Pilpres 2024
Ini Alasan Ahok BTP Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024 yang Disebut Peneliti LSI Denny JA
Rully Akbar selaku peneliti LSI Denny JA mengatakan, nama Ahok BTP berpeluang besar menjadi ' Kuda Hitam' yang memberi efek kejut pada kontestasi Pilp
PALMERAH, WARTAKOTALIVE.COM - Rully Akbar selaku peneliti LSI Denny JA mengatakan, nama Ahok BTP berpeluang besar menjadi Kuda Hitam yang memberi efek kejut pada kontestasi Pilpres 2024.
"Bisa jadi Basuki Tjahaja Purnama masuk sebagai sosok misterius, Mr X yang nomor 15 tadi. Dia menjadi sosok yang memberi efek kejut ke depan nanti ketika di 2024 nanti," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).
Rully menuturkan, nama Ahok BTP saat ini belum masuk bursa karena statusnya yang tidak memegang jabatan pemerintahan maupun jabatan partai politik tertentu.
• Ini Dia Ramalan Zodiak Rabu 3 Juli 2019 Taurus Bingung, Aries Perbaiki Diri, Scorpio Sibuk Terus Nih
• Billy Jual Warisan Olga Syahputra Disumbangkan ke Masjid, Dibeli Raffi Ahmad & Ruben Onsu Rp7 Juta
• Kisah Pilu Saipul Jamil 4 Tahun Mendekam di Penjara, Tiap Lihat TV: Saya Dulu Pernah di Situ
• Billy Jual Warisan Olga Syahputra Disumbangkan ke Masjid, Dibeli Raffi Ahmad & Ruben Onsu Rp7 Juta
• TERUNGKAP Reino Barack Sibuk Ciumi Syahrini saat Foto Bareng Sahabat, Cara Sholat di Pesawat Viral
• TERUNGKAP Sule Kian Berani Cium dan Peluk Naomi Zaskia di Hadapan Keluarga saat Liburan di Bali
• TERUNGKAP Vanessa Angel Bebas dari Penjara Langsung Dapat Hadiah Spesial iPhone dan Kontrak Kerja
Menurut Rully, peluang Ahok BTP akan lebih besar jika ia mendapat amanah mengisi pos-pos penting, sehingga dapat menunjukkan kinerjanya dan kembali mencuri perhatian publik.
"Kita belum tahu gebrakan BTP ke depan, ya. Apakah bisa jadi nanti dimasukkan sebagai menteri atau ke depan menjadi kepala daerah di tempat lain, kita belum tahu apa yang akan dilakukan BTP," ujar Rully.
Rully menambahkan, Ahok BTP juga bisa mengubah citranya sebagai eks narapidana bila menunjukkan prestasi di jabatan baru yang mungkin akan disandangnya.
"Ketika dia misalnya nanti sudah mulai aktif kembali di jabatan-jabatan publik, dari situlah Pak Ahok bisa menunjukkan prestasi ke depannya supaya ada efek pemilih untuk memilih Ahok sebagai the next president," kata Rully.
Sekilas profil Ahok BTP

Mengutip dari wikipedia.org, berikut profil singkat Ahok BTP di dunia politik.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP lahir di Manggar, Belitung Timur pada 29 Juni 1966. Sekarang umurnya 53 tahun.
Ahok BTP adalah mantan Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 19 November 2014 hingga 9 Mei 2017.
Pada 14 November 2014, Ahok BTP diumumkan secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko Widodo melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Ahok BTP resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 di Istana Negara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014.
Sebelumnya Ahok BTP merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar.
Namun, dia mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012.
Ahok BTP pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006.
Pada 10 September 2014, Ahok BTP memutuskan keluar dari Gerindra karena perbedaan pendapat pada RUU Pilkada.
Partai Gerindra mendukung RUU Pilkada sedangkan Ahok dan beberapa kepala daerah lain memilih untuk menolak RUU Pilkada karena terkesan "membunuh" demokrasi di Indonesia.
Pasangan Baru Ahok Dikabarkan Hamil

TEGUH Sriyono, ayah Puput Nastiti Devi, tidak mengetahui secara pasti kabar kehamilan putrinya, seperti yang dikabarkan di media sosial.
"Ya kalau di berita begitu mungkin bisa juga," kata polisi berpangkat Ajun Inspektur Satu itu kepada Tribunnews, saat ditemui di rumahnya, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (24/6/2019).
Setelah diberitakan menjadi istri Basuki Tjahaja Purnama (BTP), Puput, kata Teguh, tetap berkomunikasi dengan keluarga.
Meski demikian, Teguh mengaku Puput jarang ke rumah.
"Kami kan belum pernah ketemu Puput selama ini. Kalau komunikasi ya namanya anak ke orang tua ya tetaplah, pasti ada," tuturnya.
Dia menceritakan, pada Idul Fitri lalu, Puput tidak ke rumah.
Namun, sang anak tetap memberikan ucapan Selamat Lebaran kepada keluarga.
"Kalau Lebaran memang enggak ke sini. Memang beberapa waktu belakangan kan sedang ke luar negeri, seperti banyak diberitakan di media-media itu," kata Teguh seraya tertawa.
Dirinya tak menceritakan lebih jauh lebih soal Puput dan BTP.
Dia hanya mengatakan bahwa suasana di keluarga tetap baik-baik saja.
"Saya juga masih bekerja di Polda Metro Jaya, masih bertugas. Istri lagi di luar, lagi ada pengajian. Semuanya baik-baik," cetus Teguh.

Diberitakan sebelumnya, dikutip Wartakotalive dari TribunSeleb.com, Jumat (21/6/2019), akun BTP Fans Club memajang foto baru kebersamaan BTP dan Puput Nastiti Devi.
Foto BTP dan Puput Nastiti Devi itu segera menjadi sorotan netizen.
Terlihat dalam postingan BTP Fans Club, Ahok dan Puput Nastiti Devi tengah berada di sebuah restoran.
Keduanya duduk bersebelahan menghadap ke sebuah meja.
Tak begitu jelas apa jenis makanan yang akan dinikmati.
Namun, dari foto tersebut, tampak seperti mangkok berisi sajian dengan kuah yang ada di hadapan Puput.
Kolom komentar postingan itu segera dibanjiri berbagai tanggapan.

Menariknya, sejumlah netizen berspekulasi dan justru mengucapkan selamat karena mengira Puput tengah mengandung.
Sebelumnya diwartakan Wartakotalive, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai ada efek yang ditimbulkan terkait kabar merapatnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (BTP) alias Ahok ke PDIP.
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin ini tak memungkiri ada efek yang berkaitan dengan suara pada capres dan cawapres nomor urut 01.
Ia menerangkan, hal itu masih berkaitan dengan kasus penodaan agama yang dilakukan Ahok, pada 2017 silam.
"Tentu ada yang nambah (suara), ada yang tergerus, bagi Ahoker tentu mungkin menambah (suara)."
"Tapi bagi yang konsisten dengan apa yang terjadi kepada Ahok tentu tidak mau milih (Jokowi)," kata dia yang ditemui di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Politikusi senior Partai Golkar ini pun menyarankan agar Ahok tak terburu-buru bermanuver ke dunia politik.
JK menyebut, ada baiknya mantan Bupati Bangka Belitung ini agar menikmati suasana baru seusai bebas dari penjara.
Lebih lanjut ia mengatakan, rekam jejak Ahok yang kerap berpindah-pindah partai politik seharusnya bisa menjadi pertimbangan matang, sebelum memutuskan masuk partai politik.
"Ya lebih baik situasi seperti inilah, tenang-tenanglah Pak Ahok, jadi ya jalan-jalan dulu atau apa, karena Ahok kan sudah empat kali pindah partai juga," tutur JK.
Sementara, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tidak buru-buru terjun ke dunia politik.
Sebab, setelah bebas pada Kamis (24/1/2019) lalu, Ahok sering dikaitkan akan segera kembali ke dunia yang telah membesarkan namanya itu.
"Janganlah, kasihan lah. Jangan ditarik-tarik ke politik dulu. Politik itu kejam."
"Kalau enggak betul-betul siap jangan masuk politik dulu," kata Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Ahok, kata Fahri Hamzah, lebih baik terlebih dahulu menikmati masa kebebasan, setelah menjalani hukuman selama 1 tahun 8 bulan 15 hari dari vonis 2 tahun penjara dipotong remisi.
Apalagi, mantan Bupati Belitung Timur itu dikabarkan akan segera menikah.
“Jadi, paling tidak Pak BTP ini sosialisasi nama dulu, sosialisasi istri dulu, honeymoon dulu, itu dulu," saran politikus asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu. (Reza Deni)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ahok BTP Bisa Jadi 'Kuda Hitam' di Pilpres 2024 yang Beri Efek Kejut, Berikut Analisa LSI Denny JA