Kesehatan

WASPADA! Buat Pria yang Suka Pamer Otot dengan Cara Ini Bisa Berujung Pada Kematian

Hati-hati buat para pria yang suka pame otot dengan cara menekan pembuluh darah bisa berakibat fatal dari pingsan hingga berujung pada kematian.

Kolase foto instagram @makassar_iinfo dan Youtube Eddie Hall
Seorang pria mencoba pamer otot dada dan lengkap yang mengakibatkan pingsan (kiri) dan atlet angkat besi yang juga pingsan telah angkat besi 

"Dengan pertolongan obat-obatan hormon maupun steroid, maka otot dapat dipacu berkembang lebih cepat," kata Ade.

Percepatan itu bahkan bisa memangkas pencapaian hasil dua hingga tiga kali lebih cepat.

"Apa yang dengan latihan rutin dan normal dapat dicapai dengan lebih cepat," kata Ade lagi.

Akan tetapi, lanjut Ade, penggunaan obat-obatan hormon dan steroid secara serampangan nyatanya mampu menimbulkan efek buruk bahkan kematian pada beberapa atlet binaraga.

Meski dalam kuantitas masih kecil, kasus kematian atau kerusakan organ tubuh pada atlet binaraga ataupun fitness setiap tahun meningkat.

"Memang dengan penggunaan obat-batan ilegal tersebut hasil lima tahun dapat dicapai dalam waktu dua tahun atau bahkan lebih cepat. Tetapi, si pemakai tidak menyadari bahwa pemakaian secara rutin itu dapat merusak hati dan ginjalnya," ungkap Ade.

Kemarin Bung Karno Berulang Tahun ke-118, Ini Sosok Sembilan Istrinya

Putra Sulung Ustaz Arifin Ilham Bersyukur Penuhi Permintaan Ayahnya Meski Sempat Banyak yang Menolak

Ustadz Syahrul Syah Meninggal Usai Salat Tahajud Saat Posisi Ini, Padahal Sempat Mau Kutbah Salat Id

Jokowi dan Prabowo Akhirnya Bertegur Sapa di Tengah Tegangnya Sengketa Pilpres 2019

Ia memberi contoh kematian atlet binaraga di wilayah Bandung dan SUkabumi.

"Pernah ada seorang atlet binaraga yang tampil sebagai juara di sebuah turnamen body building. Di belakang panggung tiba-tiba ia jatuh pingsan dan mengalami koma selama empat hari sebelum meninggal," kata Ade.

"Kalau begini, kan, yang kasihan keluarganya."

Namun, "gaya jalan pintas" ini juga dimungkinkan karena sistem pembinaan olahraga yang ada sekarang.

"Seperti ikut kejuaraan nasional seperti PON. Yang menang di PON saya tahu banyak yang mereka melakukan jalan pintas untuk mencapai bentuk badan ideal. Namun, dengan iming-iming bonus yang begitu besar, apa pun akan dilakukan," kata Ade.

Sementara sanksi yang diberikan sama sekali tidak memiliki efek jera.

"Bonus sudah mereka terima. Kalaupun berdasar pemeriksaan doping, mereka terbukti bersalah, paling dia akan terkena skorsing atau larangan bertanding selama satu tahun. Setelah itu ia dapat bertanding lagi," ungkap Ade.

Karena itulah, Ade berharap sistem penjurian juga menekankan pada aspek natural body buliding dan fitness.

Tubuh yang dinilai harus yang berkembang secara wajar, hasil latihan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved