Viral Medsos
Artikel dari Laman Janethes.com, Gibran Rakabuming: Mendidik Anak Untuk Belajar Menerima Kekalahan
Diketahui, artikel dari laman Janethes.com yang diunggah oleh putra sulung Jokowi tersebut, yakni mendidik anak untuk belajar menerima kekalahan.
SEORANG putra Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi, Gibran Rakabuming unggah artikel dari Janethes.com.
Diketahui, artikel dari laman Janethes.com yang diunggah oleh putra sulung Jokowi tersebut, yakni mendidik anak untuk belajar menerima kekalahan.
Artikel mendidik anak untuk belajar menerima kekalahan tersebut dibagikan melalui sebuah cuitan di Twitternya.
WartaKotaLive melansir TribunSolo, pada cuitannya itu, Gibran pun menyarankan kepada para orangtua agar mengajari putra-putrinya mau menerima kekalahan sedari kecil.
• Komunitas Jakarta Night Ride Berbuka Puasa Bersama 100 Anak Yatim di Jakarta International Velodrome
• Perlintasan Sebidang Ditutup, Omzet Toto Turun Drastis Dari Rp 3 Juta Kini Hanya Rp 1,2 Juta/Hari
• Nassar Sungkar Bagikan Uang Rp 100 Juta Untuk 1.000 Anak Yatim-Piatu Disela Berbuka Puasa di Hotel
Gibran juga meminta kepada warganet untuk berlangganan artikel gratis di laman janethes.com tersebut.
Begini promosi yang dituliskan suami Selvi Ananda ini:
"Ajari anak anda untuk menerima kekalahan dari kecil.
Silahkan gratis berlangganan artikel tentang pendidikan anak dan kehamilan di http://janethes.com," tulis Gibran.
• Dandim Depok: Kejahatan Muncul karena Ada Kesempatan, Jangan Lupa Kunci Rumah dan Titip ke Tetangga
• Pria Nekat Bunuh Diri Lompat dari Lantai 4 Mal karena Dengar Bisikan Bakal Dapat Jodoh, Ini Hasilnya
• Festival Patungan untuk Berbagi di Jakarta Digelar di GBK
Rupanya, cuitan Gibran ini turut ditanggapi pula oleh sang adik, Kaesang Pangarep.
Kaesang justru menambahkan saran kepada Gibran tentang apresiasi yang diberikan untuk orang yang kalah.
Terlebih jika orang tersebut sudah mengalami kekalahan berkali-kali.
Menurut Kaesang, penting untuk memberikan apresiasi.
• Banyak Warganya Mudik Saat Lebaran, Lurah Tigaraksa Gelar Rapat Antisipasi Pencurian dan Kebakaran
• Senin Besok, Ikke Nurjanah, Iis Dahlia, dan Nia Kania Siap Goyang Panggung Utama Jakarta Fair
• Pagar Drum Beton Cor untuk Blokir Jalan Dibongkar, Suganda Laporkan Camat Limo ke Polda Metro
"Tapi kalo udah ikut lombanya berkali kali gimana?
Setidaknya kan harus ada apresiasi," balas Kaesang.
Namun cuitan Kaesang ini tidak mendapat tanggapan dari sang kakak.
Seperti diketahui, janethes.com berisi tentang artikel tentang parenting, kehamilan hingga pendidikan ibu dan anak.
• Live Streaming PSIS Semarang Vs Persija Jakarta, 1-0 untuk Macan Kemayoran di Babak Pertama
• Korban Kebakaran di Kampung Bandan yang Bertahan di Tempat Pengungsian Tersisa 500 Orang
• Baru Berusia Empat Tahun, Putra Irfan Hakim Jadi Imam Salat Tarawih
Terlebih dikhususkan untuk para orangtua milenial.
Dikutip TribunSolo.com dari laman janethes.com, terdapat sejumlah cara untuk menerima kekalahan, di antaranya sebagai berikut:
Memahami hakikat kompetisi
Seorang anak yang sudah bisa diajak berkomunikasi, harus diberi pemahaman tentang hakikat sebuah kompetisi.
• Pelatih Persib Bantah Komplain Kondisi Rumput Stadion Agus Salim, Ia Tak Tahu Kondisi Saat Ini
• Ratusan TNI Siap Amankan Lebaran di Kota Depok
• Dari Sekolah Victory Plus untuk Yayasan Kanker Indonesia
Ada saatnya menang, ada saatnya kalah.
Kekalahan, sebagaimana kemenangan adalah hal biasa dalam kompetisi.
Tidak suka mencari alasan
Ketika anak sudah memahami hakikat kompetisi, maka saat mengalami kekalahan dia harus dibimbing untuk bersabar, daripada mencari alasan demi menonjolkan ego.
Tidak gampang menyalahkan pihak lain
Bimbing anak untuk tidak gemar menyalahkan hal-hal di luar dirinya saat mengalami kekalahan.
Kalah ya kalah.
Tidak perlu menyalahkan cuaca, situasi, apalagi wasit.
Kalah bukan akhir segalanya
Katakan pada anak, bahwa kekalahan adalah bagian dari proses kehidupan.
Kekalahan bukan akhir segalanya.
Walau kalah, besok matahari masih terbit dari timur.
Pohon masih akan berbuah. Burung masih berkicau.
Belajar dari kesalahan
Bimbing anak untuk menjadikan kekalahan sebagai bahan introspeksi diri.
Buat daftar kesalahan yang mungkin dilakukan sehingga membuatnya kalah dalam kompetisi.
Menghargai panitia dan lawan
Hasil apapun yang diraih, anak harus diajarkan untuk menghargai penyelenggara dan lawannya dalam kompetisi.
Tetap menyalami dan tersenyum kepada mereka. Ini adalah sikap yang terpuji.
Gembira melihat orang lain senang
Bangun mindset untuk ikut bergembira menyaksikan orang lain senang.
Jadi ketika anak kalah, dia tidak akan terlalu terpuruk.
Karena melihat orang lain senang juga merupakan kegembiraan baginya.
Berusaha melakukan yang terbaik
Anak mesti digembleng untuk selalu berusaha dan melakukan yang terbaik.
Soal hasil, itu belakangan.
Apapun hasilnya, sepanjang dia telah berusaha melakukan yang terbaik, maka dia adalah pemenang sejati.
Dukung anak apapun kondisinya
Katakan selalu kepada anak untuk tidak khawatir dengan hasil, sepanjang prosesnya sudah benar.
Karena apapun yang terjadi, ada Anda, orangtuanya dan juga keluarga besar serta teman-teman yang selalu ada di sampingnya.
Selengkapnya, simak di sini.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Bagikan Artikel janethes.com, Gibran Rakabuming: Ajari Anak Anda untuk Menerima Kekalahan dari Kecil"