Kereta Cepat
Perizinan Kereta Cepat di Bandung Tuntas, Berapa Harga Tiket Termurah Saat Operasi Tahun 2021?
"Sekarang itu sudah selesai dan sudah ada pernyataan kesepakatan di atas materai antara masyarakat dengan pihak investor"
Pemerintah Kota Bandung mengklaim bahwa soal perizinan pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, untuk wilayah Kota Bandung sudah selesai.
Hal tersebut seiring dengan telah diterimanya permohonan izin untuk melaksanakan proyek tersebut di salah satu titik yang berada di wilayah Kota Bandung.
Yaitu izin pembangunan jalan pintas di wilayah Kelurahan Cirangrang, Kecamatan Babakan Ciparay.
• Terowongan Walini 608 Meter Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Tembus Perkebunan Maswati
• Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pekerjakan 558 Orang Asing, Pekerja Lokal 1.388 Orang
Di wilayah ini sempat ada gesekan dengan masyarakat terkait proyek kereta cepat itu.
"Sekarang itu sudah selesai dan sudah ada pernyataan kesepakatan di atas materai antara masyarakat dengan pihak investor," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan. Wastukancana, Bandung Sabtu (15/6/2019)
"Ganjalannya hanya tinggal itu dan sudah tidak ada masalah, ya tinggal diproses," imbuhnya kepada TribunJabar
• Mulai Hari Ini Jalan Setiabudi Tengah Ditutup karena Proyek LRT Jabodebek, Begini Kondisi Terkini
Menurutnya hal tersebut, pemberian izin tersebut merupakan upaya Pemkot Bandung dalam mendukung akselerasi pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Proyek itu ditargetkan rampung pada tahun 2021 mendatang.
Pemerintah Kota Bandung pun lanjutnya akan membantu mega proyek tersebut, sesuai dengan kapasitas dan kewenanganya.
Dengan demikian maka Kereta Api Cepat Indonesia Cina (KCIC) bisa melengkapi persyaratan administratif, sehingga Pemkot Bandung bisa langsung memproses izin tersebut.

Lebih jauh secara regulasi, Ema akan meminta jajarannya mempercepat proses izinnya.
Ema menjelaskan bahwa upaya tersebut perlu dilakukan, karena target penyelesaian pembangunan proyek layanan transportasi massal itu hanya menyisakan waktu dua tahun lagi.
Jika pembangunannya lancar, maka warga Kota Bandung bisa segera menikmati fasilitas tersebut.
"Semua aspek formal sudah terpenuhi, jadi Pemda dalam proses pengeluaran SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) sudah menjadi suatu keharusan. Dalam konteks pelayanan publik tentu harus secepatnya kita keluarkan," ujar Ema.
• CPNS 2019 Tahap Kedua yang akan Diseleksi Calon P3K , Begini Penjelasan Resmi dari BKN
Meski begitu, Ia tetap meminta KCIC tetap menunggu sampai proses administrasi dan perizinan selesai.
Sebelum itu tuntas, KCIC tidak dapat membangun apapun di wilayah yang sudah ditentukan.
"Tadi saya minta, biar semua ini tertib berjalan dengan benar, jangan sekali-kali sebelum izin keluar sudah ada aktivitas. Itu komitmennya. Mau proyek apapun, karena hukum tidak diskriminatif," ucapnya.
Ia mengaku akan semaksimal mungkin memberikan kepastian hukum kepada KCIC dan masyarakat agar pembangunan bisa berjalan dengan baik.
"Oleh karena itu kepastian hukum itu harus diutamakan, karena salah satu prinsip di dalam perzininan adalah kepastian hukum."
"Apalagi ini program strategis nasional yang harus didukung semua pihak, maka akan kita bantu sesuai kapasitas dan kewengan kita," katanya.
Tiket Paling Murah
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan informasi terbaru perihal perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Selain perihal tipe kereta, PT KCIC juga membeberkan harga tiket moda transportasi modern yang direncanakan beroperasi mulai 2021 tersebut.

Manajer PR & CSR PT KCIC Deni Yusdiana mengatakan, harga tiket sejauh ini masih mendasarkan pada studi kelayakan (feasibility study) yang telah dilakukan oleh perseroan.
"Jadi kami kisarannya di harga yang paling terendah di sekitar US$ 16 (Rp 227.200 dengan kurs Rp 14.200/US$). Yang paling feasible di situ," kata dia seperti dikutip Detik Finance, Sabtu (15/6/2019).
PT KCIC juga bakal menjual tiket dengan harga yang bervariasi. Hanya saja, Deni belum bisa membocorkan secara perinci.
Yang jelas, harga kategori lain lebih tinggi, bergantung kepada jumlah kursi dan fasilitas yang tersedia.
"Kalau yang US$ 16 itu yang dua-tiga (baris kanan-kiri) jadi satu baris lima (kursi). Iya betul (lebih banyak jumlah kursinya). Fasilitas kursinya kualitasnya berbeda," tambahnya.
Hasil Survei
Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan menyerap 87 ribu tenaga kerja yang terbagi dalam 3 tahap.
Pertama, tahap konstruksi kereta cepat menyerap 39 ribu tenaga kerja, tahap pembangunan TOD menyerap 20 ribu tenaga kerja dan pada saat operasional menyerap 28 ribu tenaga kerja.
Hasil survei yang dilakukan LAPI ITB kepada pengguna transportasi publik maupun kendaraan pribadi pada rute Jakarta-Bandung menunjukkan akan pindah menggunakan kereta cepat.
Dari 140.000 penumpang setiap harinya sebanyak 21% atau sekitar 29 ribu orang menyatakan akan berpindah kepada kereta cepat, karena memiliki keunggulan 4 in 1; cepat, hemat, aman dan nyaman (lihat hasil survei)
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas kala itu Sofyan Djalil menyatakan kereta cepat penting demi Indonesia di masa mendatang.
Menurutnya, infrastruktur transportasi yang memadai merupakan suatu keharusan bagi Jakarta dan Bandung, salah satu pilihannya adalah kereta cepat.
“Seharunya kita melihat dalam visi jangka panjang. Coba bayangkan 30-50 tahun yang akan datang. Nantinya Jawa menjadi kota pulau, Jakarta-Bandung dalam perspektif ini kita harus lihat,” ujar Sofyan.
Perjalanan Jakarta- Bandung yang selama ini ditempuh rata-rata 3 – 4 jam bisa dipangkas menjadi hanya 35 – 45 menit saja.
Jadi jauh lebih cepat dan efisien dari sisi waktu, karena tidak terkendala dengan kemacetan.
• Harga Rp 2 Jutaan, Kamera 2in1 Fujifilm Instax LiPlay Tak Sekadar Kamera Instan, Ini Keunggulannya
Selain waktu tempuh singkat, kereta cepat juga memiliki keunggulan lebih hemat dari sisi biaya maupun penghematan energi.
Tarif kereta cepat yang rata-rata Rp 200.000 pada tahun 2019, diprediksi akan lebih hemat dibanding menggunakan kendaraan pribadi maupun travel.
Saat ini, menggunakan kendaraan pribadi biayanya berkisar 160.000 – 175.000 dengan asumsi BBM 100 – 120.000 dan tol 50.000.
Begitu juga ongkos naik travel berkisar 150.000 – 175.000 dan pada tahun 2019 diprediksi akan naik, mungkin bisa di atas 200.000.

ILUSTRASI Pantauan udara kepadatan arus mudik di ruas Tol Purbaleunyi di Cileunyi,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Kompas/Riza Fathoni)
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal Sutisno mengaku para pengusaha menyambut baik kereta cepat Jakarta Bandung.
Transportasi itu akan menjawab keluhan pengusaha, terhadap kemacetan jalur Jakarta-Bandung yang sudah sangat padat.
Apalagi pada musim liburan, kepadatannya sudah menggila.
“Bandung dulu dikenal Paris Van Java. Tapi sekarang jadi Paris van Hotel karena banyak hotel. Tiap tahun tamu selalu bertambah. Karenanya kepadatan Bandung harus bisa diurai. Ini yang sangat diharapkan pengusaha,” ungkap Agung.
• Hari Ini Meluncur di Tanah Air, Oppo Reno Berkamera Selfie Pop-up Segitiga plus Kamera Utama 48 MP
Menurut pakar transportasi ITB Harun Al Rasyid Lubis, Ph.D kereta cepat juga membuat mutu lingkungan terjaga karena tidak menimbulkan polusi serta akan berdampak positif pada efisiensi energi.
Kereta cepat jauh lebih hemat energi dibanding moda transportasi lain seperti mobil maupun pesawat.
“Berdasarkan hasil survei di beberapa negera seperti UIC, Prancis, penghematan energi yang bisa didapatkan 8,5 kali lipat per kilometer dibandingkan menggunakan moda transportasi lain,” ujarnya.
Karena itulah, saat ini kereta cepat masuk dalam daftar proyek papan atas di semua negara.
Kereta Semi Cepat
Selain kereta cepat Jakarta-Bandung, juga ada proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Namun agaknya masih berjalan lama. Sebab, saat ini Jepang masih belum menyelesaikan fisibility study (FS) dari proyek tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Jepang sebagai rekanan Indonesia dalam proyek ini memang menyiapkan FS ini panjang dan detail.
"Jadi Jepang sudah memberikan indikasi bahwa dia akan membuat suatu FS yang lebih jelas," ujarnya usai sidang kabinet di Kantor Presiden, Rabu (6/3/2019).
Bahkan Menhub bilang, paling tidak, Jepang meminta waktu untuk menyelesaikan FS satu tahun.
"Karena butuh mendetail, dia ,(Jepang) minta waktu satu tahun untuk penyelesaian FS baru bisa bicara tender dan sebagainya," tambah Budi.
"Jepang cukup konservatif untuk melakukan FS detail. Selama ini yang dikerjakan hanya pra FS," terang dia.
Hal serupa juga sempat diutarakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang berterus terang, proyek ini merupakan keputusan yang sulit bagi pemerintah.
"Terus terang ini merupakan keputusan yang super sulit karena kita pakai standar atau yang lain, masing-masing punya plus minusnya," ujar dia.
Maka itu, ia menargetkan untuk mempresentasikan awal ke presiden soal proyek ini bisa dilakukan paling tidak usai pilpres.
Tapi di sisi lain, Menhub bilang, dalam menyusun FS ini Jepang sudah menyetujui untuk menggunakan komponen dalam negeri (TKDN) lebih besar. Salah satunya dengan menyertakan INKA.