Film
Hanung Bramantyo Yakin Pramoedya Ananta Toer Bangga Melihat Novel Bumi Manusia Diangkat ke Film
Sutradara Hanung Bramantyo merasa beruntung ketika rumah produksi Falcon Pictures mempercayakan penggarapan film Bumi Manusia kepadanya.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Sutradara Hanung Bramantyo (44) meyakini jika mendiang Pramoedya Ananta Toer akan merasa bangga saat mengetahui salah satu karya sastranya kini diangkat menjadi film layar lebar.
Buah perjuangan dan pemikiran sastrawan ternama Pramoedya Ananta Toer sekarang membuahkan hasil, salah satunya dikenalkan ke generasi muda lewat film.
Novel masterpiece Pramoedya Ananta Toer berjudul Bumi Manusia itu diangkat Hanung Bramantyo bersama rumah produksi Falcon Pictures menjadi cerita film berjudul sama.

"Pak Pram (sapaan akrab Pramoedya Ananta Toer) pasti bangga karena salah satu novelnya dibuatkan dalam film," kata Hanung Bramantyo berbincang di Studio 1 Bioskop XXI Epicentrum Walk, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).
Ketika Pramoedya Ananta Toer menuliskan kisah dalam novel Bumi Manusia lewat potongan-potongan kertas semasa dalam penahanan di Pulau Buru, Maluku, banyak tahanan yang ditangkap penguasa masa itu tanpa melalui proses peradilan.
• Peran Annelies Membuat Mawar de Jongh Mengenal Pramoedya Ananta Toer dan Novel Bumi Manusia
• Memainkan Peran Utama di Film Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan: Dilan dan Minke itu Berbeda
"Dulu beliau menulis hanya lewat kertas, nggak ada laptop seperti sekarang," kata Hanung Bramantyo.
Tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer itu, termasuk novel Bumi Manusia, dikisahkannya ketika berada dalam proses penahanan di Pulau Buru.
Ketika Pramoedya Ananta Toer hidup dari balik jeruji besi itu, ada ratusan tahanan yang yang ditangkap dan dihukum tanpa peradilan.

"Bayangkan, waktu itu, kakek atau nenek, bapak atau ibu kalian ditangkap penguasa karena hanya berbeda ideologi dan punya partai," jelas Hanung Bramantyo.
Hanung Bramantyo merasa beruntung dapat bertemu Pramoedya Ananta Toer saat masih kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
"Saya bertemu Pak Pram sesaat setelah beliau dibebaskan, saat saya kuliah di IKJ, di usia 20 tahun," jelas Hanung Bramantyo.
• Setelah Dilan, Tantangan Iqbaal Ramadhan Adalah Memainkan Peran Minke di Film Bumi Manusia
• Air Mata Hanung Bramantyo Menetes Ketika Poster Film Bumi Manusia Diluncurkan ke Publik
Seingat suami bintang film Zaskia Adya Mecca tersebut, ketika pertemuan terjadi, kala itu telinga Pramoedya Ananta Toer sudah tidak bisa mendengar jelas karena dihajar tentara.
"Saya hanya orang beruntung yang diberikan berkah oleh Allah sebagai kepanjangan tangan Pak Pram dan dipercaya membuat film Bumi Manusia," ujar Hanung Bramantyo.
Hanung kemudian bertanya, mengapa novel Bumi Manusia menjadi besar dan otentik di masa sekarang?
