Mohamed Salah Bisa Bermain dengan Mata Tertutup

Mohamed Salah bisa bermain bola dengan mata tertutup. Itulah pujian yang diberikan kepada pesepak bola Mesir ini, setelah kemenangan Timnas Mesir atas Timnas Republik Kongo, di laga kedua Grup A Piala Afrika 2019.

Pujian itu datang dari legenda sepak bola Zambia, Kalusha Bwalia, saat dia memulai ulasannya untuk pertandingan yang berakhir dengan skor 2-0 untuk Mesir itu.

Salah mencetak gol kedua pada pertandingan itu, dengan sebuah tembakan akurat melalui celah sempit. Bisa jadi aksi pemain Liverpool itu yang membuatnya menuai pujian dari Bwalia.

Meski bermain di posisi Nomor 10 (penyerang di belakang striker), Salah lebih banyak bertindak sebagai striker dalam laga dini hari tadi. Dia dalam posisi menggantung, siap menerima umpan-umpan jauh.

Menjelang menit ke-43 dia mendapat umpan jauh dari Mahmoud Trezeguet, menggiringnya menghadapai dua pemain belakang Kongo, dan menembakkan bola melalui celah sempit di antara dua epmain Kongo tersebut.

"Mohammed Salah bahkan bisa bermain dengan mata tertutup. Saya tahu betul soal dirinya. Dia punya taktik dan ide untuk membawa timnya ke jalur juara," katanya.

Bwalia juga memuji Trezeguet, yang tadi pagi memberi asis bagi gol Salah. Katanya, pemain klub Kasimpasa, Turki itu layak bermain di liha besar di Eropa.

Statistik pertandingan yang dilansir Whoscored memperlihatkan, Salah melepaskan lima tembakan. Dua mengarah tepat ke gawang, dan tiga lainnya berhasil diblokir pemain lawan.

Javier Aguirre,Pelatih Mesir, menerapkan strategi yang cukup tepat dalam emnghadapi Kongo. Skuad berjuluk The Leopards memang memburu kemenangan setelah secara mengejutkan dikalahkan Uganda di laga pertama.

• PREVIEW Mesir vs RD Kongo. Mohamed Salah Menjadi Striker

• Mohamed Salah Disangka James Bond

Maka, seperti halnya macan tutul yang ganas memburu mangsanya, Kongo terus menekan pertahanan Mesir. Namun Leoprads ini kurang cepat dalam mengejar dan membendung Salah.

Gol pertama Mesir diperoleh di menit ke-25, dari kaki Ahmed El Mohamedy. Kapten skuad berjulukan Firaun berdiri di posisi yang tepat untuk menyambut bola muntah di depang gawang Kongo.

Ketika itu situasi tendangan bebas, dan kiper Kongo, Ley Matampi, bisa menepis bola. Hanya saja, bola jatuh di depan kaki Mohamedy, sehingga pemain bek kanan Mesir itu mengendalikan bola dengan kaki kiri dan mensonteknya masuk ke gawang dengan kaki kanan.

Sementara itu, Aguirre memuji pertahanan skuadnya, yang mendapat gempuran dari bertubi-tubi dari Kongo. Bayangkan, Leoprads melepaskan 16 tembakan dan 11 di antaranya mengarah tepat ke gawang Mesir.

Kiper Mesir, Mohamed El-Shenawy bermain cemerlang, dengan melakukan tiga penyelamatan penting.

"Kami berhasil mengendalikan situasi dan memperoleh kemenangan, meski di menit-menit terakhir performa kami kedodoran karena kelelahan," katanya.

Dengan kondisi tersebut, Aguirre menyiratkan akan melakukan rotasi untuk laga ketiga, melawan Uganda.

Juara grup

Laga tersebut sudah tidak berpengaruh lagi bagi Mesir, karena dengan kemenangan atas Kongo, Mesir memiliki 6 poin dan lolos ke babak 16 Besar.

Dan yang terpenting, mereka sudah menjadi juara Grup A.

Posisi pemuncak grup itu berkat bantuan dari laga antara Uganda versus Zimbabwe, yang berakhir imbang 1-1.

Dengan hasil tersebut, Uganda berada di peringkat 2 Grup dengan nilai 4, diikuti Zimbabwe yang emmiliki nilai 1.

Kongo, yang sudah mengalami dua kekalahan, berada di urutan buncit. Hal ini sangat menyesakkan hati pemain dan pelatih Kongo.

"Kami tidak layak kalah, sebab kami bermain sangat baik di laga kontra Mesir. Saya kasihan dengan para pemain yang sudah bermain sangat baik di pertandingan ini. (Mohamed) Salah dan (Mahmoud) Trezeguet adalah dua pemain yang hebat, dan memberikan pembeda bagi Mesir," kata Florent Ibenge, Pelatih Kongo.