Dikasih Rp 10 Ribu Nggak Mau, Mintanya Rp 25 Ribu, Kuli Panggul Terminal Bekasi Bikin Kesel Pemudik

“Padahal dekat dari depan terminal ke dalam bus. Ini dikasih Rp 5 ribu enggak mau, Rp 10 ribu juga enggak mau. Mintanya Rp 20-25 ribu,

Penulis: Muhammad Azzam |
Warta Kota/Muhammad Azzam
Suasana mudik Lebaran 2019 di Terminal Induk Bekasi, Kota Bekasi, Senin (3/6/2019). Porter di Terminal Induk Bekasi ini menentukan tarif angkut Rp 20.000. 

Sejumlah pemudik yang naik bus dari Terminal Bekasi mengeluhkan keberadaan porter, orang yang menawarkan jasanya untuk mengangkut barang bawaan pemudik (kuli panggul), karena mematok harga tinggi.

“Musim mudik, mau lebaran enggak mau Rp 5 ribu, sini Rp 20 ribu,” kata Aji seorang penumpang bus yang menirukan gaya bicara porter tersebut, kepada Warta Kota, Senin (3/6/2019) kepada Wartakotalive.com.

Aji kecewa dengan para porter yang mematok jasa angkut barang begitu tinggi.

“Padahal dekat dari depan terminal ke dalam bus. Ini dikasih Rp 5 ribu enggak mau, Rp 10 ribu juga enggak mau. Mintanya Rp 20-25 ribu,” tuturnya.

Tak hanya itu, Aji juga jengkel sebab paa porter terkadang langsung ambil barang bawaan tanpa persetujuannya.

“Kita kan baru turun dari mobil naik Grab, lagi bayar abangnya Grabnya belum apa-apa, ini sudah main angkut bawa barang ke bus aja,” ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

Yulianto (30) juga merasakan hal serupa. Ia mengaku kesal lantaran para porter itu main membawa barang bawaannya saja. Padahal ia masi sanggup membawanya.

“Main asal bawa aja, saya kan mau bawa tas sendiri. Masih mampu saya bawanya walaupun banyak barang bawaannya,” katanya.

Ia juga dimintai tarif jasa angkut barang sebesar Rp 20 ribu.

“Iya tadi dimintai Rp 20 ribu, ya saya kasih aja Rp 10 ribu tadi jaraknya kan juga dekat,” ujarnya.
Yulianto menambahkan keberadaan porter ini ada hanya pada saat musim mudik.

“Kayaknya ada pas musik mudik atau libur aja deh. Kalau hari biasa mah kan kendaraan bisa masuk ke dalam terminal,” paparnya.

Pantauan Warta kota, suasana Terminal Induk Bekasi cukup ramai pada Senin (3/6/2019) pagi kemarin. Sejumlah bus datang silih berganti baik yang masuk maupun keluar terminal.

Mulai sepi
Sementara itu, sebanyak 30 ribu pemudik meninggalkan Bekasi menggunakan bus dari Terminal Induk Bekasi.

“Kalau hari ini (Senin--red) diprediksi bakal sepi ya, karena sudah puncak ramainya beberapa hari lalu, yakni H-5 dan H-4 kemarin itu mencapai 7-8 ribu penumpang sehari. Kemarin saja hanya sekitar 4 ribu,” kata Kepala Unit Pengendalian Operasional pada Terminal Induk Kota Bekasi Acim Maulana saat dikonfirmasi, Senin (3/6/2019).

Acim mengungkapkan sudah tidak akan terjadi lagi lonjakan penumpang. Para pemudik yang berangkat, hanya ke Jakarta dekat seperti Bandung, Garut dan Tasikmalaya.

“Pemudik yang jauh-jauh sudah tidak ada, kayak ke Sumatera dan Jawa Tengah atau Jawa Timur. Sekarang masih ada pemudik paling ke Bandung, Garut atau Tasik,” jelasnya.

Acim juga memastikan ketersediaan bus hingga saat ini masih cukup dan tidak sampai terjadi kekurangan bus.

“Alhamdulillah bus cukup ya, 450 bus ditambah 100 bus cadangan. Itu semua cukup dan tidak ada yang sampai tidak kebagian bus,” ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved