Inspirasi Usaha
Albert Mulai Usaha saat Masih Belajar di Kampus, Bangun Pukul 03.00
Usianya masih 21 tahun ketika Albert merintis usaha toko roti dan kue dengan bendera Laritta Bakery pada 2002.
Gara-gara pelanggan tak menyimpan di lemari pendingin, puding yang Albert kirim semenjak pukul 15.000 menjadi basi ketika akan disantap pada pukul 19.00.
Walau bukan kesalahannya, ia tetap bertanggungjawab dan mengembalikan seluruh uang pesanan puding tersebut.
Tapi, sikapnya itu justru mendapat apresiasi pelanggan.
• Perusahaan Rintisan Warung Pintar Punya Target 5.000 Kios Hingga Akhir Tahun
Mereka pun tak berpaling ke toko roti dan kue lain, tetap memilih Laritta Bakery untuk hidangan berbagai acara di kantornya.
Komitmen Albert pada bisnis toko roti dan kue memang kuat.
Bahkan, pernah, pada awal pembukaan gerai, ia menerima 2.000 order roti, meski cuma punya oven satu.
Dari uang muka pesanan itulah, dia membeli oven untuk menyelesaikan order tepat waktu.
Dengan sikap dan kerja kerasnya, saat ini Albert memiliki 10 gerai Laritta Bakery dengan 200 karyawan.
Perinciannya, sembilan outlet bercokol di daerah Surabaya dan satu gerai lagi di Sidoarjo.
Tahun depan, ia berniat menambah dua gerai baru di wilayah Malang serta Gresik.
Banyak manfaat
Albert mengaku, bisnisnya bisa berkembang seperti sekarang tak lepas dari pendampingan PT Bogasari Flour Mills.
Menjadi mitra binaan anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk itu sejak 2010, ia banyak mendapat manfaat dalam pengembangan usaha.
Dia tertarik jadi mitra binaan Bogasari setelah memperoleh banyak masukan dari teman sesama pelaku usaha toko roti dan kue.
Dalam kemitraan itu, Albert tergabung dalam Bogasari Mitra Card, yang merupakan salah satu program tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) Bogasari.