Film

Susahnya Mawar Eva de Jongh Belajar Bahasa Jawa dan Belanda hingga Naik Kuda Bersama Iqbaal Ramadhan

Tidak mudah Mawar Eva de Jongh mendalami peran Annelies di film 'Bumi Manusia'. Namun Mawar menikmati peran barunya tersebut.

Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Mawar Eva de Jongh atau dikenal Mawar de Jongh. 

Selama 5 bulan mulai Februari 2018, Mawar Eva de Jongh (17) menjalani workshop hingga reading dan syuting film Bumi Manusia.

Syuting film Bumi Manusia dilakukan di Desa Wisata Gamplong, Sleman, Yogyakarta.

Di film yang disutradarai Hanung Bramantyo (43) bersama rumah produksi Falcon Pictures itu, Mawar Eva de Jongh memainkan peran sentral sebagai Annelies.

Mawar De Jongh usai peluncuran trailer dan konferensi pers
Mawar De Jongh usai peluncuran trailer dan konferensi pers "Bumi Manusia" dan "Perburuan" di Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019). (ANTARA/Dea N Zhafira)

Annelies adalah putri Nyai Ontosoroh buah pernikahan sirinya bersama Tuan Mellema yang jatuh cinta pada Minke.

"Waktu selama lima bulan, tiga bulan workshop dan dua bulan syuting film, harus dimaksimalkan," kata Mawar Eva de Jongh berbincang di Warta Kota, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019).

Saat itu Mawar Eva de Jongh datang bersama Jerome yang memainkan peran Robert, sahabat dekat Minke (diperankan Iqbaal Ramadhan).

Demi Mendapatkan Rasa Sedih Annelies, Mawar de Jongh Harus Didorong Hanung Bramantyo hingga Menangis

Terungkap, Perankan Annelies di Bumi Manusia, Mawar De Jongh Tak Bisa Bahasa Belanda

Sementara Nyai Ontosoroh dimainkan aktris dan pemain teater gaek Sha Ine Febriyanti.

Selama workshop, Mawar Eva de Jongh tidak hanya belajar berdialog memakai bahasa Belanda saja, tetapi juga Sunda, Indonesia dan Belanda.

"Selama workshop itu, saya sampai harus latihan berkuda bersama Minke, yang itu tidak mudah dilakukan. Makanya cukup lama hanya untuk workshop," kata Mawar Eva de Jongh.

Sutradara Hanung Bramantyo ketika mencoba memunculkan emosi kesedihan Mawar de Jongh yang memainkan perannya sebagai Annelies di film 'Bumi Manusia'. Film 'Bumi Manusia' akan tayang perdana di bioskop Indonesia pada 15 Agustus 2019.
Sutradara Hanung Bramantyo ketika mencoba memunculkan emosi kesedihan Mawar de Jongh yang memainkan perannya sebagai Annelies di film 'Bumi Manusia'. Film 'Bumi Manusia' akan tayang perdana di bioskop Indonesia pada 15 Agustus 2019. (Dokumentasi Falcon Pictures)

Meski berdarah Belanda, Mawar Eva de Jongh tidak banyak berdialog dengan bahasa orangtuanya tersebut.

Mawar Eva de Jongh justru lebih banyak berdialog memakai bahasa Melayu, Jawa kromo.

"Tetap ada dialog bahasa Belanda di film Bumi Manusia. Mama dan papa juga bisa bahasa Belanda, tetapi lebih baku. Tapi aku banyak belajar ngobrol sama mama, seperti mengucapkan huruf G, Y, I, J dan R," ujar Mawar Eva de Jongh.

Iqbaal Ramadhan Tidak Dendam Dipukul dan Ditampar Hanung Bramantyo Saat Syuting Film Bumi Manusia

Iqbaal Ramadhan Mengaku Dipukul hingga Ditampar Hanung Bramantyo Saat Syuting Film Bumi Manusia

Dara berwajah cantik tersebut lebih banyak berdialog memakai bahasa Jawa kromo lebih banyak di film Bumi Manusia.

"Sedikit lebih susah berbahasa Jawa. Misalnya 'aku mau dadi Jowo' atau 'aku nggak gelem dadi Jowo'. Begitu aja. Awalnya sulit banget untuk bilang 'dadi' (menjadi)," kata Mawar Eva de Jongh.

Iqbaal Ramadhan dan Mawar de Jongh, pemeran Minke dan Annelies di film Bumi Manusia, meluncurkan poster film Bumi Manusia bersama sutradara Hanung Bramantyo dan Produser Frederica, serta Angga, cucu Pramoedya Ananta Toer, di Bioskop XXI Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).
Iqbaal Ramadhan dan Mawar de Jongh, pemeran Minke dan Annelies di film Bumi Manusia, meluncurkan poster film Bumi Manusia bersama sutradara Hanung Bramantyo dan Produser Frederica, serta Angga, cucu Pramoedya Ananta Toer, di Bioskop XXI Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019). (Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)

Sebelum syuting, di masa workshop itu, Mawar Eva de Jongh mendapat pelajaran khusus berbicara dengan bahasa Jawa.

"Sebenarnya nggak begitu banyak dialog bahasa Belanda, dan lebih banyak Melayu. Dialog bahasa Jawa kromo juga hanya diucapkan Annelies dengan pekerja orangtuanya," ucapnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved