Susy Susanti Ingin Punya Pebulu Tangkis Tunggal Putri Berjiwa Petarung

Kepala pelatih Rionny Mainaky juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas performa dan prestasi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia.

Super Ball/Celestinus Trias HP
Susy Susanti di sela-sela kejuaraan bulu tangkis Superliga Junior 2018 di GOR Djarum Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/10/2018). (Super Ball/Celestinus Trias HP) 

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Susy Susanti mengakui nomor tunggal putri masih tertinggal dan perlu waktu untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

Susy Susanti juga mengakui bahwa tunggal putri harus bekerja keras untuk memperbaiki performanya.

Kepala pelatih Rionny Mainaky juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas performa dan prestasi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia.

"Saat ini tunggal putri ekstra kerja keras. Saya ingin memacu semangat mereka. Saya katakan,"Saya tidak bisa menerima. Kami bisa, bukannya tidak bisa. Walaupun hanya satu orang, tapi bisa". Bagaimana caranya menemukan yang satu orang ini," ujar Susy Susanti.

Susy mengatakan bahwa PP PBSI berharap kepada Gregoria Mariska Tunjung.

Namun, performa Gregoria di lapangan masih jauh dari sempurna.

Tinggalkan YG Entertainment, Go Jun Hee Dikabarkan Gabung ke 8D Entertainment

Seungri Eks BigBang Dijerat 7 Kasus Terkait Kasus Prostitusi

Gelar Kampanya, Wanna One Raih 100 Juta Won untuk Selamatkan 33 Pasien Jantung

Salah satu faktornya adalah karena Gregoria kurang disiplin dengan dirinya sendiri.

"Kami berharap di Gregoria, tapi dia masih on-off. Kadangkala dia kalah dengan dirinya sendiri," ucap Susy Susanti dilansir Kompas.com dari Badmintonindonesia.org.

"Gregoria juga kurang menjaga badannya. Dia harus disiplin dengan dirinya sendiri. Kalau tidak bisa menjaga kondisi, akan berdampak pada latihannya yang terpotong," lanjut Susy Susanti.

Susy juga mengungkapkan bahwa pebulu tangkis tunggal putri harus berani di lapangan menghadapi siapa pun lawannya.

"Nekat dulu di lapangan. Harusnya berpikir dia atau saya yang mati? Berpikir seperti perang, kalau tidak melawan, kita yang akan mati. Itu yang kami terapkan dan saya sendiri juga gemas," kata peraih medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992 ini.

Seungho MBLAQ Keluar Wajib Militer dan Siap Bertemu Para Penggemar

Go Won Hee Tidak Peduli Digosipkan Lakukan Operasi Plastik

Penyanyi Psy Diperiksa Polisi Terkait Kasus Layanan Prostitusi

Cara berfikir pemain saat bertanding, menjadi salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang menjadi hambatan di lapangan saat bertanding.

"Di lapangan itu harus mau mengejar bola ke manapun, mungkin ini sepertinya sepele, tapi akan menjadi kebiasaan," paparnya.

Menurut Susy, perkembangan perbaikan di tunggal putri membutuhkan waktu yang lama.

Bahkan, Susy mengungkapkan dari 100 persen, perbaikan performa tunggal putri masih menyentuh angka 20-30 persen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved