Pilpres 2019

TERNYATA Rusuh 22 Mei Libatkan 8 Kelompok, Penembak Korban Tewas Diidentifikasi Polisi

Polri memastikan bahwa kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada 21-22 Mei lalu sudah didesain dan melibatkan 8 kelompok yang sebagian besar berasal dari

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Andy Pribadi
Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto (kiri) , Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (tengah), Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan terkait aksi pada 22-23 Mei 2019 lalu di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019). Dalam aksi rusuh tersebut, Polisi mengamankan 447 orang yang diduga perusuh. Polri membentuk tim investigasi gabungan untuk menelusuri dan mengusut kerusuhan yang terjadi di Jakarta Pusat. 

SEMANGGI, WARTAKOTALIVE.COM -- Polri memastikan bahwa kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada 21-22 Mei lalu sudah didesain dan melibatkan 8 kelompok yang sebagian besar berasal dari organisasi masyarakat dan kelompok relawan.

Kedelapan kelompok ini, di luar dari kelompok Kivlan Zein dan kelompok jaringan teroris yang diduga secara bersamaan juga merencanakan aksi kerusuhan lebih luas.

"Ada oknum-oknum dari kelompok atau ormas Islam yang berasal dari daerah Serang, Tangerang, Cianjur, Banten, Jakarta , Banyumas, Majalengka, Tasikmalaya Lampung dan Aceh," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, Jumat (5/7/2019).

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto (kiri) , Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (tengah), Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan terkait aksi pada 22-23 Mei 2019 lalu di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019). Dalam aksi rusuh tersebut,  Polisi mengamankan 447 orang yang diduga perusuh. Polri membentuk tim investigasi gabungan untuk menelusuri dan mengusut kerusuhan yang terjadi di Jakarta Pusat.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto (kiri) , Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (tengah), Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan terkait aksi pada 22-23 Mei 2019 lalu di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019). Dalam aksi rusuh tersebut, Polisi mengamankan 447 orang yang diduga perusuh. Polri membentuk tim investigasi gabungan untuk menelusuri dan mengusut kerusuhan yang terjadi di Jakarta Pusat. (Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha)

TERUNGKAP Korban Tewas 22 Mei Diduga Dieksekusi di Tempat Lain Lalu Didrop di Titik Kerusuhan

Ramalan Zodiak Sabtu 6 Juli 2019 Aquarius Tertantang, Scorpio Penuh Mistis, Gemini Cari Perubahan

Kisah Mencekam Seusai Soeharto Lengser, Wiranto Kerahkan Pasukan dan Barikade ke Rumah Cendana

Pendaki yang Hilang 6 Hari di Gunung Muro Alami Kejadian Aneh saat Tersesat di Hutan, Ini Kisahnya

Dewi Perssik Jadi Tersangka, Ini Tanggapan Keponakannya Rosa Meldianti yang Bikin Terkejut

Kisah Pilu Saipul Jamil 4 Tahun Mendekam di Penjara, Tiap Lihat TV: Saya Dulu Pernah di Situ

Billy Jual Warisan Olga Syahputra Disumbangkan ke Masjid, Dibeli Raffi Ahmad & Ruben Onsu Rp7 Juta

Raffi Ahmad dan Nagita Bongkar Kelakuan Hotman Paris Pacari Meriam Bellina Berawal dari Taruhan

Usia 32 Tahun Masih Terlihat Muda, Shandy Aulia Ternyata Sudah Punya Cucu

Begini Nasib Terkini Angelina Sondakh Mantan Istri Adjie Massaid yang Dipenjara 7 Tahun

Untuk kelompok ormas, Kombes Suyudi mengidentifikasi diantaranya berasal dari GRS, FK dan GR, serta beberapa adalah oknum relawan pendukung paslon.

Juga oknum dari kelompok partai politik dari partai GR, PN, dan PS.

"Totalnya sebanyak 316 tersangka berkasnya sudah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum. Ada 82 berkas sudah kita teruskan. Dan 74 tersangka masih berstatus anak-anak sudah dilakukan proses diversi," katanya.

Suyudi mengatakan korban kerusuhan yang tewas atas nama Harun Rasyid diketahui ditembak dari jarak 11 meter di dekat Flyover Slipi, Jakarta Barat.

Polisi sudah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku dan sudah mengetahuinya.

"Hasil otopsi Harun Rasyid ditemukan proyektil peluru ukuran 9x17 mm, diduga ini adalah dari senjata non-organik Polri. Arah tembakan itu memang miring, jaraknya hanya 11 meter, kemudian arahnya juga lurus mendarat, karena posisinya ada di trotoar yang agak tinggi, jadi diduga pelaku ini agak tinggi," kata Kombes Suyudi.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto (kiri) , Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (tengah), Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan terkait aksi pada 22-23 Mei 2019 lalu di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019). Dalam aksi rusuh tersebut,  Polisi mengamankan 447 orang yang diduga perusuh. Polri membentuk tim investigasi gabungan untuk menelusuri dan mengusut kerusuhan yang terjadi di Jakarta Pusat.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto (kiri) , Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (tengah), Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan terkait aksi pada 22-23 Mei 2019 lalu di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019). Dalam aksi rusuh tersebut, Polisi mengamankan 447 orang yang diduga perusuh. Polri membentuk tim investigasi gabungan untuk menelusuri dan mengusut kerusuhan yang terjadi di Jakarta Pusat. (Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha)

Suyudi menyebut pelaku diduga memiliki tinggi badan 175 cm dan berambut lurus agak panjang.

Ciri itu didapat dari saksi yang berada di lokasi.

"Tingginya kurang lebih hampir 175 ke atas, kecil badannya, rambutnya lurus, agak panjang, mukanya agak hitam. Ini ciri-ciri yang berdasarkan keterangan saksi di TKP yang sudah diperiksa," kata dia.

Dia menjelaskan titik pelaku penembakan berbeda dengan titik polisi yang melakukan pengamanan.

Dalam kerusuhan di Slipi itu, jarak polisi dengan perusuh sekitar 100 meter.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved