Harga Cabai Meroket
Rakyat Menjerit Harga Cabai di Pasar Koja Masih Terus Mencekik Leher
Kondisi itu diperkirakan masih akan bertahan akibat pasokan yang kurang dikarenakan musim kemarau melanda sejumlah daerah.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Gede Moenanto
Situasi harga cabai rawit hijau di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara terpantau masih tinggi.
Kondisi itu diperkirakan masih akan bertahan akibat pasokan yang kurang karena musim kemarau melanda sejumlah daerah.
Karena itu, rakyat menjerit akibat tingginya harga cabai.
Seorang pedagang, Agus (60) mengatakan harga cabai rawit hijau dan lainnya masih berada pada kisaran Rp 70.000 per kilogram.
Kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu pascalebaran.
“Harga cabe memang naik turun tapi belakangan ini naik terus.
"Dulu, paling mahal cuma Rp 45-55 ribu per kilogram, tapi sekarang beda,” ucapnya, Kamis (11/7/2019).
• Sebanyak 15 Titik Sumur Resapan Dibuat di Kalibata untuk Mencegah Genangan
Kondisi itu diperkirakan bakal terjadi hingga beberapa waktu kedepan karena musim kemarau yang melanda sejumlah daerah.
Sehingga, membuat pasokan cabe di pasar berkurang.
“Kan kalau musim kemarau kayak sekarang, otomatis pasokan jadi berkurang. Nanti kalau udah nggak kemarau, normal lagi,” ucapnya.
Pedagang lainnya, Ujang (43) juga mengeluhkan kondisi mahalnya harga cabe di pasaran.
Pasalnya, beberapa waktu lalu harga cabe dapat ditebus hanya Rp 15 ribu per kilogram.
“Sampe-sampe tuh yang belanja kaget sama harga cabenya. Sekarang kan bisa 60-70 ribu per kilogram,” kata Ujang.
• Terungkap Hasil Riset Manfaat Kulit Telur untuk Kesehatan di Antaranya Menumbuhkan Tulang dan Gigi
Mahalnya harga cabe membuat Ujang untuk mengurangi jumlah barang dagangannya. Selain harga yang mahal, para pembeli juga mengurangi jumlah pembeliannya.