Breaking News:

Pemilu 2019

Polda Jatim Tangkap Rombongan Bawa Bom Molotov Diduga Akan ke Jakarta Ikut People Power 22 Mei

Polda Jatim menangkap rombongan yang diduga akan ke Jakarta untuk ikut ramaikan people power 22 Mei 2019

Warta Kota
Demo di depan Bawaslu 

Luki juga menduga, rombongan tersebut hendak berangkat ke Jakarta. 

"Mereka akan rencana ke Jakarta, pimpinan rombongan sedang didalami, nanti silahkan dari minta ke Krimum," tandasnya.

Potensi Terjadi Gangguan Keamanan

Sementara itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menganjurkan, masyarakat tidak datang pada unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanggal 22 Mei 2019 mendatang.

Menurut Moeldoko, pemerintah banyak mendapatkan informasi mengenai potensi terjadinya gangguan keamanan pada tanggal tersebut.

"Intelijen kita telah menangkap upaya penyelundupan senjata. Orangnya ini sedang diproses. Tujuannya pasti untuk mengacaukan situasi," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin (20/5/2019) dilansir dari Kompas.com.

Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).
Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). (TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO)

"Bisa saja mereka melakukan tembakan di kerumunan akhirnya seolah-olah itu ya dari aparat keamanan, TNI-Polri. Itulah yang akan menjadi trigger, awalnya situasi menjadi chaos," lanjut dia.

Moeldoko (Fransiskus Adhiyuda/tribunnews.com)
Penegakkan hukum tersebut sekaligus mengonfirmasi informasi yang didapatkan intelijen negara sebelumnya mengenai potensi terjadinya kerusuhan pada tanggal 22 Mei 2019.

"Keinginan awalnya begitu. Meski kalau dari analisis dari waktu ke waktu, mudah- mudahan situasi ini sudah mereda," ujar Moeldoko.

Moeldoko menegaskan, pemerintah tidak membual atas informasi itu. Bukan pula untuk menakut-nakuti atau ingin 'menggemboskan' pengerahan massa yang akan dilakukan pada saat KPU menetapkan hasil Pemilu 2019.

Justru, wajib bagi pemerintah untuk memberitahukan informasi mengenai potensi gangguan keamanan yang akan terjadi pada tanggal tersebut.

"Kami memberikan informasi yang sesungguhnya kepada masyarakat supaya masyarakat bisa menilai, bisa menentukan harus bagaimana. Jadi, kalau memang menuju ke suatu area tertentu itu membahayakan, jangan datang," lanjut mantan Panglima TNI tersebut.

Kedok Tur Jihad

 Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Eva Kusuma Sundari mengungkapkan, ada tokoh yang sengaja mengumpulkan massa jelang pengumuman hasil Pemilu 2019, Rabu (22/5/2019) lusa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved