Viral Medsos

Pria Australia Abadikan Momen Langka Ular Piton Telan Buaya, Bikin Merinding

Salah seorang pria di Australia berhasil mengabadikan momen langka. Ia melihat seekor ular piton memangsa buaya air tawar.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
facebook/GG Wildlife Rescue
Ular piton mangsa buaya 

Namun kepada AFP, ia mengatakan, "Sementara ini kami taruh saja ular itu di kandang, biar warga yang penasaran bisa melihatnya," kata Ronal kepada AFP.

Ini merupakan peristiwa kesekian kalinya penemuan ular raksasa oleh warga di pelosok Indonesia.

Sebelumnya pada 14 Juni lalu, seekor sanca kembang sepanjang tujuh meter memangsa seorang perempuan berusia 54 tahun di Muna, Sulawesi Tenggara.

Jasad Wa Tiba, perempuan itu, ditemukan dalam tubuh seekor ular sanca, setelah ia hilang sehari sebelumnya.

Penduduk desa yang menemukan ular sanca itu membujur dengan perut penuh, membedah perutnya dan menemukan perempuan malang itu di dalamnya.

Warga membedah perut ular piton sepanjang sekitar 8 meter yang memangsa Wa Tiba, wanita paruh baya di di Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat (15/6/2018).
Warga membedah perut ular piton sepanjang sekitar 8 meter yang memangsa Wa Tiba, wanita paruh baya di di Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat (15/6/2018). (INILAHSULTRA.COM)

Hal yang sama terjadi Maret 2017, di desa Salubiro, Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, seekor ular berukuran sama, menelan seorang petani.

Penduduk yang mencari petani yang hilang itu menemukannya di dalam perut ular itu.

Berbeda dengan yang terjadi pada awal Oktober 2017, ketika seorang warga Sungai Akar, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, bertarung dengan seekor ular sanca sejenis, sepanjang tujuh meter.

Sebagaimana terjadi baru saja di Pariaman, saat itu pun, Robert Nababan, warga yang menemukannya, awalnya menyangka ular itu adalah pokok kayu tua.

Pada waktu itu, Robert, dibantu sejumlah warga lain, bergulat dengan ular itu yang sempat menggigitnya.

Mereka baru berhasil melepaskan gigitan ular itu dari tangan Robert setelah bertarung selama sekitar 10 menit.

Nasib ular itu berakhir malang dibunuh dan menjadi santapan warga.

Nasib Ular Piton Jadi Santapan

Piton juga menjadi buruan manusia? untuk apa sebenarnya ular piton sehingga keberadaanya juga dicari oleh para pemburu.

Diberitakan Grid.ID pada 23 Juli 2018, dua warga Sulawesi Tenggara berhasil menangkap ular raksasa.

Ular piton ini ditemukan di sungai yang berlokasi di Desa Puuwanggudu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Dua warga sedang memancing ikan ketika melihat ular besar naik ke permukaan air. Mereka pun melumpuhkannya dengan parang.

Penemuan ular piton di Sulawesi bukan hal yang langka.

Sebelumnya bahkan ditemukan tubuh manusia utuh yang dimangsa ular besar ini.

Namun, dikutip dari Intisari Online, rupanya daging piton ini digemari di Manado, Sulawesi Utara.

daging ular yang sudah dikemas
daging ular yang sudah dikemas (intisari)

Saat itu, bahkan ada foto unggahan daging piton dijual di sebuah supermarket di Kota Manado.

Tak hanya di supermarket, rupanya daging piton juga menjadi incaran di pasar tradisional.

Ialah Pasar Beriman di Tomohon yang menjual daging piton, dilansir dari Tribun Jateng.

Posisi ular piton ditaruh atau digantung begitu saja di atas meja dagang.

Aktivitas jual beli daging ular piton di Pasar Beriman sudah berlangsung puluhan tahun.

Di antara berbagai daging yang dijual di sana, rupanya piton termasuk yang paling digemari.

Ular sepanjang tujuh meter dengan diameter tubuh lebih besar dari ukuran paha orang dewasa ini bisa terjual habis dalam satu hari.

 Perhitungan Suara di KPU Pusat Belum Selesai, Rano Karno Optimis Melenggang Jadi Wakil Rakyat

 Kelompok Ijtima Ulama Tanya Maruf Amin, Apakah Masih Mau Pimpin Indonesia Kalau Ada Dugaan Curang?

 6 Zodiak Ini Cenderung untuk Makan Berlebihan, Wah Perlu Direm Nih Makannya

13 Jenis Ular Piton di Indonesia, Sanca Darah Hitam Paling Diincar Pedagang Kulit Hewan

Sanca batik, jenis piton yang memangsa petani di Sulawesi, bukan satu-satunya piton di Indonesia.

Seperti halnya hewan lain, piton yang hidup di Indonesia pun beragam. Ada yang hidup di air, pohon, maupun di bebatuan.

Peneliti ular dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, menguraikan bahwa setidaknya ada 13 jenis piton yang hidup di Indonesia.

Apa saja dan bagaimana ciri-cirinya?

Berikut uraian singkat berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari Reptile Database dan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Sanca Batik (Python reticulatus)

Punya pola warna menyerupai batik. Penyebarannya di seluruh Asia Tenggara.

Di Indonesia, bisa dijumpai dari Sumatera hingga Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Jenis ini terdaftar sebagai reptil terpanjang di dunia. Panjangnya bisa mencapai 8 meter.

Sanca Bodo atau Python Burma (Python bivittatus)

Piton ini merupakan jenis yang paling fenomenal.

Tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Bali, piton ini makin sulit ditemui di hutan yang jadi habitat aslinya tetapi justru jadi spesies invasif di Amerika Serikat. Jenis piton ini banyak diperdagangkan sehingga statusnya menurut IUCN pun "Rentan".

Sanca Darah (Python brongersmai)

Jenis piton ini ditemukan di Sumatera. Tubuhnya pendek, maksimal 3 meter, dam cenderung gemuk.

Ciri utamanya adalah warna tubuh yang kemerahan, menyerupai darah. Ular ini juga kerap disebut sebagai ular sawah darah atau ular tepek.

Sanca Darah Hitam (Python curtus)

Spesies ini juga ditemukan di Sumatera dan memiliki tubuh pendek seperti P brongersmai. Bedanya, warnanya cenderung lebih gelap.

Sanca darah hitam juga jadi salah satu incaran pedagang kulit hewan sebab pola warnanya yang menarik untuk bahan dasar tas, sepatu, atau aksesori lainnya.

Puraca (Python breitensteini)

Jenis ini sebelumnya dianggap satu spesies dengan Phyton curtus namun akhirnya dipisahkan.

Ular ini endemik Borneo dan punya warna dominan coklat. Oleh warga lokal, ular yang tak akan lebih dari 3 meter ini kerap disebut ripung atau lipung.

Sanca Hijau (Morelia viridis)

Di Indonesia, jenis ini ditemukan di Papua. Bila jenis sanca lainnya berwarna gelap, jenis ini berwarna hijau terang.

Berukuran tak terlalu panjang, ular ini banyak ditemukan di pepohonan.

Ular berwarna hijau agar bisa menyamarkan diri sebagai dedaunan.

Sanca Bulan (Simalia boeleni)

Jenis piton ini hidup di pegunungan Papua pada ketinggian lebih dari 1.750 meter di atas permukaan laut. Warnanya cenderung kehitaman.

Panjang tubuh dewasanya hanya sekitar 3 meter sehingga mangsanya pun hewan-hewan kecil.

Sanca Permata (Morelia amethistina)

Wikipedia Morelia amethistina

Piton ini juga dijumpai di Papua. Karakteristik utamanya adalah warna sisik yang terang menyerupai permata.

Sanca permata terpanjang yang pernah ditemukan mencapai 8,5 meter. Tapi, itu langka. Biasanya, ukuran 5 meter pun sudah tergolong besar untuk jenis ini.

Piton Halmahera (Morelia tracyae)

Wikipedia Morelia tracyae

Jenis piton ini mirip dengan sanca permata tetapi tersebar di wilayah berbeda. Morelia tracyae tersebar hanya di wilayah Halmahera, mencakup Ternate, Tidore, hingga Tanimbar.

Piton Maluku (Morelia clastolepis)

Wikipedia Morelia clastolepis

Jenis ini tersebar di wilayah Maluku. Karakteristik utamanya adalah warna tubuh yang coklat terang.

Sanca Pelangi (Liasis fuscus)

Wild Herps Liasis fuscus
Jenis piton ini ditemukan di Papua. Warna tubuhnya sebenarnya coklat, tetapi akan menyerupai pelangi bila terkena cahaya. Ular ini aktif pada malam hari. Saat siang, ular ini biasanya bersembunyi di vegetasi atau di dekat sungai.

Sanca Mata Putih (Liasis savuensis)

Pythonidae.nl Liasis savuensis

Jenis ini juga tersebar di Papua.

Panjangnya hanya sekitar 1,5 meter sehingga kadang disebut piton terkecil di dunia. Karakteristik utamanya adalah bagian mata yang berwarna putih.

Ular ini biasanya memangsa tikus dan hewan berukuran sedang.

Sanca Coklat (Leiophyton albertisii)

Pythonidae.nl Leiophyton albertisii

Piton berwarna ini bsia ditemukan di Papua. Warnanya sebenarnya coklat tetapi akan tampak mengkilau bila terkena cahaya.

Panjangnya tak lebih dari 2,5 meter. (BBC Indonesia dikompilasi dengan berbagai sumber)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved