Jose Antonio Reyes di Mata Ramos, Rakitic, dan Monchi

Kepergian Jose Antonio Reyes membuat Sergio Ramos, Ivan Raktic, Monchi, dan Jesus Navas menangis.

Instagram/sevillafc
Jose Antonio Reyes ketika menjuarai Liga Europa bersama Sevilla FC 

Nama Jose Antonio Reyes mungkin tidak sekondang Lionel messi, Cristiano, Ronaldo, atau Mohamed Salah di seluruh dunia.

Namun di Spanyol, tewasnya pemain gelandang ini terasa begitu menohok ulu hati banyak orang.

Siapa yang menyangka bahwa mantan gelandang Sevilla, Arsenal, Real Madrid, Atletico Madrid, Benfica, Espanyol, Cordoba, Xinjiang Tianshan Leopard, dan kini Extremadura, meninggalkan kenangan yang begitu personal bagi rekan-rekannya di sepak bola.

Sergio Ramos, yang bermain bersama Reyes di Akademi Sevilla, skuad Sevilla B, dan tim inti berjuluk Los Nervion itu, merasa terpukul dengan kepergian temannya itu.

"Bisa dibilang kami tumbuh besar bersama. Saya punya ribuan cerita bersamanya, ribuan lelucon," ujar Ramos.

Sergio Ramos dan Jose Antonio Reyes saat sama-sama membela Sevilla.
Sergio Ramos dan Jose Antonio Reyes saat sama-sama membela Sevilla. (Instagram/sergioramos)

Pemain bek tengah Real Madrid ini mengingat Reyes sebagai seseorang yang ceria, selalu tertawa, dan jail.

Mereka bertiga, bersama Antonio Puerta yang lebih dulu meninggal dunia akibat serangan jantung di tengah-tengah pertandingan pada tahun 2007, selalu mengisengi anak baru di Akademi Sevilla.

"Hampir semua ide iseng itu datang dari Reyes," kata Ramos, yang dilansir Daily Mail.

Kepada jurnalis yang merubungnya di Stadion Ramon Sanchez-Pizjuan, kapten Timnas Spanyol ini menyatakan masih belum percaya temannya itu sudah tiada.

Sementara itu, mantan kiper Sevilla yang kini menjabat sebagai direktur sepak bola klub tersebut, Monchi, juga menyatakan belum bisa percaya Reyes sudah meninggal.

Pria bernama lengkap Ramón Rodríguez Verdejo ini mengenang Reyes bukan hanya sebagai pesepak bola yang jenius, melainkan juga seorang teman yang ceria karena selalu tersenyum lebar.

"Matanya seperti selalu bersinar gembira, kadang sorot matanya juga jail. Senang menggoda orang lain, berisik, suka tertawa keras, tapi kadang panasan juga. Dan senyumnya itu..duh...," kata Monchi, yang dilansir laman Diario de Sevilla (DS).

Menurut pria berusia 50 tahun ini, sekarang dia merasa ada yang hilang di hatinya setiap membayangkan senyum Reyes tersebut.

Menurut DS, Monchi menangis ketika peti jenazah Reyes meninggalkan Stadion Ramon Sanchez-Pizjuan pada Minggu (2/6) pukul 22.00 waktu setempat, dibawa menuju Balaikota Utrera.

Sementara masyarakat Sevilla mengiringi kepergian jenazah Reyes dengan menyanyikan himne 100 tahun Sevilla.

Ivan Rakitic, Fernando Navarro, dan Jesus Navas juga termasuk yang menangis saat datang melayat ke stadion milik klub Sevilla tersebut.

DS menggambarkan, mata Navas yang biru indah terlihat merah karena terus-terusan mengeluarkan air mata.

Monchi dan Jesus Navas (kiri) dan para pelayat di Ramon Sanchez Pizjuan.
Monchi dan Jesus Navas (kiri) dan para pelayat di Ramon Sanchez Pizjuan. (Instagram/sevillafc)

Rakitic berteman dengan Reyes saat mereka membela Sevilla, dan memenangi Liga Europa tiga musim beruntun, di bawah asuhan Unai Emery.

"Saya sangat sedih karena Reyes adalah rekan yang diinginkan hampir setiap pesepak bola. Dia membawa kebahagiaan dari luar ke dalam lapangan," kata gelandang Barcelona itu, yang dilansir Football Espana.

Menurut pesepak bola Kroasia tersebut, dia langsung cocok dengan Reyes begitu hari pertamanya di Sevilla.

Bahkan pertemanan mereka terus berlanjut sampai sekarang, dan melibatkan keluarga masing-masing.

"Saya seperti bukan kehilangan teman, melainkan anggota keluarga. Saya masih belum percaya dia sudah pergi. Saya datang karena ingin menghibur keluarganya. Istrinya, anak-anaknya, orangtuanya," ujar Rakitic.

Gelandang berusia 31 tahun mengungkapkan, beberapa hari lalu dia dan Reyes berbicara di telepon, dan merencanakan bertemu lengkap dengan keluarga masing-masing.

Sekarang Rakitic merasa pembicaraan terakhir itu seperti firasat kepergian Reyes.

DS menulis, para pelayat yang datang berasal dari berbagai klub yang pernah dibela Reyes. Dari Real Madrid, tak kurang presiden klub tersebut, Florentino Perez hadir untuk mendoakan Reyes.

Bersamanya datang pula Emilio Butragueño, Raul Gonzales, dan Dani Ceballos.

Sementara Arsenal diwakilkan oleh Emery, yang memang penah menangani Reyes saat dia melatih Sevilla.

Pelatih Arsenal ini bahkan juga hadir di kota kelahiran Reyes, Utrera, dan mengikuti misa Requiem yang digelar di Gereja Santa Maria pada Senin (3/6).

Unai Emery saat melayat Jose Antonio Reyes
Unai Emery saat melayat Jose Antonio Reyes (Instagram/sevillafc)

Bahkan klub rival sekota Sevilla, Real Betis, juga datang melayat, yang diwakilkan oleh Ángel Haro, Lorenzo Serra, Gordillo, Joaquín, dan Juanito.

Sehabis didoakan di Gereja Santa Maria, jasad Reyes akan dikremasi.

Reyes meninggal dunia pada Sabtu (1/6), dalam kecelakaan lalu lintas di luar kota Utrera, Spanyol.

Mobil Mercedes Brabus E550 yang dikendarainya menerobos pagar pembatas jalan, menabrak tumpukan batu bata, terguling-guling, lalu terbakar.

Pesepak bola kelahiran 1 september 1983 itu diperkirakan meninggal seketika, sehingga tubuhnya hangus terbakar.

Bersama Reyes meninggal pula saudara sepupunya, Jonathan Reyes yang baru berusia 23 tahun.

Sementara seorang saudaranya yang lain, Juan Manuel Calderón, berhasil keluar dari mobil, meski pun tubuhnya tetap terjilat api.

Calderón mengalami luka bakar yang parah, mencapai 60 persen bagian tubuhnya, dan saat ini masih dirawat di ruangan khusus.

Ngebut Penyebab Kecelakaan Yang Menewaskan Jose Antonio Reyes

Reyes Ukir Sejarah di Piala Europa

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved