Pilpres 2019

Soal Pembatasan Akses Medsos, Wiranto Minta Masyarakat Maklum

Menko Polkam Wiranto mengungkapkan pembatasan media sosial sebagai langkah keamanan negeri saat aksi 22 Mei. Ia meminta masyarakat dapat maklum.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Andy Pribadi
Antara Foto/Syaiful Hakim
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (7/5/2019). 

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto memastikan pembatasan akses media sosial murni untuk mencegah terjadinya provokasi yang lebih besar saat aksi 22 Mei 2019. Ia meminta masyarakat untuk mengerti kondisi tersebut.

“Kami sangat sesalkan tapi harus kami lakukan, bukan kami sewenang-wenang tapi ini upaya kita untuk berkoban untuk negeri ini,” ungkapnya dalam konferensi pers yang ditayangkan KompasTv Rabu (22/5/2019).

Ia pun mengungkapkan jika selama dua atau tiga hari ini masyarakat akan sulit mengakses foto dan video dari aplikasi What’s App.

“Ya dua tiga hari berkorban untuk tidak melihat gambar kalau teks bisa,” jelasnya.

Wiranto juga memastikan, penonaktifan tersebut tidak melanggar regulasi yang ada.

“Kita tidak menabrak hukum, ini semata-mata untuk kepentingan keamanan nasional,” ungkapnya.

Menurut Wiranto, dengan begitu keamanan Indonesia bukan hanya diserahkan kepada aparat keamanan.

Tapi masyarakat juga bertanggung jawab penuh atas keamanan NKRI.

“Saat masyarakat tidak percaya ajakan negatif ini membantu amankan negeri,” tandas Wiranto.

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara membenarkan telah membatasi akses beberapa aplikator media sosial di Indonesia.

Hal ini kata Rudi, sejalan dengan pembatasan ruang-ruang provokasi aksi 22 Mei 2019.

“Pembatasan ini bersifat sementara dan bertahap, pembatasan dilakukan terhadap platfoam fitur-fitur Medsos jadi tidak semuanya,” kata Rudiantara dalam konferensi pers seperti ditayangkan Kompas Tv Rabu (22/5/2019).

Sebab kata Rudi, pihaknya sudah menemukan modus provokasi aksi 22 Mei. Yakni dengan menyebarkan video dan meme foto ke aplikasi What’s App. “Bukan di Medsos, tapi viralnya di WA,” imbuh Rudi.

Jadi kata Rudi, untuk sementara waktu, masyarakat Indonesia akan mengalami kelambatan mendownload foto atau upload video.

“Kemudian foto kenapa karena viralnya yang negatif lebih besarnya, mudorotnya ada disana,” ungkap Rudi.

Sebelumnya netter Indonesia mengeluhkan beberapa aplikasi Medsos yang tidak dapat diakses. Diantaranya ialah Instagram dan What’s App.

Untuk instagram aplikasi sama sekali tidak dapat dibuka. Sedangkan untuk What’s App netter banyak keluhkan tidak dapat mendownload video dan gambar.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved