VIRAL! Napi Nusakambangan Pesan Ojol Agar Bisa Kabur, Ini Isi Chat Lengkap Driver Ojol dengan Napi

SEBUAH percakapan atau chat antara driver ojol dengan napi Nusakambangan menjadi viral di media sosial atau medsos.

Diketahui, napi Nusakambangan pesan ojol agar bisa kabur, bahkan sempat napi Nusakambangan minta baju ke driver ojol.

Rupanya, isi chat driver ojol dengan napi Nusakambangan tersebar ke medsos, dan berikut isi chatnya.

WartaKotaLive melansir Kompas.com, sebuh tangkapan layar berisi chat seorang driver ojek online di Cilacap, Jawa Tengah, yang dapat order dari seseorang yang diduga narapidana (napi) di Pulau Nusakambangan, viral.

• Selain Polisi dan Dishub, Pramuka Kota Tangsel Ikut Bantu Pos Pengamanan Lebaran

• Istri Eko Patrio Viona Rosalina Pernah Diberi Hadiah dari Ani Yudhoyono yang Tak Ternilai Harganya

• Jakarta dan Sekitarnya Cerah Berawan Sepanjang Hari Senin (3/6) Ini

Tangkapan layar ponsel berisi percakapan driver ojol dengan napi Nusakambangan tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Soni Failani di grup Facebook Paguyuban Driver Online Cilacap (DOC) pada 26 Mei 2019.

Hingga berita ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 16 komentar dan di-share sebanyak 599 kali.

Dalam chat tersebut, pemesan meminta agar driver menjemputnya di Nusakambangan dan membawakannya sebuah pakaian.

Dari chat tersebut terlihat pemesan seolah-olah hendak kabur dari Nusakambangan.

• Tercatat 47.575 Orang Tinggalkan Jakarta dari Terminal Kampung Rambutan, Gunakan 1.687 Unit Bus

• Mulai Senin Siang Ini Tol Cijago Seksi 2 Kukusan-Raya Bogor Dibuka Sementara, Ini Masa Berlakunya

• Sandiaga Uno Bertemu Idolanya di New York Hingga Didoakan Sukses Dunia-Akhirat, Siapa Dia?

Berikut isi chat tangkapan layar ponsel yang diunggah aku Facebook tersebut:

Driver : Sore, nunggu di mana ya mas

Pemesan: Mas kenapa ya bolak balik dicancel, Saya di Nusakambangan. Mau kabur bisa bantu nggak mas. Sekalian bawain baju biasa. Ntar saya ganti

Driver: Mau renang apa mas ke daratnya

• Ini Penyebab dan Dampak Harga Pesawat Tiket Mahal di Momen Mudik Lebaran 2019

• Niat Salat Idul Fitri dan Bacaan Takbir Serta Sunah yang Dilakukan Sebelum Berangkat ke Masjid

• Berikut Ini Para Tokoh Nasional yang Tak Hadir di Rumah Duka Hingga Prosesi Pemakaman Ani Yudhoyono

Pemesan: Ya dibawain baju maksudnya. Saya butuh baju biasa

Driver: Ini ojek motor mas bukan ojek kapal

Pemesan: Ntar saya bayar gede mas

Driver: Hati-hati mas mbok dimakan buaya, lagi berkeliaran buayanya

• Niat Salat Idul Fitri dan Bacaan Takbir Serta Sunah yang Dilakukan Sebelum Berangkat ke Masjid

• Bela Ibunya yang Diduga Hendak Dirampok, Anak Pegawai Pajak Tewas Dihujani Bacokan

• Sore Ini Pemerintah Sidang Isbat 1 Syawal 1440 H, PP Muhamaddiyah Tetapkan LEbaran 5 Juni 2019

Pemesan: Malah nakut-nakutin orang saya mau kabur

Menanggapi beredarnya chat tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakat (Kalapas) Batu Nusakambagan Erwedi Supriyatno mengatakan telah mengetahuinya sejak beberapa waktu lalu.

Saat dicek, Erwedi mengatakan bahwa tidak ada napi di Nusakambangan yang melakukan pemesanan ojek online.

"Sekitar 10 hari lalu begitu saya mendengar ada chat antara ojol dan yang mengatasnamakan napi, saya langsung cek semua lapas. Ternyata tidak ada sama sekali napi (yang order ojol)," kata Erwedi melalui pesan singkat, Sabtu (1/6/2019).

• Posko BAZNAS Layani Pemudik Kereta Kelas Ekonomi

• Warga Tangkap Seorang Remaja Mencuri Pakaian Dalam Wanita Milik Tetangganya, Begini Kronologisnya

• Ini Dia Ramalan Zodiak Senin 3 Juni 2019 Sagitarius Tertekan, Aries posesif, Hari Capricorn Senang

Menurut Erwedi hal itu tidak mungkin dilakukan napi.

Chat yang beredar luas di dunia maya tersebut diduga dilakukan oleh seseorang yang iseng.

"Masa ada napi mau kabur ngomong dan naik ojol.

Ojol kan dilarang menyeberang ke NK (Nusakambangan), itu peraturan kami, jadi nggak mungkin bisa. Mungkin hanya orang iseng aja," jelas Erwedi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Chat Driver Ojek Online Dapat Order dari Napi Nusakambangan, Ini Penjelasan Kalapas"