Malu Dong Sama CR7 dan Wenger Jika Gunakan Alasan Faktor U
CR7 dan Arsene Wenger membuktikan bahwa "Faktor U" bukan sebuah alasan untuk memiliki tubuh bugar. Kuncinya adalah disiplin.
Cristiano Ronaldo memang tak perlu diragukan lagi untuk komitmen kepada karier.
Sadar bahwa usianya sudah 34 tahun, yang artinya sudah di luar usia ideal bagi pesepak bola profesional, CR7, begitu julukannya, lantas terus berusaha meningkatkan kemampuannya agar tidak kalah dari pemain muda.
Salah satu kualitas yang ingin di-upgrade adalah berlari sprint. Maka Ronaldo berguru kepada mantan pelari sprint Eropa, Francis Obikwelu.
"Pengalaman yang hebat bisa berlatih dengan temanku," kata Ronaldo di Instagram.
Pesepak bola berkebangsaan Portugal ini membagi video latihan larinya di media sosial tersebut.
Sebagaimana dilansir The Sun, Obikwelu adalah orang yang tepat untuk melatih CR7 berlari cepat.
Mantan sprinter ini adalah tiga kali kampiun kejuaraan Eropa, dua di nomor 100 meter dan satu di nomor 200 meter.
Pria berusia 40 tahun tersebut juga memenangi medali perak di Oimpiade 2004 yang berlangsung di Athena.
Di video yang dibagikan itu terlihat Obikwelu memperbaiki postur Ronaldo yang akan melakukan start sprint.
Pada saat berlari, terlihat pula bahwa gaya berlari Ronaldo lebih mirip gaya berlari atlet atletik.
Di video itu Ronaldo tampak hanya berlari cepat sejauh 40 meter. Tampaknya dia memang ingin menambah kecepatan berlari sprint, dengan memperbaiki teknik berlari cepat.
Berlari cepat 40 meter memang dipakai sebagai ukuran bagi kecepatan seorang atlet olahraga permainan.
Melihat Ronaldo latihan sprint ini, wajar jika banyak orang menduga bahwa CR7 sedang memburu gelar Liga Champions-nya yang keenam pada musim depan.
Dia gagal memperolehnya pada musim lalu, setelah Juventus dikalahkan oleh Ajax Amsterdam di babak perempat final.
Arsene Wenger
Selain Ronaldo ternyata ada satu orang lagi yang menolak menyerah dengan usia tua. Dia adalah Arsene Wenger.
Mantan pelatih Arsenal ini masih bertanding sepak bola, meski usianya akan menginjak 70 tahun pada Oktober nanti.
Sebagaimana dilansir The Sun, Wenger bermain di sebuah laga amal yang diselenggarakan untuk menghormati komentator Prancis yang melegenda, Thierry Rolland.
Dalam laga di Stadium Thierry Roland, yang terletak di bagian timur Paris, Wenger mewakili klub lama Roland, Varietes.
"Thierry Roland telah memberi banyak bagi sepak bola Prancis," ujar Wenger.
Bagi Wenger, Rolland adalah sosok yang istimewa. Selain itu, putra Rolland sering datang mengunjungi Wenger di Stadion Emirates, saat dia masih melatih Arsenal.
Pertandingan itu berakhir dengan skor 7-1 untuk kemenangan tim Wenger. Claude Puel, mantan pelatih Leicester City dan Southampton, mencetak dua gol dalam laga tersebut.
Tidak disebutkan The Sun, berapa lama Wenger bermain dalam laga kontra FC Coubron itu. Namun yang pasti, pria berkebangsaan Prancis itu memukau penoton pertandingan itu.
Sebulan sebelumnya, Wenger juga membuat banyak orang tecengang, karena dia berhasil mengelabui Zinedine Zidane. Padaha Zidane itu lebih muda sekitar 20 tahun darinya. Selain itu, di masa jayanya, Zidane kondang karena jago me-nutmeg pemain lawan.
Kebugaran Wenger di usia 70 tahun ini bukan sulap atau sihir. Pria ini menjaga kondisi tubuhnya dengan terus berolahraga. Konon, saat ini dia lari sejauh 10 kilometer setiap hari, sehingga wajar jika masih bisa bermain sepak bola.
Thierry Roland meninggal dunia tahun 2012. Laga amal untuk menghormatinya kemarin, berhasil mengumpulkan uang sebanyak 1.800 poundsterling, atau sekitar Rp 32 juta, dan disumbangkan kepada yayasan bernama Envoludia.
Yayasan ini bergerang dalam bidang pendampingan bagi anak-anak dan orang dewasa yang menderita cerebral palsy.
Ronaldo dan Wenger adalah bukti bahwa faktor U (usia) bukan alasan untuk beraktvitas. Tinggal dibutuhkan semangat, kegigihan, dan disiplin untuk selalu bugar dan prima.