Berita Video

VIDEO: Jelang Lebaran, PKL Penuhi Trotoar Jatibaru dan Kebon Jati Tanahabang

Seorang eks PKL Jatibaru yang sekarang berdagang di Skybridge Tanah Abang, Sulis, juga mengungkapkan hal serupa.

Editor: Ahmad Sabran

Tujuh hari jelang Lebaran 2019, jumlah pengunjung yang memadati lapak-lapak yang berdiri di trotoar Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat terpantau padat, Rabu (29/5/2019) siang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com sejak Selasa siang, kepadatan paling parah terjadi di trotoar Jalan Jatibaru Raya yang berada tepat di bawah jembatan penyeberangan multiguna (skybridge) Tanah Abang. Di sana, para PKL berbaur seolah tanpa sekat dengan para pembeli yang mengerubungi lapak yang rata-rata terpasang pengumuman "obral".

Jalur khusus tunanetra (guiding block) di trotoar pun tercaplok oleh lapak-lapak PKL di sejumlah titik. Seorang ibu-ibu, Miftah yang datang bersama dengan beberapa ibu-ibu lain membeberkan alasannya memilih belanja di trotoar ketimbang di skybridge.

"Di atas mah enggak ada apa-apa. Cuma baju-baju doang itu juga pada sedikit modelnya," kata Miftah ditemui di sela-sela kepadatan arus pejalan kaki di trotoar Jalan Jatibaru Raya, Rabu siang. Miftah mengaku datang bersama tetangganya. Tujuan mereka sama, mencari baju Lebaran buat keluarga mereka.

"Di bawah sini lebih bagus-bagus, pilihan juga lebih banyak. Kerudung saja ada banyak banget kalau terus sampai ke belokan sono," sebut Pramestika, tetangga Miftah, merujuk belokan menuju Jalan Kebon Jati arah Pasar Tanah Abang Blok G.

"Kita malas juga naik ke atas macetnya enggak jauh beda sama di sini. Pegal," imbuhnya.

Pengamatan Kompas.com, PKL yang berdagang di trotoar Jatibaru memang beraneka macam. Ada yang berdagang busana muslim, celana jins, sandal, perhiasan, sampai buah-buahan.

Untuk diketahui, sebagian dari PKL di Jatibaru telah direlokasi ke Skybridge Tanah Abang.

Namun, beberapa PKL yang tak kebagian masih menggelar lapak di trotoar Jatibaru.

"Enggak kedapatan pas itu (saat pendataan oleh Pemprov DKI). Lagian enak di sini lebih ramai kayaknya yang beli. Yang jual juga lebih ramai," sebut Adrian, pedagang kaos. Ditanya soal kekhawatiran diusir oleh aparat, Adrian mengaku tak acuh.

Ia bahkan menunjuk ke arah dua orang petugas Satpol PP yang berdiri mematung di trotoar tempat para PKL berdagang.

"Kalau lagi puasa, mereka juga malas ngusir-ngusir. Kan butuh tenaga. Ngerti juga kali mereka, sama-sama mau Lebaran," ungkap Adrian.

Seorang eks PKL Jatibaru yang sekarang berdagang di Skybridge Tanah Abang, Sulis, juga mengungkapkan hal serupa.

Ia menilai, animo pembeli lebih tinggi dijumpai di Jatibaru ketimbang di Skybridge Tanah Abang. Dia merasa, orang-orang yang wara-wiri di Skybridge Tanah Abang tak semuanya bertujuan buat belanja.

"Mas lihat saja sendiri, lebih ramai mana di sini apa di bawah? Sini ramai, iya, tapi coba bandingin sama di bawah. Di bawah itu pembeli yang datang benar-benar niat mau beli bukan kayak di sini sekadar lewat thok," ucap Sulis ditemui di kiosnya, Rabu siang.

Jumlah pedagang dan pembeli di Skybridge Tanah Abang memang tak sesesak di Jatibaru.

Selain karena ruang gerak yang lebih leluasa, jumlah kios pun dibatasi hanya satu unit tiap pedagang. Berbeda dengan di Jatibaru, di mana satu orang pedagang mampu membuka lebih dari satu kios.

Untuk diketahui, para pedagang yang saat ini berjualan di Skybridge Tanah Abang merupakan bekas pedagang di tepi Jalan Jatibaru Raya.

Per Desember silam, mereka berhak menempati kios baru di Skybridge dengan biaya sewa, setelah terdata secara resmi oleh Pemprov DKI Jakarta.

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved