Transportasi Jakarta
Rute LRT Jakarta dari Stasiun Velodrome sampai Pegangsaan Dua Dinilai Tidak Strategis
Rifky menilai wilayah yang dilalui LRT Jakarta hanya didominasi oleh permukiman eksklusif dan tak banyak orang yang menuju ke Kelapa Gading.
Penulis: Rangga Baskoro |
Laporan Wartawan wartakotalive.com, Rangga Baskoro
PULO GADUNG, WARTAKOTALIVE.COM -- Masyarakat yang menjajal Light Rail Transit (LRT) Jakarta menyatakan rute LRT Jakarta yang terbentang sejauh 5,8 kilometer dari Stasiun Velodrome sampai Pegangsaan Dua, tak strategis.
Rifky (30) seorang pengguna jasa membandingkan rute LRT Jakarta dengan moda transportasi massa lainnya yang dibangun di sepanjang kawasan perkantoran.
"Kalau boleh kita bandingkan dengan MRT, itu dia sangat strategis, di tengah kota yang banyak kawasan perkantorannya. Commutter Line juga demikian. Karena itu transportasi tersebut sangat diminati masyarakat," ucap Rifky di Stasiun Velodrome, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (11/6).

Rifky menilai wilayah yang dilalui LRT Jakarta hanya didominasi oleh permukiman eksklusif dan tak banyak orang yang menuju ke Kelapa Gading.
"Kalau kita lihat di sini kan lebih banyak permukiman ya. Perkantorannya pun sedikit. Jadi sangat disayangkan ya untuk transportasi massal," ungkapnya.
Masyarakat lain bernama Hendri (43) mengatakan Jalan Kayu Putih Raya tepat di bawah rute LRT Jakarta juga sangat jarang dilanda kemacetan, sehingga ia memprediksi masyarakat tetap akan memilih untuk menaiki TransJakarta atau pun kendaraan pribadi.
"Belum cukup urgent menurut saya karena jalur di bawah ini enggak macet. Saya rasa kurang pas lah kalau dibangun di kawasan ini," kata Hendri. (abs)