Pilpres 2019
Siapa Komandan Lapangan Kerusuhan 21-22 Mei 2019 yang Diburu Polisi?
MABES Polri mengidentifikasi salah satu komandan lapangan yang memprovokasi massa agar melakukan kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Dedi Prasetyo menjelaskan, aksi 21-22 Mei memang dibagi ke dalam dua segmen.
• Profil Tiga Komisioner KPK yang Maju Lagi Jadi Calon Pimpinan KPK Jilid Lima
Segmen pertama adalah unjuk rasa damai yang dimulai dari pagi sampai pelaksanaan Salat Magrib, buka puasa, hingga Salat Tarawih.
"Hasil komunikasi dengan koordinator lapangan, masih sangat baik."
"Tapi di segmen kedua, kelompok perusuh sudah menyiapkan diri," tutur Dedi Prasetyo.
• Ini Tiga Komisioner KPK yang Maju Lagi Jadi Calon Pimpinan KPK
Dari delapan kelompok yang 'bermain' itu, beberapa di antaranya telah teridentifikasi.
Pertama, adalah para kelompok terorisme yang mencoba memanfaatkan momentum itu untuk melancarkan aksinya.
"Pelaku terorisme siapkan puluhan bom, baik low atau high explosive," ungkap Dedi Prasetyo.
• Penikam Pria di Ancol Isap Sabu Setelah Bunuh Korban
Menurut Dedi Prasetyo, informasi itu diperoleh dari pengamatan intelijen.
Intelijen menyebut ada kelompok lain yang ingin mencoba memancing di air keruh dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Bahkan, kelompok itu sudah menyiapkan beberapa senjata tajam dan api saat ingin melancarkan aksinya.
• Para Penikam Pria di Ancol Penagih Utang, Selalu Bawa Pisau untuk Jaga-jaga
Mereka teridentifikasi merupakan kelompok dari tersangka kasus dugaan penyelundupan senjata Mayjen (Purn) Soenarko.
"Ada kelompok memanfaatkan momentum untuk menciptakan triger atau martir. Tersangka S senjata yang dibawa dari Aceh ke Jakarta," jelas Dedi Prasetyo.
Kemudian, kelompok lainnya yang teridentifikasi adalah terkait penangkapan tersangka kasus dugaan makar Mayjen (Purn) Kivlan Zen.
• Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK, Bekas Anggota Komnas HAM Ini Ingin Jadikan Korupsi Momok Menakutkan
"Ada kelompok lagi yang main, ditangkap lagi. Kelompok KZ dengan enam orang lain dan empat senpi rakitan," beber Dedi Prasetyo.