Pemilu 2019
Menyikapi Aksi 22 Mei, Musisi Tantri Kotak Mengajak Seluruh Masyarakat Tak Berbuat Anarki
Tantri Kotak punya pesan di tengah hiruk pikuknya kondisi negeri. Menurutnya penyampaian pendapat tidak harus dengan kekerasan.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Menyikapi aksi 22 Mei 2019 musisi Tantri Kotak mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak bertindak anarki.
Menurut wanita yang punya nama Tantri Syalindri Ichlasari, bila ingin mengutarakan pendapat tidak perlu pakai kekerasan.
Bukan hanya tokoh bangsa, para selebriti juga ikut mendinginkan suasana Indonesia yang kini semakin memanas.
• Pemerintah Baru Mau Bersihkan Sampah Berserakan di Jalan, Jika Kerusuhan di Tanah Abang Meredam
• Demo di Jakarta Rusuh, Peserta Aksi 22 Mei Tetap Nekat Berangkat ke Jakarta dari Stasiun Bekasi
• Kondisi Indonesia Sedang Panas, Rina Nose Unggah Lagu yang Katanya Kita Terlalu Sensitif
Pemusik Tantri Kotak meminta masyarakat Indonesia untuk tidak bertindak anarki.
Melalui akun instagramnya @tantrisyalindir yang dikutip Wartakotalive.com pada Rabu (22/5/2019), ibu satu anak ini mengunggah sebuah foto dirinya mengenakan hijab.
Menurut Tantri, tidak masalah mengutarakan sesuatu yang kita anggap benar.
Namun, dengan catatan, tidak melalui kekerasan.
“Utarakan jika memang menurutmu benar, namun tidak dengan kekerasan,” tulisnya mematikan kolom komentar.
Menurutnya, jikapun sesuatu belum dirasa memuaskan, kita harus berserah diri kepada Tuhan.
“Jika kepuasan batinmu belum puas dengan kelembutan, serahkan semua kepada Sang Pencipta,” pesannya.
Ia pun berharap negara ini bisa terus damai tanpa adanya perpecahan. Ia juga berharap bulan yang penuh berkah bisa meredamkan amarah.
“Semoga negara ini damai, tanpa harus perang saudara. Semoga Ramadan kali ini bisa meredam hati yang panas. . . Bersatulah Indonesia!!” tandasnya.
Selain Tantri Kotak, Rina Nose juga ikut berpartisipasi mendinginkan suasana.
Mengunggah lagu barunya berjudul Sensitif, ia mengingatkan masyarakat Indonesia akan persatuan.
Seperti diberitakan Wartakota sebelumnya, aksi unjuk rasa 22 Mei di kawasan Thamrin berakhir ricuh.