Viral Medsos

HEBOH, Baru 2 Bulan Ketemu Kedua Remaja Ini Langsung Menikah dan Tak Mau Sekolah Lagi

Menikah muda itu pilihan seperti yang dialami pasangan Ira Budiarti dan Zainal Arifin (14) dari Kalimantan Selatan

instagram @makassar_iinfo/Youtube Akbar Laksana
Pernikahan Ira dan Arifin dari Kalimantan Selatan 

"Setelah menikah keduanya nggakj lagi  jalan-jalan keluar, diam saja di rumah. Yang perempuannya bisa nyuci, yang lakinya bisa kerja. Sebagai orang tua selama 3 tahun kita yang merangkul dulu. Nah setelah 3 tahun baru dinikahkan lagi ke KUA," tukas Janariah. 

Simak selengkapnya di sini :

Anak SMP Nikahi Anak SD Bikin Heboh, Keluarga Bilang Terpaksa untuk Hindari Zina

Pernikahan pasangan usia belia D (15) dan DA (14) di Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, pada hari Jumat (1/2/2019), menjadi viral di media sosial.

Kedua orangtua dari pasangan anak-anak itu mengaku terpaksa menikahkan karena untuk mencegah perbuatan zina yang dilarang agama.

Dilansir dari Banjarmasinpost.co.id, keduanya selalu membangkang saat diingatkan untuk tidak selalu berduaan.

"Terpaksa dinikahkan, karena tidak mau ditegur lagi, ditegur di rumah kabur ke rumah perempuannya, ditegur di rumah perempuan kabur ke rumah orang lain," kata ayah kandung DA, mempelai pria.

Seperti diketahui, D masih duduk di bangku SMP dan suaminya, DA, masih tercatat sebagai siswa kelas 5 sekolah dasar.

Keduanya telah menikah dan mendapat persetujuan dari keluarga dan kerabat mereka.

Salah satu alasan pihak keluarga kedua mempelai adalah mencegah kedua anak itu melanggar kaidah agama.

Meski demikian, pernikahan tersebut segera menjadi sorotan dari pemerintah daerah setempat.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Balangan Nor Ainani membenarkan kasus pernikahan dini tersebut.

Beberapa petugas sudah mendatangi keluarga serta kedua anak yang dinikahkan.

"Terjadinya kemarin," katanya, Jumat (1/2/2019).

Langkah-langkah yang diambil petugas adalah memberikan pembinaan kepada pasangan D dan DA agar masa depan kedua anak itu tidak terganggu.

Selain itu, petugas juga melakukan pendampingan terkait kesehatan, reproduksi, dan kelanjutan pendidikan bagi kedua anak tersebut.

Petugas juga memberikan pengertian tentang legalitas terhadap status perkawinan yang dijalani oleh kedua anak tersebut. (CC)

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved