatangkan ke Indonesia.

• Sama-sama Masih Jomblo, Eisha Singh Pernah Tolak Pernyataan Cinta Adnan Khan

• VIDEO: Eisha Singh dan Adnan Khan Senang Punya Penggemar di Indonesia

Mereka merasa beruntung menjadi aktor hingga kemudian memiliki banyak penggemar di negara lain diluar India.

"Respon penggemar membuat saya tidak menyangka bisa menjadi aktris," kata Eisha Singh.

Di India, serial mereka dikenal baik, begitu penggemarnya. Tetapi di Indonesia, mereka terkejut saat melihat respon luar biasa dari penonton Indonesia.

"Saya bahkan tidak menyangka diundang ke Indonesia," jawab Eisha Singh.

Penonton di Indonesia, lanjutnya, respon terhadap serial Ishq SubhanAllah luar biasa besar.

"Saya mendapatkan rasa cinta dari penggemar disini," ujar dara berparas cantik ini.

• Tantangan Eisha Singh Terjawab Usai Memainkan Peran Zara Siddiqui di Serial India Ishq SubhanAllah

• Akankah Ishq Mein Marjawan Mengikuti Sukses Serial India Ishq SubhanAllah di ANTV?

Serial Ishq SubhanAllah mengisahkan kehidupan Kabeer (Adnan Khan) dan Zara (Eisha Singh) sebagai pasangan suami-istri yang berbeda pandangan tentang Islam.

Zara yang berpikiran terbuka itu berjuang untuk hak-hak manusia. Sementara Kabeer tetap mencoba pemikiran konservatif.