Isu Makar
Sore Ini Keterangan Kivlan Zein Dikonfrontir dengan 6 Tersangka Perencana Pembunuhan 4 Pejabat
Kuasa Hukum Kivlan Zein Muhammad Yuntri memastikan bahwa Selasa (18/6/2019) sore ini penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan melakukan konfrontasi
Penulis: Budi Sam Law Malau |
SEMANGGI, WARTAKOTALIVE.COM -- Kuasa Hukum Kivlan Zein Muhammad Yuntri memastikan bahwa Selasa (18/6/2019) sore ini penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan melakukan konfrontasi keterangan Kivlan Zein dengan 6 orang tersangka perencana pembunuhan 4 pejabat nasional dan penyuplai senjata api serta Habil Marati, yang disebut-sebut sebagai penyandang dana rencana pembunuhan itu.
"Ya, hari ini akan dikonfrontasi keterangan Pak Kivlan. Sekitar jam 5 sore ini, agendanya," kata Yuntri, Selasa (18/6/2019).
Menurutnya semua tersangka eksekutor rencana pembunuhan mulai dari Iwan Kurniawan hingga Fifi, sang pemasok senjata api serta Habil Marati yang merupakan penyandang dana akan dihadirkan penyidik dalam konfrontasi itu, termasuk kliennya Kivlan Zein.
"Konfrontasi ini akan menentukan apakah tuduhan ke Pak Kivlan, benar apa tidak. Juga daripada berita yang disangkakan kepada Habil Marati. kalau tidak sesuai tuduhan, ya nanti Pak Kivlan dibebaskan dari kasus itu," kata Yuntri.
Yuntri menjelaskan Kivlan sudah membantah semua tuduhan yang menyatakan ia yang menyuruh mencari senjata api dan membunuh 4 pejabat nasional dengan dana yang berasal dari Habil Marati.
"Nnti dikonfrontir semua. Terutama kita sudah membntah apa yg disampaikan oleh Iwan. Karena saksi kunci daripada Habil Marati itu Iwan. Nah, kita bantah semua itu. Dengan adanya itu kan, tidak membuktikan keterlibatan Kivlan di situ," katanya.
Sebab kata dia, dana dari Habil Marati ke Kivlan Zein bukan untuk membeli senjata api apalagi merencanakan pembunuhan 4 tokoh nasional
"Tetapi untuk aksi demonstrasi anti komunis di momentum peringatan Supersemar 11 Maret. Dana itu diberikan Pak Kivlan ke Iwan ini," katanya.
Sebelumnya tersangka kasus kepemilikan senjata api dan dugaan makar Mayjen (Purn) Kivlan Zein rampung menjalani pemeriksaan, sebagai saksi tersangka lainnya yakni Habil Marati di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (17/6/2019) malam.
Habil Marati disebut sebagai penyandang dana rencana pembunuhan 4 pejabat nasional dengan memberikan uang 150.000 dolar singapura atau senilai Rp 150 Juta ke Kivlan Zein dan Rp 60 Juta ke Iwan, eksekutor pembunuhan 4 pejabat nasional.
Yuntri menjelaskan kliennya rampung diperiksa sekira pukul 21.00. Kivlan katanya diperiksa sejak pukul 11.00.
"Memang tadi pemeriksaan sudah selesai. Pemeriksaan lumayan lama dari jam 11. Istriahat beberapa kali, solat dan sebaginya kemudian selesai barusan. Penyidik hanya konfirmasi tentang aliran dana saat pemeriksaan," kata Yuntri usai mendampingi Kivlan Zein diperiksa di Polda Metro Jaya, Senin (17/6/2019) malam.
Menurut Yuntri ada sekitar 23 pertanyaan yang ditanyakan penyidik dan dijawab Kivlan Zein.
'"Ada 23 pertanyaan lebih kurang. Jadi sudah kita bantah semua, bahwa tidak ada keterlibatan aliran dana yang mengarah kepada pembunuhan dan pengadaan senjata. Semua tidak ada. Intinya itu," kata Yuntri.
Karenanya kata Yuntri kemungkinan Selasa (18/6/2019) dilakukan gelar perkara dengan mengkonfrontasi keterangan Kivlan Zein dengan semua saksi yang terlibat saat itu termasuk 6 orang tersangka perencana pembunuhan 4 pejabat nasional dan penyuplai senjata api.
"Besok kemungkinaan akan diadakan gelar perkara atau konfrontasi antara semua saksi saksi yang terlibat saat itu. Kalau ini terbukti bahwa tidak ada kaitan, dengan Pak Kivlan, maka kita minta ini di closed," kata Yuntri.
Menurutnya keterangan Kivlan dan semua saksi yakni 6 orang tersangka perencana pembunuhan 4 pejabat nasional dan penyuplai senjata api serta Habil Marati akan dikonfrontir.
"Dikonfrontasi antara para saksi saksi tadi tentang kesaksian mereka dengan keterlibatan Pak Kivlan, tentang aliran dana khususmya tentang Habil Marati. Semua eksekutor dan penyuplai senjata didatangkan juga. Kalau tidak terbukti Pak Kivlan support aliran dana untuk tujuan yang dituduhkan baik pembunuhan dan pengadaan senjata ke tersangka, maka kita minta kasus Pak Kivlan ini SP 3 kan (dihentikan-Red)," papar Yuntri.
Sebelumnya Yuntri menuturkan bahwa dari pengakuan Kivlan Zein ke kuasa hukum, bahwa dana dari Habil Marati ke Kivlan Zein bukan untuk membeli senjata api apalagi merencanakan pembunuhan 4 tokoh nasional.
"Beliau pernah bercerita sama kami kuasa hukumnya, bahwa semua aliran dana tidak ada hubungannya dengan pembelian senjata dan tidak ada hubungan dengan masalah oembunuhan dan sebagainya," kata Yuntri.
Menurut Yuntri dana itu diperuntukkan untuk aksi demonstrasi anti komunis di momentum perringatan Supersemar 11 Maret.
"Beliau ini kan komitmen anti komunis. Jadi dalam momentum supersemar 11 maret, Iwan ditugaskan untuk demo dan dia menyanggupi seribu orang dari banten dan sebagainya. Jadi dana untuk itu. Tapi nyatanya tidak ada, dan kemudian Iwan menghilang. Kan begitu dan dicarilah Iwan ini oleh Pak Kivlan dengan Azmi untuk diminta pertanggungjawaban itu," katanya.
"Nah kemudian ada lagi aliran dana Rp 50 Juta untuk tour ke daerah-daerah untuk mengantisipasi gerakan-gerakan komunis," katanya.
Karenanya kata Yuntri, Kivlan Zein mengaku menerima dana dari Habil Marati namun bukan untuk rencana pembunuhan 4 pejabat nasional.
"Mengakui menerima dana, tapi tidak sesuai dengan tuduhan polisi. Hanya demo. Tidak ada kaitan sama sekali dengan masalah pembelian senjata api atau membunuh. Tidak ada sama sekali," katanya.
Menurut Yuntri penyidik juga mengecek rekening Kivlan Zein.
"Soal ini masuk dalam grup WA. Diskusi saja tentang masalah GMBI gitu ya. Itu hanya sifatnya gerakan WA grup untuk diskusi. Tentang masalah kebangsaan dan sebagainya," kata Yuntri.
Ia mengatakan Kivlan Zein dan Habil Marati mengenal sejak beberapa tahun lalu, namun tidak terlalu dekat.
"Pak Habil memberikan uang itu ke Kivlan secara sukarela saja. Karena di diskusi itu berkembang untuk keperluan apa. Untuk anti komunis, sehingga beliau kasih ya begitu," katanya.(bum)