Muhammad Zohri Akan Kuliah di Jurusan yang Didambakannya

Setelah berhasil menembus Olimpiade Tokyo, Lalu Muhammad Zohri berhasil menembus jurusan kuliah yang diinginkannya.

Warta Kota/Alex Suban
Lalu Muhammad Zohri bersama tim estafet 4x100 meter putra Indonesia mempersembahkan medali perak pada Asian Games 2018 dalam babak final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018) malam. Selain Zohri, Indonesia diperkuat Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara. Tampak Bayu mencapai garis finis. 

Manusia tercepat di Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, memperoleh apa yang diinginkannya. 

Dia tidak hanya bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, tapi juga diterima di jurusan yang didambakannya, yakni  Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram.

Bukan hanya itu, sprinter ini diterima di fakultas itu melalui jalur khusus tanpa tes, dan bebas biaya. Demikian menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) NTB, Husnanidiaty Nurdin, yang dilansir Kompas.com.

"Zohri diterima di IKIP melalui jalur khusus prestasi. Itu tanpa tes dan bebas biaya alias dapat beasiswa. Dia menyongsong cita-citanya yang ingin menjadi guru olahraga," kata Husnanidiaty, Sabtu (15/6).

Dia berharap, dengan bekal pendidikan di IKIP Mataram, Zohri dapat menggapai cita-citanya di masa depan. "Untuk meraih cita-cita, dia harus kerja keras dan fokus, baik di olahraga ataupun pendidikan. Semoga cita-citanya bisa tercapai untuk menunjang masa depannya," kata Husnanidiaty.

Husnanindiaty selama ini selalu mendampingi Zohri, yang digembleng di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Nusa Tenggara Barat (PPLP NTB) sejak 2016.

Remaja asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini dinyatakan lulus dari SMAN 2 Mataram pada pertengahan Mei lalu. Dia mengikuti ujian nasional di di SMA 116 Olahraga, Ragunan, Jakarta.

Ketika selesai mengikuti ujian, dia mengutarakan keinginannya untuk kuliah di jurusan Olahraga IKIP Mataram.

 “Saya kalau kuliah mau di IKIP jurusan olahraga. Saya ikuti Bang Fadlin. Dia sudah sukses lah sekarang. Ada juga senior saya yang sebelumnya berprestasi tapi akhirnya gimana sekarang, makanya saya mau kuliah,” katanya waktu itu.

Olimpiade

Nama Zohri mencuat  setelah memenangkan Kejuaraan Atlet Dunia U-20 di Finlandia, Zohri menjadi spinter 100 meter dengan kecepatan 10.18 detik.

Kemampuan Zohri semakin tak diragukan lagi, setelah pada 19 Mei 2019 kembali mengukir prestasi di kejuaraan Seiko Golden Prix, Osaka, Jepang.

Meskipun finish di urutan ketiga namun Zohri memecahkan rekor nasional yang tak terpecahkan selama 10 tahun, dengan kecepatan 10.03 detik.

Tidak hanya memecahkan rekor nasional, catatan waktu itu juga membuat Zohri lolos kualifikasi Olimpiade 2020. Turnamen multisport itu mensyaratkan limit waktu 10.05 detik untuk nomor 100 meter putra.

Kakak Kandung Zohri, Fazzila, mengaku bangga dengan prestasi adiknya. Meskipun jarang bertemu namun dia dan keluarga selalu mendoakan Zohri.

"Dia jarang pulang ke rumah kayu. Sebentar pulang langsung balik lagi ke Jakarta untuk latihan. Hari Minggu besok dia sudah akan balik. Saya selalu mendoakan dia, agar dia sukses terus," kata Fazilla.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lulus SMA, Zohri Diterima di IKIP Mataram Tanpa Tes",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved