Pemerintah Korea Utara Tuding Amerika Serikat Bertindak Tidak Jujur, Apa Penyebabnya?

Pemerintah Korea Utara menyatakan Amerika Serikat yang sewenang-wenang dan tidak jujur mengakibatkan kegagalan untuk mencapai kesepakatan.

Sky News
PEMIMPIN Korut Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump 

Ini merupakan ritik terbaru terhadap Amerika Serikat sejak gagalnya KTT di Vietnam.

Kim Jong Un meminta sanksi bantuan sebagai imbalan atas pembatalan sebagian program nuklir Korea Utara.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Pemerintah Korea Utara menyatakan Amerika Serikat tidak jujur dan sewenang-wenang mengakibatkan kegagalan untuk mencapai kesepakatan selama konferensi tingkat tinggi (KTT) Korea Utara-AS yang kedua.

Korea Utara memperingatkan masalah nuklir tidak akan pernah selesai tanpa ada pendekatan baru dalam pembahasannya.

Mengutip Reuters, yang dilansir Kontan.co.id, Jumat (24/5/2019), seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh Amerika Serikat.

Amerika Serikat berusaha mengalihkan kesalahan atas kegagalan pertemuan puncak antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump pada Februari lalu dengan mengangkat masalah yang tidak relevan.

Perang Dagang, China Kecam Pernyataan Menteri Luar Negeri AS

Sayangnya ia tidak merinci masalah yang tidak relevan yang dimaksud.

"Penyebab mendasar kemunduran pembicaraan puncak di Hanoi antara Demicratic People's Republic of Korea (DPRK)-AS adalah posisi sewenang-wenang dan tidak jujur AS, dan AS bersikeras pada metode yang sama sekali tidak mungkin untuk dilalui," ujar jurubicara yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah pernyataan di kantor berita resmi KCNA.

"Amerika Serikat tidak akan bisa menggerakkan kami, bahkan satu incipun dengan perangkat yang sedang dipertimbangkan dan semakin jauh ketidakpercayaan dan permusuhan terhadap DPRK tumbuh, semakin ganas reaksi kami nantinya."

Pernyataan itu adalah kritik terbaru terhadap Amerika Serikat sejak gagalnya KTT di Vietnam.

Saat itu Kim meminta sanksi bantuan sebagai imbalan atas pembatalan sebagian program nuklir Korea Utara.

Pesan ATI Bagi Pemudik: Isi Full BBM dan Saldo e-Tol

Kim telah menetapkan batas waktu akhir tahun bagi AS untuk menunjukkan lebih banyak fleksibilitas.

Akan tetapi Trump dan pejabat AS lainnya mengesampingkan hal itu dan menyerukan Kim untuk bertindak sesuai komitmen untuk melakukan denuklirisasi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan, perundingan nuklir yang macet tidak akan pernah dilanjutkan kembali kecuali AS menawarkan metode perhitungan baru.

"Dan dengan perpanjangan, prospek untuk menyelesaikan masalah nuklir akan jauh lebih suram," kata pejabat itu.

Uji coba

Sementara itu, beberapa pekan lalu kawasan semenanjung Korea sempat memanas.

Militer Korea Selatan menyebut bahwa Korea Utara telah menembakkan setidaknya satu proyektil yang tidak dikenal.

Seperti diberitakan CNN yang dilansir Kontan, peluncuran proyektil tersebut berlangsung pukul 04.30 malam waktu setempat dari daerah Sino-ri, Provinsi Pyongbuk wilayah barat Korea Utara.

Akses Media Sosial Dibatasi Pemerintah, Pedagang Online Kena Dampak

Aksi tersebut dilakukan kurang dari seminggu setelah Korea Utara melakukan uji coba beberapa sistem senjata baru.

Sino-ri diyakini menjadi rumah bagi salah satu dari sekitar 20 fasilitas rudal rahasia yang dioperasikan Pyongyang.

Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa peluncuran tersebut merupakan bagian dari latihan.

Latihan itu bertujuan untuk memeriksa kemampuan operasi peluncuran roket jarak jauh berkaliber besar dan senjata taktis milik negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.

Tarif Tol Didiskon 15 Persen Enam Hari Selama Musim Mudik, Catat Tanggalnya

Pyongyang menambahkan bahwa peluncuran senjata tersebut merupakan kegiatan rutin dan untuk meningkatkan pertahanan diri negara tersebut.

Akan tetapi beberapa ahli senjata yang menganalisis gambar-gambar peluncuran yang dirilis oleh Korea Utara mengatakan bahwa Pyongyang mungkin telah melakukan uji coba jenis rudal balistik jarak pendek yang lebih canggih.

Jenis senjata tersebut secara teori bisa membawa hulu ledak nuklir.

Michael Elleman, ahli pertahanan rudal di Institut Internasional untuk Studi Strategis, dalam artikelnya menulis senjata tersebut memiliki kemiripan dengan rudal balistik Rusia yang disebut Iskander.

Dampak Perang Dagang, Media China Kampanyekan Anti iPhone

Tak pelak, aksi tersebut membuat sejumlah analis khawatir bahwa meningkatnya pengujian senjata oleh Korea Utara dapat berdampak pada negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Korea Utara sangat vokal menentang latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan baru-baru ini.

Seoul dan Washington sebelumnya mengadakan latihan militer skala besar di musim semi lalu.

Ramayana Targetkan Penjualan Rp 3,2 Triliun, Bakal Tambah Empat Gerai

Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Korea Utara mendesak AS lakukan pendekatan baru dalam perundingan denuklirisasi

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved