Pilpres 2019
237 Polisi Terluka Saat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Ada yang Giginya Rontok Hingga Engsel Tangan Lepas
KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, ratusan anggotanya mengalami luka-luka akibat kerusuhan aksi 22 Mei 2019.
Penulis: |
KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, ratusan anggotanya mengalami luka-luka akibat kerusuhan aksi 22 Mei 2019.
"Anggota kami yang kena luka-luka kurang lebih 237 orang. Sampai hari ini sembilan di antaranya masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur," ucap Tito Karnavian, Selasa (28/5/2019) di Kemenko Polhukam, Jakarta.a
Tito Karnavian melanjutkan, pada Senin (27/5/2019) malam, pihaknya sempat mengunjungi langsung sembilan anak buahnya tersebut.
• Polisi Benarkan Isi Rekaman CCTV Ambulans Bagikan Amplop kepada Perusuh Aksi 22 Mei
Dari antara mereka bahkan ada yang harus menjalani operasi, rawat inap, hingga rawan jalan. Dia juga memberikan semangat kepada para anggotanya.
"Mereka ini ada yang sampai pecah, rontok giginya. Tangan terlepas dari engselnya," tutur mantan Kapolda Metro Jaya itu.
"Tadi malam saya sudah kunjungi mereka. Ratusan anggota lainnya perlu rawan jalan," imbuhnya.
• Pimpinan Lembaga Survei Jadi Target Pertama Pembunuhan Pemilik Senjata Api ilegal, Ini Motifnya
Kerusuhan pada 21 dan 22 Mei lalu, yang berawal di depan Gedung Bawaslu hingga ada korban jiwa dan berakhir dengan aksi kekerasan, menimbulkan korban dari para perusuh dan petugas.
Tito Karnavian berpesan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, agar menegakkan aturan, yakni tidak memberikan diskresi pada aksi unjuk rasa.
"Saya sampaikan ke Kapolda Metro Jaya tegakkan aturan, tidak diskresi lagi. Kami tidak akan izinkan ada mobilisasi massa," tegasnya.
• Tiga Alasan Anak-anak Terlibat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Salah Satunya Diduga Diajak Guru Ngaji
"Apalagi, aksi unras sampai malam hari. Karena unras itu memang ada undang-undangnya, tapi tetap tidak boleh mengganggu ketertiban umum hingga mengindahkan etika moral," sambungnya.
Ke depan, jika ada aksi unjuk rasa yang sampai mengganggu ketertiban umum dan hak asasi manusia, serta tidak mengindahkan etika moral, menurut Tito Karnavian pihaknya akan membubarkan, dan jika ada yang melawan bakal diberi tindakan tegas.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya bakal menggandeng lembaga independen seperti Komnas HAM, untuk mengusut kerusuhan 21-22 Mei 2019.
• BREAKING NEWS: Ini Empat Pejabat Nasional yang Jadi Target Pembunuhan
Terutama, terkait meninggalnya delapan orang dari pihak sipil akibat kerusuhan dua hari tersebut.
“Polri menggandeng sejumlah lembaga independen seperti Komnas HAM, mengusut kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019, terutama terkait meninggalnya delapan orang akibat peristiwa itu,” jelas Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019).
Selain menggandeng lembaga independen, Polri juga sudah membentuk tim untuk mengusut peristiwa tersebut.
• Polisi Larang Doa Bersama di Depan Gedung Bawaslu, Fadli Zon Bilang Bakal Digelar di Masjid
“Tim itu dipimpin Irwasum (Inspektur Pengawasan Umum Polri),” jelasnya.
Iqbal mengatakan, tim akan mengkaji secara ilmiah peristiwa kerusuhan itu, dan akan segera menyampaikan hasil investigasi kepada publik.
Tunggu Hasil Investigasi
Sementara, Mabes Polri masih menunggu hasil investigasi dari tim bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, terkait penyebab kematian para korban kerusuhan aksi 22 Mei.
"Tunggu hasil investigasi tim yang sudah dibentuk, nanti akan diupdate secara lengkap," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2019).
Ia menjelaskan, tim bentukan Kapolri itu akan dipimpin secara langsung oleh Irwasum.
• Dipanggil Polda Sumut Sebagai Saksi Kasus Dugaan Makar, Jubir BPN Bilang Ongkos ke Medan Mahal
Nantinya, kata dia, Irwasum akan bekerja sama dengan lembaga imparsial dalam melakukan investigasi tersebut.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut, lembaga imparsial yang terlibat dalam investigasi ini antara lain Komnas HAM dan SETARA Institute.
Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu mengaku belum mengetahui kapan hasil investigasi akan keluar.
• Jadi Target Pembunuhan, Wiranto: Nyawa Ada di Tangan Allah
Pihaknya baru akan melakukan rapat guna menyampaikan tindak lanjut ke depannya.
"Prosesnya harus sangat detail dan mengumpulkan dulu berbagai macam alat bukti di lapangan, melakukan pemeriksaan menyangkut peristiwa," jelasnya.
Tangkap 441 Perusuh
Mabes Polri mengonfirmasi per tanggal 24 Mei 2019, telah mengamankan 441 perusuh dari sejumlah lokasi kerusuhan di Jakarta.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kini pihaknya tengah mendalami dan memeriksa para perusuh yang berjumlah ratusan tersebut.
"Saat ini sudah 441 terduga pelaku perusuh yang sudah diamankan oleh kepolisian, dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan," ujar Dedi Prasetyo.
• Termasuk Pejabat Nasional yang Diancam Dibunuh, Moeldoko Kini Selalu Dikawal Dua Prajurit Kopassus
Nantinya, kata dia, penyidik Polda Metro Jaya akan melihat dan mendalami peran masing-masing perusuh tersebut.
Sehingga, diharapkan dapat mengungkap siapa aktor intelektual di balik kerusuhan yang menelan korban jiwa tersebut.
"Diklasifikasi dan dipilah-pilah siapa yang sebagai pelaku lapangan, siapa sebagai operator atau koordinator lapangan, dan sampai dengan aktor intelektual di balik kerusuhan tersebut," papar mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
• Kesal Jokowi Dituding Curang, Moeldoko Ungkap Segini Jumlah Pegawai BUMN dan ASN yang Coblos 02
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, sebanyak empat dari 257 tersangka kasus kerusuhan aksi 22 Mei, positif menggunakan narkoba.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, keempat tersangka diketahui memakai narkoba, setelah pihak kepolisian memeriksa urine mereka.
"Setelah kita periksa semua, tes urine, ada empat orang dinyatakan positif narkotika," ujar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (23/5/2019).
• Prabowo Berangkat ke Dubai Bareng Warga Rusia, Jerman, dan AS Naik Jet Pribadi
Keempat tersangka tersebut berinisial RIL, RI, YO, dan NH. Tersangka RIL positif mengonsumsi amphetamine dan methampetamine. Sedangkan tersangka RI positif methampetamine.
"Kemudian, tersangka YO positif methampetamine, kemudian tersangka NH dia positif benzo," jelas Argo Yuwono.
Keempat tersangka tersebut merupakan pelaku kerusuhan di depan Gedung Bawaslu, Rabu (22/5/2019) dini hari. Saat ini, polisi masih mendalami peran para tersangka.
• Ratna Sarumpaet Stres Dituntut Enam Tahun Penjara dan Kasusnya Dikembangkan Polisi
"Kita sedang menyelidiki peran-perannya apa," ucap Argo Yuwono.
Dua Tersangka Terafiliasi ISIS
Sementara, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, diduga kerusuhan aksi 22 Mei sudah direncanakan alias by desain
"257 orang ini diduga dimobilisasi, disetting by desain dan terus didalami. Kami Polri profesional ungkap siapa yang menggerakkan," ungkap Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis (23/5/2019).
Jenderal bintang dua ini melanjutkan, dari hasil pengembangan, diketahui dua tersangka ada yang terafiliasi dengan Kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis), di mana Ketua Dewan Syuro-nya adalah terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir.
• Ini Tujuan Prabowo Subianto ke Dubai, Anak Buahnya Tak Tahu Kapan Sang Capres Kembali
"Dari keterangan dua tersangka itu, mereka mengakui memang berniat untuk berjihad di aksi 21 dan 22 Mei. Kami punya bukti kuat, seperti kita ketahui, kelompok Garis ini pernah menyatakan sebagai pendukung ISIS Indonesia," papar Iqbal.
Bahkan, lanjut Iqbal, kelompok Garis sudah pernah mengirimkan kader mereka ke Suriah. Kini kedua tersangka dari kelompok Garis itu telah ditahan di Polda Metro Jaya.
"Hal ini penting saya sampaikan ke publik bahwa memang fix ada kelompok penunggang di aksi 21 dan 22 Mei. Ada berbagai kelompok, termasuk kelompok yang diduga terafiliasi pada ISIS," bebernya.
• Satu dari Enam Tersangka Baru Sempat Berbaur dengan Massa Aksi 22 Mei Sambil Kantongi Revolver
Iqbal menyampaikan, kedua tersangka itu bahkan menyebut nama beberapa tokoh yang kini tengah dicari oleh kepolisian.
Lebih lanjut jenderal bintang dua itu menungkapkan, ada kelompok selain GARIS yang juga menyusup dalam aksi 22 Mei.
Kelompok ini disebutnya membawa dua senjata api, berusaha memancing kerusuhan serta menciptakan martir. Tujuannya, agar publik marah dan berpaling dari aparat keamanan.
• Siapa Empat Pejabat Negara yang Jadi Target Pembunuhan? Polisi Pastikan Bukan Presiden
"Kelompok yang membawa senjata (adalah) kelompok lain lagi, kelompok yang ingin memancing kerusuhan," terangnya.
"Mereka ingin menciptakan martir apabila ada korban, sehingga terjadi kemarahan publik kepada aparat keamanan. Ini kami terus dalami, kami terus mengejar sesuai strategi penyelidikan," paparnya.
Tangkap 185 Orang Lagi
Setelah menetapkan 257 tersangka kerusuhan aksi 22 Mei, Polda Metro Jaya kembali mengamankan 185 orang lainnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, 185 orang ini diamankan pada Rabu (22/5/2019) malam.
"Kami menangkap 185 orang tadi malam," cetus Iqbal.
• Fadli Zon Bilang 51 Bukti Termasuk Tautan Berita yang Dilampirkan Prabowo-Sandi ke MK Cuma Pengantar
Ia mengatakan, penangkapan ratusan perusuh itu dilakukan di sejumlah titik kerusuhan.
Di wilayah Jakarta Pusat mereka diamankan di sekitar kawasan Bawaslu, Patung Kuda, Sarinah, Menteng, dan Gambir.
Sedangkan di wilayah Jakarta Barat, kepolisian mengamankan perusuh dari kawasan Slipi dan Petamburan.
• Fadli Zon: Demonstrasi di Negara Demokrasi Tidak Boleh Mematikan Orang
"Bervariasi, tempat kejadian perkara, di depan Bawaslu, sekitar Bawaslu, Patung Kuda, Sarinah, Menteng, Gambir, sekitar Slipi, dan Petamburan," jelas mantan Wakapolda Jawa Timur itu.
Para perusuh itu membawa sejumlah benda ketika diamankan aparat. Salah satunya, tombak yang diduga telah disiapkan untuk aksi kerusuhan.
Untuk saat ini, jenderal bintang dua itu menyebut 185 orang yang diamankan masih diperiksa oleh jajarannya.
• Fadli Zon Masih Yakin Peserta Aksi 22 Mei Bukan Demonstran Bayaran
"Benda-benda berbahaya lainnya juga dilempar, ada berupa tombak dan sebagainya," terangnya.
"Menurut petugas, kemarin dari beberapa massa yang kita amankan tadi malam bahwa alat-alat tersebut sudah dipersiapkan," imbuhnya. (*)